Warnet gadisnet

Warnet gadisnet

Makalah Keteladanan Rasulullah SAW Periode Mekah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang : “Keteladanan Rasulullah SAW Periode Mekah”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kririk konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.


      Penulis

  

DAFTAR ISI

          Hal
KATA PENGANTAR.................................................................................       i
DAFTAR ISI...............................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................       1
1.1  Latar Belakang...................................................................................       1
1.2  Rumusan Masalah..............................................................................       2
1.3  Tujuan Penulisan................................................................................       2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................       3
2.1  Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah ..........................................       3
2.1.1  Fase Makkah.............................................................................       3
a.       Tahap Pendidikan ..............................................................       3
b.      Materi Pendidikan..............................................................       5
c.       Metode Pendidikan ............................................................       6
d.      Kurikulum pendidikan........................................................       6
e.       Lembaga pendidikan..........................................................       6
BAB III PENUTUP.....................................................................................       7
3.1  Kesimpulan........................................................................................       7
3.2  Saran..................................................................................................       7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................       8




BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang
       Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia pada abad ke-7 M. (A.Mustofa,Abdullah,1999: 23).
      Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. 
      Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).
      Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa kerajaan Islam di Aceh tidak lepas dari pengaruh penguasa kerajaan serta peran ulama dan pujangga. Aceh menjadi pusat pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik Az-Zahir berkuasa, dengan adanya sistem pendidikan informal berupa halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi sistem pendidikan formal. Dalam konteks inilah, pemakalah akan membahas tentang pusat pengkajian Islam pada masa Kerajaan Islam dengan membatasi wilayah bahasan di daerah Aceh, dengan batasan masalah, pengertian pendidikan Islam, masuk dan berkembangnya Islam di Aceh, dan pusat pengkajian Islam pada masa tiga kerajaan besar Islam di Aceh.(S,Nasution.1983:93)

1.2  Rumusan Masalah
1)      Bagaimana model pendidikan Islam pada masa Rasulullah di Makkah?
2)      Bagaimana model pendidikan Islam pada masa Rasulullah di Madinah?
3)      Apa perbedaan ciri pendidikan Islam periode Makkah dan Madinah?
4)      Bagaimana kebijakan Rasulullah dalam bidang pendidikan?

1.3  Tujuan Penulisan
1)      Untuk menjelaskan model pendidikan Islam pada masa Rasulullah di Makkah.
2)       Ingin menjelaskan model pendidikan Islam pada masa Rasulullah di Madinah.
3)      Untuk menjelaskan perbedaan ciri pendidikan Islam periode Makkah dan Madinah.
4)      Untuk memaparkan kebijakan Rasulullah dalam bidang pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah
      Pola pendidikan Islam periode Rasulullah SAW dapat dibedakan menjadi dua fase atau model, yaitu :
1) fase Makkah,
2) fase Madinah.

2.1.1  Fase Makkah
         Pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua Hira di Makkah dalam wahyu itu termaktub ayat al-qur’an yang artinya: “Bacalah (ya Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya. Surat al-Alaq 1-5 tersebut sebagai fase pendidikan Islam Mekkah.
a.      Tahap Pendidikan
1.      Secara sembunyi-sembunyi dan perorangan
         Pada awal turunnya wahyu yang pertama Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 5, pola pendidikan yang dilakukan adalah secara sembunyi-sembunyi, mengingat kondisi sosial-politik yang belum stabil, dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga dekatnya. Mula-mula Rasulullah mendidik istrinya khadijah untuk beriman kepada Allah dan menerima petunjuk dari Allah, kemudian diikuti oleh anak pamannya yaitu Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah. Kemudian sahabat karibnya Abu Bakar Sidiq. Secara berangsur-angsur ajakan tersebut disampaikan secara meluas seperti Usman ibn Affan, Zubair ibn Awan, Sa’ad ibn Abi waqas, Arqam ibn Arqam, dan beberapa orang lainnya. Mereka semua ini termasuk tahap awal yang disebut assabiqunal al awwalun artinya orang-orang yang mula-mula masuk islam. Sebagai lembaga pendidikan dan pusat kegiatan pendidikan islam yang pertama pada era awal ini adalah rumah Arqam ibn Arqam.

2.      Secara terang-terangan
         Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama tiga tahun, sampai kurun waktu berikutnya yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan. Ketika wahyu tersebut turun, beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di bukit Shafa, menyerukan agar berhati-hati terhadap adzab yang keras di kemudian hari (hari kiamat) bagi orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan YME dan Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Seruan tersebut dijawab Abu Lahab ”Celakalah kamu Muhammad! Untuk inikah kamu mengumpulkan kami? Saat itu turun wahyu yang menjelaskan perihal Abu Lahab dan istrinya.

3.      Untuk umum
Setelah nabi menyerukan islam secara terang-terangan kepada keluarga dekatnya, kini beliau mengajarkan islam kepada masyarakat umum. Penerimaan masyarakat yastrib terhadap ajaran Islam sacara antusias tersebut dikarenakan faktor :
1) adanya kabar dari kaum yahudi akan lahirnya seorang Rasul. 2) konflik antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang sudah lama, oleh karena itu mereka mengharapkan seorang pemimpin yang mampu melindungi dan mendamaikan mereka.
         Berikutnya di musim haji pada tahun kedua belas kerasulan Muhammad SAW, Rasulullah didatangi 12 orang laki-laki dan seorang perempuan untuk berikrar kesetiaan, yang di kenal dengan ”Bai’ah al-Aqabah I” mereka berjanji tidak akan menyembah selain Allah, tidak akan mencuri dan berzina, tidak akan membunuh anak-anak dan menjauhi perbuatan keji serta fitnah, selalu taat kepada Rasulullah dalam yang benar dan tidak mendurhakainya terhadap sesuatu yang mereka tidak inginkan.[1]

b.      Materi Pendidikan
Materi pendidikan islam pada fase makkah dapat di bagi kepada dua bagian, yaitu:
Pertama, materi pendidikan tauhid. Secara teori ini seri ajaran tauhid terdapat dalam kandungan surat al-fatihah ayat 1-7 dan al-ikhlas ayat 1-5. Secara praktis pendidikan tauhid diberikan melalui cara-cara yang bijaksana, menuntun akan pikiran dengan mengajak umatnya untuk membaca, memperhatikan dan memikirkan kekuasaan serta kebesaran Allah dan manusia sendiri.
Kedua, materi pengajaran Al-Qur’an. Materi ini dapat dirinci menjadi
ü  Materi baca tulis Al-Qur’an. Dengan materi ini diharapkan agar kebiasaan orang arab yang sering membaca syair-syair indah, digandi dengan membaca Al-Qur’an sebagai bacaan yang lebih tinggi nilai sastranya.
ü  Materi menghafal ayat-ayat Al-Qur’an
ü  Materi pemahaman Al-Qur’an, yang kemudian hari disebut materi fahmi Al-Qur’an atau tafsir Qur’an, tujuannya yaitu meluruskan pola pikir umat islam yang dipengaruhi pola pikir jahiliah.


c.       Metode Pendidikan
Metode yang dilakukan Rasul dalam mendidik sahabatnya antara lain:
1)      Metode ceramah, menyampaikan wahyu yang baru diterima dan memberikan penjelasan serta keterangan-keterangannya.
2)      Diskusi atau tanya jawab, sering sahabat tanya kepada Rasul tentang hukum
3)      Metode kisah, misalnya kisah beliau dalam perjalanan isra’ dan mi’raj
4)      Metode pembiasaan, seperti membiasakan kaum muslimin shalat berjamaah
5)      Metode hafalan, seperti para sahabat dianjurkan untuk menjaga Al-Qur’an dengan menghafalnya.[2]

d.      Kurikulum pendidikan
   Kurikulum pendidikan Islam pada periode Rasulullah baik di Mekkah maupun di Madinah adalah Al-Qur’an yang Allah wahyukan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kejadian dan peristiwa yang dialami umat islam pada masa itu.

e.       Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan Islam pada fase Mekkah ada dua macam, yaitu:
1)      Rumah Arqam ibn Arqam. Di tempat inilah Rasul dan sahabat-sahabatnya belajar hukum dan dasar ajaran islam
2)      Kuttab, pendidikan di kuttab tidak sama dengan yang diadakan di rumah Arqam ibn Arqam. Pendidikan di kuttab lebih terfokus pada materi baca tulis sastra, syair arab, dan pembelajaran berhitung namun setelah datang Islam materinya ditambah dengan materi baca tulis Al-Qur’an.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
      Sejarah pendidikan pasa masa Rasulullah merupakan tonggak pertama berdirinya pendidikan di dunia islam. Pendidikan islam pada masa rasulullah merupakan model pertama yang terus menerus di kembangkan umat islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi muhammad melakukan pendidikan setelah menerima perintah dari Allah sebagaimana dalam surat Al- Muddatsir ayat 1-7, menyuruh yang berarti mengajak , dan mengajak berarti mendidik. Pada masa awal pendidikan islam, tentu saja pendidikan formal yang sistematis belum terselengara dan pendidikan formal baru muncul masa belakangan yakni dengan kebangkitan madrasah. Permulaan pendidikan islam bisa di temukan pada masa rasulullah.
Tahap pendidikan islam pada masa Rasulullah tergolong menjadi 2 tahap Pendidikan pada masa Rasulullah di kota Makkah dan Tahap Pendidikan pada masa Rasulullah di kota Madinah

3.2  Saran
      Dengan selesainya pembuatan makalah ini tentang sejarah pendidikan islam pada masa Rasulullah, semoga para pembaca dapat memahami bagai mana sejarah pendidikan islamitu pada masa Rasulullah. Mungkan dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan karena penulis juga merupakan manusia yang tak luput dari kesilapan.Adapun kritik dan saran kami sebagai tim penulis mengharapkan kepada para pembaca, guna untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada makalah ini dan juga untuk pembuatan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Musrifah.2005.Islam Pada Masa Rasulullah.Bandung:Lembaga Penerbit UI
Muchtarom, Zuhairini. Dkk.2002.Sejarah pendidikan islam.Jakarta:PT Bumi Aksara
Soekarno dan Ahmad Supardi.1990.sejarah pendidikan islam.Bandung:Angkasa
Drajat, Zakriah.1996.ilmu pendidikan islam.Jakarta:Bumi Aksara
Samsul, Zihar.2009.sejarah pendidikan islam.Jakarta:kencana prenata media group
Swito, Fauzan.2005.sejarah pendidikan ialam.Jakarta:kencana prenata Media
Masrun, Mohammad dkk.2003.Senang Belajar Agama Islam.Yogyakarta: Erlangga PT.Gelora
NN.2010.Islam pada zaman Rasullullah.Jakarta:Aksara pratama
Nasution S.1983. Islam Pada Masa Rasulullah.Bandung.Jemmar



[1] Soekarno, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Angkasa, 1983,hal 27-36
                                                                            
[2] Soekarno, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Angkasa, 1983,hal 31

0 Response to "Makalah Keteladanan Rasulullah SAW Periode Mekah"

Posting Komentar