Warnet gadisnet

Warnet gadisnet

Sumber Daya Kehutanan


Hutan adalah sebagai suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan yang berisi SUmber Daya Alam hayati yang pada umumnya didominasi pepohonan dalam dalam persekutuan alam dan lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumber daya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kau yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem, hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta tumbuhan dan fauna, dan peran penyeimbang lingkunan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan, hutan adalah salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman.
Hutan terdiri dari berbagai jenis. Pembedaan jenis-jenis hutan juga bermacam-macam. Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya, hutan dibedakan atas Hutan alam dan Hutan buatan.
Berdasarkan tujuan pengelolaannya, hutan dibedakan menjadi empat, yaitu :

  • Hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan bukan kayu
  • Hutan lindung, dikelola untuk mengelola tanah dan air
  • Hutan suaka alam, dikelola untukmelindungi kekayaan keanekaragaman hayati atau keindahan alam
  • Hutan konversi, yakni hutan yang dicadangkan untuk penggunaan lain, dpat dikonversi untuk pengelolaan non kehutanan.
Hutan di Indonesia menghasilkan berbagai macam jenis kayu. Kayu-kayu ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Untuk industri, untuk dibuat kayu lapis, bahan bangunan sampai perabot rumah tangga. Berikut jenis-jenis kayu yang dihasilkan hutan indonesia lengkap dengan gambar dan penjelasan.

1.     Kayu Agathis

Sebutan untuk kayu agathis adalah damar putih. Sesuai namanya, kayunya juga berwarna putih, mudah patah dan tidak tahan lama. Dimanakah terdapat banyak jenis kayu ini? Kayu agathis terdapat di hutan Maluku, Sumatra, Bangka, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. 

2.      Kayu Akasia

Akasia termasuk jenis kayu yang tahan lama, cukup tahan terhadap cuaca akan tetapi akan mudah  terserang jamur apabila berada pada kondisi yang terlalu basah.Tinggi pohon bisa mencapai 30 meter dengan diameter 1m. Kayu ini berwarna cokelat muda hingga cokelat tua agak hijau untuk kayu teras, dan berwarna krem agak keputih-putihan untuk kayu gubal. Jenis kayu ini terdapat di hutan Jawa dan sering digunakan untuk penghijauan, bagus juga untuk flooring dan forniture.

3.      Kayu Angsana

Kayu angsana juga disebut dengan kayu sonokeling. Kayu ini terdapat di hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kayu dari pohon ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan pembuatan meubel. Tinggi pohon bisa mencapi 40 meter.

4.      Kayu Bangkirai

Suku Kubu menyebut kayu ini dengan nama ngerawan lilin, cengal di belitung dan emang basi di Kalimantan barat. Kebanyakan orang menyebut kayu ini dengan jati Kalimantan. Karakternya keras, padat, halus dan berwarna cokelat tua. Karena kekerasannya, kayu ini biasa digunakan untuk produk decking, outdor forniture atau konstruksi jembatan. Kayu ini banyak dijumpai di hutan Sumatra dan Kalimantan. Tinggi pohon kayu bangkrai bisa mencapai 40 meter dengan diameter rata-rata 70-90cm. 

5.      Kayu Benuang

Sebutan lain kayu ini adalah binuwang, lipe, kapu, afu atau ngafi. Tinggi pohonnya mencapai 40 meter dengan diameter rata-rata 150cm. Kayu ini biasa tumbuh pada tanah kering sampai lembab dengan tekstur tanah liat berpasir. Biasa digunakan untuk palywood, korak api atau peti pembungkus. Kayu ini banyak terdapat di hutan Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Kalimantan bagian tenggara. 

6.      Kayu Cendana

Kayu ini tergolong unik dan istimewa, kenapa? Karena kayu ini mampu menghasilkan aroma yang harum. Oleh karena itu kayu cendana mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Kayuini tersebar di hutan Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa Timur. Warna kayu umumnya kuning belerang sampai cokelat tua. Kayu inidapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk membuat parfum, dupa, tasbih, aroma terapi sampai untuk obat.

7.      Kayu Duabanga

Kayu ini terdapat di hutan Jawa, Bali, Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Sebutan lain kayu ini adalah takir, taker, kajimas, ares, ole atau kora. Kayu duabanga berbentuk pilar tanpa laur. 

8.      Kayu Eboni

Disebut juga kayu hitam atau kayu ebben. Kayu ini bersifat keras, berat dan tahan lama. Kayu ini banyak dihasilkan di hutan Sulawesi dan Maluku. 

9.      Kayu Gaharu

Kayu gaharu banyak dihasilkan dari hutan Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

10.  Kayu Jati
Pohon ini banyak dijumpai di hutan bertanah kapur di hasilkan di hutan Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Tenggara. Kayu ini bersifat kuwat dan tahan lama. 

11.  Kayu Jelutung
Kayu jelutung banyak terdapat di hutan Sumatra dan Bangka. Kayu ini tidak terlalu keras dan berserat halus.

12.  Kayu Kapur
Disebut juga kayu kamfer. Banyak dihasilkan di hutan Sumatra bagian utara, kepulauan Lingga, dan Kalimantan Bagian Timur. Kayu ini mudah terbelah dan mengerut serta sangat peka terhadap cuaca.

13.  Kayu Kruing
Penduduk Sumatra Barat menyebutnya dengan lagan. Kayu ini banyak jenisnya. Ada kruing minyak, kruing bulu, kruing batu dan kruing bunga. Untuk jenis kruing bunga, kualitasnya hampir sama dengan jati. Kayu ini banyak dijumpai di hutan Sumatra dan Kalimantan.

14.  Kayu Meranti
Kayu meranti banyak terdapat di hutan Sumatra dan Kalimantan. Kayu meranti dapat dimanfaatkan untuk papan lantai dan peti kemas.

15.  Kayu Pinus
Kayu pinus banyak dihasilkan dari hutan Sumatra (Aceh), sebagian Jawa dan Sumatra. Ada lebih dari 20 jenis kayu pinus dengan nama species yang berbeda. Kayu ini cenderung lurus dan banyak terdapat mata karena memiliki banyak cabang kecil pada batangnya. 

16.  Kayu Ramin
Ramin adalah salah saatu pohon penghasil kayu yang ada di wilayah Indonesia khususnya di Kalimantan dan Sumatra. Kayu ini dihasilkan dari hutan rawa gambut dengan iklim tropis. Bentuk batangnya bulat, dengan tinggi bisa mencapai 40-45 meter dan tinggi batang lurus mencapai 21 meter. 

17.  Kayu Ulin
Disebut juga kayu besi karena karakternya yang sangat keras bahkan bisa dibilang paling keras, berat dan awet. Kayu ini banyak dihasilkan di Sumatra dan Kalimantan. Tinggi pohon bisa mencapai 50 meter dengan diameter rata-rata sampai 120cm. Kayu ini sangat tahan dengan perubahan suhu dan kelembaban. 

0 Response to "Sumber Daya Kehutanan"

Posting Komentar