Makalah Permasalahan Ekonomi Yang Menyimpang dari UUD 1945 dan Pancasila Lengkap
Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata terindah sebagai ungkapan
rasa syukur penulis atas petunjuk dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis mampu
menyelesaikan Makalah ini. Kesempurnaan hanyalah milik yang Maha Sempurna, Allah SWT. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun sangatlah
penulis perlukan demi kesempurnaan penulisan Makalah ini.
Penulis menyadari pula
bahwa dalam penyusunan Makalah tidak terlepas dari dukungan, bimbingan
dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada yang terhormat :
1. Guru Pembimbing
yang telah membantu dalam penyusunan tema makalah ini.
2. Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan moral maupun materi kepada
kami.
3. Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan dalam menyusun Makalah ini, dan
4. Semua pihak yang bersedia kami wawancarai guna meminta pendapat dan
sarannya dalam menyusun karya ilmiah ini.
Dan akhirnya kepada
Allah jualah penulis memohon balasan yang berlipat ganda, semoga Makalah ini dapat berguna dalam perkembangangan kreativitas dan peningkatan
aktivitas bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Masalah Utama Perekonomian........................................................................ 2
B. Masalah Ekonomi
yang Menyimpang dari UUD dan Pancasila...................... 4
C. Cara Menanggulangi
Masalah Ekonomi.......................................................... 6
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 8
A. Kesimpulan......................................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan
teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan
zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah
satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas
sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika
ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang
mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Masalah
perekonomian Indonesia akhir-akhir semakin menghangat, dan banyak
ahli ekonomi kita malah semakin pesimis dengan program pemulihan ekonomi
Indonesia dapat tercapai dalam waktu dekat.Maka dengan ini saya ingin membahas sedikit tentang masalah dan kebijakan ekonomi di Indonesia dan Negara maju dan berkembang. Memahami Masalah Global.
ahli ekonomi kita malah semakin pesimis dengan program pemulihan ekonomi
Indonesia dapat tercapai dalam waktu dekat.Maka dengan ini saya ingin membahas sedikit tentang masalah dan kebijakan ekonomi di Indonesia dan Negara maju dan berkembang. Memahami Masalah Global.
Interaksi ekonomi suatu Negara banyak pula
diwujudkan dalam perdagangan internasional dan kerja sama ekonomi
internasional. Tidak heran, Negara Indonesia banyak menerima bantuan dari luar
negeri, terutama saat krisis.
B. Rumusan Masalah
1) Masalah Utama Perekonomian ?
2) Masalah Ekonomi
yang Menyimpang dari UUD dan Pancasila ?
3) Cara Menanggulangi
Masalah Ekonomi ?
C. Tujuan Penulisan
1)
Menjelaskan Masalah
Utama Perekonomian
2) Mengetahui Masalah
Ekonomi yang Menyimpang dari UUD dan Pancasila
3) Menjelaskan Cara Menanggulangi
Masalah Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
D. Masalah
Utama Perekonomian
Masalah adalah
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Jadi, semakin banyak kita memiliki
harapan, semakin banyak pula harapan yang mungkin tidak terkabul. Hal tersebut yang
biasanya akan menimbulkan masalah. Begitu juga secara ekonomi. Manusia secara
alami memiliki banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi, namun di sisi lain
alat pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas. Dari kesenjangan itulah
kemudian timbul masalah ekonomi.Masalah
ekonomi adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas. Masalah pokok
ekonomi terbagi menjadi dua yaitu:
1.
Masalah pokok
ekonomi modern
Masalah ini timbul
karena adanya kelangkaan dan maslah
pemilihan atas penggunaan sumber-sumber produktif untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tiisak terbatas itu. Masalah ekonomi yang fundamental di dalam
masyarakat dikelompokkan dalam tiga pertanyaan, yaitu:
a)
What, barang apa yang
harus dihasilkan dari sekian banyak alternative itu? Dan apakah di produksi
untuk memenuhi kebutuhan sekarang atau untuk masa yang akan datang?
b)
How, melalui cara
bagaimana brang-barnag akan dihasilkan? Siapa yang akan menghasilkan dan dengan
sumber-sumber apa serta dengan teknologi yang bagaimana barang tersebut
dihasilkan?
c)
For Whom,, untuk siapa
barang-barang yang dihasilkan nantinya? Siapa yang akan menikmati dan merasakan
manfaat dari barang dan jasa yang dihasilkan tersebu? Bagaimana sistem
produksinya? Apakah sebagian kecil untuk orang kaya ataukah sebaliknya, atau
dibagi rata?
2.
Masalah pokok
ekonomi klasik.
Pada tahun 1870
berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para penganut
teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan
proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :
a.
Kosumsi.
Setiap kebutuhan
manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya
dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau
dikonsumsi. Kosumsi adalah tindakan manusia yang mengurangi atau menghabiskan
kegunaan/nilai/utility dari sesuatu barang. Setiap barang memiliki nilai guna
atau utility. Utility adalah kemampuan suatu barang dapat memenuhi kebutuhan
manusia.
b.
Produksi.
Masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan
jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi,
menggunakan tenaga kerja berapa. dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari
cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan
kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa. Menurut Ace
Partadiredja, produksi diartikan sebagai segala kegiatan untuk menciftakan dan
menambah guna atas sesuatu benda, atau segala kegiatan yang ditunjukan untuk
memuaskan orang lain melewati pertukaran. Sedangkan menurut Alfred marshal
dalam bukunya principles of economics, menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan produksi adalah segala usaha yang menciftakan atau
menaikkan nilai suatu barang-barang. Dan menurut Hidarsah menyatakan “produksi
adalah semua tindakan untuk menambah faedah dengan bantuan faktor-faktor
produksi yang kekurangan, dengan maksud untuk dipertukarkan. Sepaham dengan
uraian diatas maka definisi produksiyang dikemukakan Jr. Hicks dalam bukunya The Social Frame Work yang paling tepat, yaitu produksi
adalah setiap usaha/ kegiatan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan orang
dengan jalan pertukatran.
c.
Distribusi
Masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya
pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan masyarakat.
Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok
masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus dengan
sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk dan
kebutuhan masyarakat terus meningkat.
E. Masalah Ekonomi yang Menyimpang dari UUD dan Pancasila
Realitas
ekonomi menunjukkan perilaku ekonomi masyarakat dan kebijakan ekonomi
pemerintah masih banyak yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Hal itu
terjadi karena Pancasila bagi sebagian masyarakat baru sebatas hal yang
mempengaruhi pola perasaan (pattern of feeling) dan pola pikir (pattern of
thinking), tetapi belum sampai kepada perilaku keseharian atau pola tindakan
(pattern of action). Akibatnya adalah rendahnya ketahanan terhadap pengaruh
luar yang mengedepankan kebutuhan materiil, memunculkan nafsu keserakahan, dan
belum dilaksanakannya nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan ekonomi nasional.
Sementara
itu, Prof. Dr. Musa Asy'arie, Guru Besar Filsafat yang juga Rektor UIN Sunan
Kalijaga, menjelaskan pembangunan nasional dengan prioritas ekonomi berdasarkan
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada akhirnya hanya akan
mempertajam kesenjangan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Dengan demikian,
yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Pertumbuhan ekonomi
itu pun hanya beredar dan dikuasai oleh segelintir elit yang sudah teken
kontrak dan terkait erat dengan jaringan ekonomi kartel.
Ketua
Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., mengatakan
Mubyarto sepakat jika Pancasila diterima sebagai ideologi bangsa. Oleh karena
itu, tidak perlu ragu-ragu untuk mengacu pada Pancasila, lengkap dengan lima
silanya, dalam menyusun sistem ekonomi.
Penetapan
platform ekonomika Pancasila secara utuh (multisektoral) dan menyeluruh
(nasional) menempatkan Indonesia sebagai negara yang menganut sistem ekonomi
khas, yakni Sistem Ekonomi Pancasila (SEP).
Seperti
diketahui, SEP digagas oleh Prof. Mubyarto pada sekitar tahun 1980-an. Sebutan
SEP sebelumnya sudah dilontarkan oleh Prof. Emil Salim sekitar tahun 1966.
Dalam sistem ekonomi Pancasila, Mubyarto menekankan para pemimpin ekonomi
Indonesia, baik dari kalangan pemerintah, dunia bisnis, maupun pakar, agar
berpikir keras menyusun aturan main atau sistem ekonomi yang mengacu pada
sistem sosial dan budaya Indonesia.
Jendral
TNI Purnawirawan Wiranto juga menilai, tata perekonomian Indonesia sudah tak
lagi mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Penilaian itu disampaikan dalam acara
Temu Usaha Koperasi dan Rapat Anggota Tahunan XXXII.
Menurutnya,
di mata dunia pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tergolong bagus. Ttetapi
di sisi lain, Indonesia dikenal sebagai negara korup. Ditambah rendahnya
human development index (Indeks Pembangunan Manusia) dan pendidikan, yang kalah
bersaing dengan negara lain.
Wiranto
juga menandaskan, bahwasannya persoalan-persoalan ini merupakan prinsip-prinsip
dasar bernegara. Untuk itu, membutuhkan keputusan atau kebijakan yang keluar
dari paradigma sempit.
Secara
wacana, perekonomian negara ini sangat melenceng dengan tatanan ekonomi
pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.Tak hanya
mengutamakan keuntungan semata.
Namun
sekarang kita sudah masuk dalam era free market atau lebih dikenal dengan pasar
bebas. Sehingga toleransi itu tidak ada lagi. Petani dilepaskan begitu saja
untuk bersaing dengan petani negara maju.
Mantan Ketua Mahkamah
Agung (MA) Bagir Manan menyatakan saat ini terjadi penyimpangan pelaksanaan
terhadap dasar maupun substansi UUD 1945 oleh penyelenggara negara.
Kehadiran sistem koalisi
ditambah ketiadaan 'individual platform', apalagi 'common platform' merupakan
sumber berbagai keganjilan, seperti kebijakan impor garam, impor ikan, impor
kedelai, atau impor buah-buahan. Belum lagi kehancuran pedagang tradisional
akibat membanjirnya pasar-pasar modern. Semua itu sangat menguatkan pendapat
telah terjadi penyimpangan terhadap dasar-dasar maupun substansi UUD 1945
Bagir yang sekarang
menjabat Ketua Dewan Pers itu menyatakan penyimpangan terhadap UUD 1945 terjadi
di bidang ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, kata dia, asas usaha bersama
tidak dijadikan dasar sehingga kesejahteraan umum dan keadilan sosial tidak
terwujud di tengah pertumbuhan ekonomi yang dipuja seperti masa orde baru.
UUD 1945 jelas menolak
segala bentuk liberalisme, menurut Bagir. Namun kenyataannya, ia mengatakan
besarnya investasi dan tingginya pertumbuhan tanpa terkait dengan kesejahteraan
umum seperti yang terjadi di Indonesia saat ini adalah ciri nyata paham
liberalisme, individualisme, dan kapitalisme.
Saat ini dasar berdikari
dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Indonesia bukan saja
membutuhkan kerjasama dengan luar, tetapi sangat memerlukan pertolongan asing.
Salah satu ukuran keberhasilan adalah besarnya investasi tanpa menghiraukan
relevansinya dengan peningkatan kesejahteraan umum dan keadilan sosial
Sedangkan penyimpangan
UUD 1945 di bidang politik yang disoroti oleh Bagir Manan terutama terlihat
dalam sistem pemerintahan koalisi sedangkan konstitusi mengamanatkan sistem
eksekutif tunggal.
Pemerintahan koalisi
dianggap sebagai suatu kemestian meskipun bertentangan dengan kehendak UUD
1945, untuk menghadapi kemungkinan rongrongan DPR yang dikuatkan oleh perubahan
UUD 1945.
Karena itu amandemen
kelima UUD 1945 sebenarnya tidak terlalu penting dilakukan saat ini. Hal utama
yang perlu dilakukan, lanjut dia, adalah memperbaiki aturan main berupa
undang-undang di bawah UUD serta tingkah laku politik para penyelenggara
negara.
Tingkah laku politik dan
aturan main harus dirombak. Sulitnya, merombak aturan main itu yang berwenang
merombaknya adalah mereka yang sedang menikmati permainan.
Contoh Masalah ekonomi yang berlangsung saat ini seperti Pendapatan
ekspor Indonesia menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan
korupsi kaum birokrat dan militer menjadi wabah sehingga situasi politik
Indonesia menjadi sangat labil dan memicu banyaknya demonstrasi di seluruh Indonesia,
terutama dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa.
F. Cara Menanggulangi Masalah Ekonomi
Sebagai salah satu
negara berkembang, negara Indonesia tak terlepas dari titik
permasalahan.Seperti di bidnag ekonomi yang selalu saja ada permasalahan baru yang
memang harus diselesaikan sebelum nantinya bertambah banyak problematika yang
ada.Dari setiap problem yang ada juga dipengaruhi oleh suatu sebab-sebab
tertentu hingga berakibat pada pada permasalahan bersangkutan.Meskipun begitu,
terdapat banyak usaha sekaligus upaya yang dapat dilakukan. Berbicara pada
problematika yang ada di Indonesia dalam sisi ekonomi memang telah dipengaruhi
oleh suatu kasus. Beberapa hal yang menjadi sebab tersebut antaranya ialah:
-
Kasus pengangguran dari tidak diterima di suatu tempat kerja
hingga yang kena PHK atau pemutusan hubungan kerja.
-
Pertumbuhan ekonomi yang lambat seperti pada hasil panen yang
kurang optimal, nilai jual dari produk-produk dalam negeri yang kalah dengan
produk luar, konsumsi produk luar yang lebih diminati.
-
Besar pasak dari pada tiang atau pemasukan yang diperoleh tak
mencukupi kebutuhan tiap-tiap pihak. Hal ini bisa dikarenakan adanya upah yang
tak sebanding, jumlah keluarga yang banyak hingga lainnya.
Ada beragam kasus
yang menjadi sebab dari perekonomian negara Indonesia terkendala, sedari
kondisi dari pihak individu maupun keluarga dengan segala background.Dari kasus
ini, upaya tindak lanjut perlu dilakukan. Seperti contohnya dengan cara
mengatasi masalah ekonomi di Indonesia berikut ini:
-
Membuka lapangan kerja baru serta memperluas jaringan
ketenagakerjaan hingga nantinya tiap-tiap lowongan pekerjaan bisa diisi dengan
segera atas pihak-pihak yang membutuhkan itu.
-
Perlu ada program KB atau keluarga berencana agar lebih
mengurangi jumlah penduduk yang nantinya bisa berefek pada pemenuhan kebutuhan
yang lebih terhandle.
-
Adanya batasan untuk konsumsi produk-produk luar dan lebih
menumbuhkan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Perihal ini turut
menumbuhkan nilai ekonomi dari pihak bersangkutan.
-
Meningkatkan relasi usaha maupun bisnis pada jaringan kerja.
Seperti contohnya dengan membatasi berdirinya gedung-gedung dari tanah
persawahan, yangmana hasil sawah tersebut akan menjadi padi dan tak perlu
membeli beras dari luar. Berlaku pula untuk bidang usaha lainya.
-
Membangun hubungan dalam sektor ekonomi dengan negara lain.
Seperti contohnya dengan menjual produk negeri ke luar negeri.
Usaha
dimana perbaikan ekonomi pastinya selalu perlu agar pertumbuhan yang kian lebih
baik lebih terwujud.Secara pastinya dari nilai-nilai finansial yang turut
membaik dari satu pihak hingga instansi turut memberikan pengaruh baik dari
perekonomian dalam negeri.Di samping itu, tindakan pengupayaan perbaikan
ekonomi memang harus didukung secara kompak atau bersama-sama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masalah adalah
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Jadi, semakin banyak kita memiliki
harapan, semakin banyak pula harapan yang mungkin tidak terkabul. Hal inilah yang menimbulkan masalah ekonomi
yaitu kebutuhan manusia tidak ada batasnya sedangkan alat pemuas kebutuhan
sangat terbatas. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan selalu
mengalami perkembangan baik banyaknya maupun besarnya. Untuk memenuhi kebutuhan
manusia tersebut perlu adanya alat pemuas kebutuhan baik barang maupun jasa.
Barang dan jasa juga mengalami kelangkaan karena jumlahnya yang sangat sedikit
dak tidak sebanding dengan kebutuhan manusia itu sendiri.
Permasalahan pokok
ekonomi saat ini yaitu berkaitan dengan kosumsi, produksi dan distribusi. Pokok masalahnya
adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya
alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan
masyarakat terus meningkat.
B.
Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Berpegang pada prinsip
tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada final dalam ilmu. Dengan
kerendahan hati penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
dengan senang hati kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. (1990), “Ekonomi
mikro”, Yogyakarta: BPFE
Sukirno, Sadono,
(1985). “Ekonomi pembangunan: proses, masalah, dan dasar
kebijaksanaan”. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Anief, Moh.
2000.”Buku pintar bahasa indonesia.Yogyakarta” : Gadjah Mada
University Press.
http://www.warnetgadis.com/2017/10/makalah-permasalahan-ekonomi-yang.html
http://www.warnetgadis.com/2017/10/makalah-permasalahan-ekonomi-yang.html
http://pengayaan.com/cara-mengatasi-masalah-ekonomi-di-indonesia/
http://makalahaccomputindo.blogspot.co.id/2015/02/makalah-masalah-pokok-ekonomi-dan.html
http://nobertisuwenti27.blogspot.co.id/2015/06/makalah-permasalahan-pokok-ekonomi.html
UNTUK VERSI SOFTCOPY (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN HUBUNGI WARNET GADIS.NET / SMS
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605
HARGA BERSAHABAT
0 Response to "Makalah Permasalahan Ekonomi Yang Menyimpang dari UUD 1945 dan Pancasila Lengkap"
Posting Komentar