Cerpen Pribadi Liburan Ke Padang
Nama saya Windhi. Sekolah di SMA N 1 Sitiung. Saya
mempunyai kakak yang bernama Anggri Minangda yang kuliah di UNP. Waktu libur
semester kemaren, saya dan incim (kakak) pergi liburan ke Padang. Saya
berangkat dari rumah menuju Padang kira-kira pukul 19.00 Wib dengan menggunakan
mobil. Tiba-tiba di Sijunjung, mobil kami terkena macet sangat panjang. Mungkin
bisa dibilang macet itu terjadi selama dua jam dan orang-orang berjualan
makananpun mulai menawarkan makanan mereka. Kamipun pasti membelinya. http://warnetgadis.blogspot.com/
Dua jam
pun telah berlalu dan macet mulai berkurang dan mobil kami pun bisa berjalan
dengan baik dan lancar. Disepanjang perjalanan saya melihat hamparan daerah
dengan lampu yang berkelap-kelip yang menghiasi malam. Dan tak terasa matapun
mulai mengantuk, dan saya pun tertidur. Tak lama kemudian, incim pun sengaja
membangunkan saya untuk mampir ke rumah makan tepatnya di Silungkang, karena
perut kami sudah lapar. Kamipun mengisi perut kami dengan bermacam-macam
makanan. Setelah makan, kamipun berangkat menuju tempat yang kami tuju. Ntah
mengapa untuk sampai ditempat tujuan terasa sangat lama dan emmbosankan.
Sayapun mendengarkan music untuk menghilangkan rasa bosan tersebut. Tetap[I
disaat saya lagi asyik mendengarkan music, tiba-tiba incim punmengambil handset
saya karena incum itu orangnya suka jahil. Dan dia tidak bisa diam atau
tenang.
Begitu pula dengan saya, kalau
diam-diam itu bisa membuat saya lapar dan mudah bosan. Bisa dibilang mungkin
didalam mobil tersebut hanya suara kami yang terdengar sangat keras, karena
kami mengisi kekosongan itu dengan bercanda tawa dan tak sengaja mengeluarkan
air mata juga karena terlalu asyik tertawa. Malam mulai larut, mata kamipun tak mau
tidur, kami malah asyik bergurau sambil
mengemil makanan yang kami beli di Silungkang. Waktu pun terus berjalan, tak
terasa waktupun sudah menunjukkan pukul 00.30 malam. Mata kami pun belum bisa
tidur. Pukul 02.30 Wib, kamipun sampai ditempat yang kami tuju tapi entah
mengapa, incim tiba-tiba teringat dengan martabak mesir padahal kami baru
sampai dan haripun sudah sangat malam sekali. Ya terpaksa kakak saya membelikan
apa yang dia inginkan walaupun hari sudah sangat malam. Saya pun agak sedikit
marah, karena saya tidak tega melihat kakak saya pergi sendirian pada malam itu.
Dan saya berbicara sama incim.
“mangapo incim
manyuan kakak mbo untuak boli martabak malam-malam ko??? Dan obe dek incim hari
lam malam.”
“eee itu yang
takonau kini dak dapek lo wak Manahan ee ddd.” Jawab Incim.
“Yolah bak kato
incim jelah”
Tak lama kemudian, kakak saya pulang dengan membawa
pesanan yang incim minta tadi.. mereka pun makan tanpa teringat saya juga mau
ikut makan pula. Mereka sangat keterlaluan, dengan enaknya mereka menertawakan
saya. Mereka memang tak punya hati. Lalu saya tidur karena tak ingin melihat
orang itu yang lagi asyik makan dengan lahap.
Pukul 05.00 adzan pun terdengar, yang anehnya adzan
itu terdengar sangat banyak, dan matapun tidak bisa tidur. Walaupun adzan itu
terdengar sangat banyak dank eras, tidak akan mengganggu tidur saya. Karena
sudah terlalu capek sekali, saya tetap tidur. Pada waktu hari sudah mulai
terang, rntah kenapa panaspun mulai terasa dan tidak bisa saya tertidur nyenyak
lagi. Saya bangun untuk menghidupkan kipas angin untuk mengurangi panas
tersebut.
Kira-kira pukul 08.15 AM, saya pun bangun karena
sudah tidak mau lagi mata saya tidur. Saat saya terbangun, ternyata kakak saya
telah siap-siap untuk pergi ke kampus. Dan diapun berpamitan kepada saya sambil
bilang
“Ndi, kak pail ah yo…, tunggu rumah sabanta lu….. kak
ndak lamo pai kuliah do.”
“Yo kak, ati-ati dijalan.”
Kakakpun pergi dan yang tinggal dirumah hanya saya
dan incim. Entah kenapa hari sangat panas, dan panasnya itu berbeda dengan
panas tempat saya tinggal. Kalau di Padang bisa membuat kulit bersih, tapi
kalau ditempat saya tinggal panasnya bisa membuat kulit terbakar atau hitam.
Karena sudah tidak tahan dengan panasnya, saya pun mandi. Selesai mandi saya
langsung makan, karena perut sudah lapar. Tapi incim belum bangun, entah jam
berapa malam itu dia tidur. Setelah makan, hari terasa bosan dan panas yang
terus menerus mungkin kalau tidak ada kipas angin, entah apa jadinya saya
jadinya hidup dipadang ini. Jam 11.00 WIB, kakak saya pun pulang dari kampus.
Dan incim baru bangun dari tidurnya. Sewaktu incim sedang mandi, saya dan kakak
saya malah pergi meninggalkan incim dirumah. Biar dia tahu gimana rasanya jadi
orang yang sering mengalah.
“Hahahahaha” saya pun bilang “Asailah, cibo
sekali-kali situ d yang mengalah”
Kakak saya hanya bisa tertawa. Untuk kakak saya mau
diajak jalan-jalan, kalau tidak mungkin sudah mati kepanasan saya mati dirumah.
Ternyata memang asyik jalan-jalan, ati menjadi senang, tak ada yang dipikirkan
lagi. Lalu kakak saya mengajak saya untuk makan di KFC. Dengan senang hati saya
menerimanya karena dia yang mentraktir. Setelah selesai makan, saya pun
melanjutkan jalan-jalan ketempat yang lebih menarik lagi. Tapi waktu saya baru
sampai di taplau, eeee incim tiba-tiba menelepon untuk disuruh pulang lagi.
Tapi saya tidak mau, masa baru sampai sudah disuruh pulang.
Saya pun menghabiskan waktu di taplau utnuk melihat
matahari terbenam, dan berfoto-foto. Waktu hamper maghrib baru saya pulang
kerumah. Tiba-tiba incim sudah berdiri didepan pintu rumah dengan raut wajah
agak-agak sedikit marah. Dia pun bilang.
“Yolaah lomak pai
jalan-jalan, ndak mambao urang do. Ditinggaukan wak dirumah surang ee nyo.
Bisuak giliran incim yang jalan-jalan bisuak lai, tinggalah dirumah ndi surang
dirumah besuak lai.”
“Ok ndak ada
masalah” jawabku.
Kakak saya pun tertawa melihat kami berdua. Baru
sampai dirumah, ee incim menyuruh kakak pergi untuk membeli bakso keluar. Kakak
pun tidak bisa menolaknya dan pergi membeli bakso tersebut. Tapi untung saya
dibelikan juga, jadi saya tidak perlu cemberut melihat orang-orang makan.
Setelah selesai makan, saya pun langsung mandi. Karena sudah tidak tahan dengan
panasnya hari. Sewaktu saya lagi asyik menonton tv, orangtua saya menelepon,
menanyakan kabar saya hari ini dan apa sudah makan apa belum.http://warnetgadis.blogspot.com/
Keesokan harinya, ternyata memang benar perkataan dia
kemarin kalau giliran dia yang pergi jalan-jalan. Saya pun tinggal dirumah
sendirian. Karena bosan dirumah, sayapun tidur dengan kipas angin yang tak
pernah mati. 2 jam kemudian sayapun terbangun, dan ternyata mereka belum pulang
padahal hari sudah menunjukkan pukul 16.00. sayapun kesal melihat mereka yang
asyik-asyik jalan-jalan. Tidak mau kalah, saya pun menelepon incim untuk pulang
lagi. Ternyata dia tak mau kalah juga, incim pun pulang pada sat adzan mulai
terdengar. Tapi saya tidak sama dengannya yang berdiri didepan pintu menunggu
pulang. Saat mereka pulang, ternyata mereka membawakan makanan untuk saya.
Padahal saya ingin marah, tapi mereka membawa makanan untuk sya. Ya… saya tidak
jadim marah. Saya hanya diam dan menjawab dengan baik. Karena saya dibelikan makanan.
Malamnya saya dan incim bersiap-siap untuk kembali
lagi ke Dharmasraya. Tapi sebelum kembali, kami ingin mampir dulu ke
Bukittinggi.
Keesokan harinya, hari ini saya dan incim pulang. Dan
meninggalkan kota Padang yang begitu indah tapi sangat panas. 2 jam
diperjalanan, saya pun sampai di bukittinggi. Dan berfoto-foto di jam
gadang. Tak mau rugi pula, kamipun
menuju pasar bukittinggi untuk berbelanja sambil menunggu travel kea rah
Dharmasraya. Kami beli baju, sepatu, tas, dan beraneka ragam oleh-oleh lainnya.
Selesai belanja, saya dan incim duduk manis sambil menunggu mobil yang datang.
Tak beberapa lama, datanglah dihadapan kami travel yang
menuju Dharmasraya. Dan kamipun pulang dengan hati yang senang sekali, walaupun
cuaca tidak mendukung. Selama diperjalanan, entah kenapa kamipun hanya bisa
tertidur pulas. Biasanya kalau pergi ajlan-jalan seperti itu, hanya sesekali
tertidur. Mungkin karena faktor kecapekan. Kami sampai di DM sore hari.
Sesampainya dirumah, saya langsung mandi karena sudah tidak tahan dengan bau
badan kami yang bercampur aduk di dalam mobil. Uang yang saya bawa pergi untuk
ke padang, hanya bersisa beberapa lembar dan sisanya pun aku gunakan untuk
jalan-jalan dengan sahabatku.
Hingga saat ini saya tidak akan melupakan kenangan
manis dan pahit di padang dan bukittinggi. Betapa panasnya kota padang. Saya
tidak ingin kesana lagi. Bila ada kesempatan, tepanya kalau libur semester 2
dan lebaran. Itupun kalau saya masih hidup. Tapi mudah-mudahan saya naik kelas
ya Allah. Amin ya robbal alamin.
Saya pun menceritakan semua
pengalaman tersebut kepada teman-teman saya baikku bagaimana panasnya padang.
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Cerpen Pribadi Liburan Ke Padang"
Posting Komentar