Soal Tentang Novel dan Pembahasannya
Kutipan
Novel I :
Beberapa
bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan
perempuan lain, baik orang Makasar atau orang lain negri. Dia hanya menggeleng
saja, dia belum hendak kawin sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia
berkata : separo hatinya ikut ibunya ke kuburan, dia tinggal di dunia ini
dengan hati yang separo lagi. Betapa dia takkan begitu, ia cinta kepada ibumu.
Kutipan
Novel II :
“Sekarang,”
katanya. “Saya sudah ada disisi ibu kembali. Ada saya bawa obat kali ibu. Kata
orang Jakarta., mujarab benar obat itu. Obat encok namanya.” Ibu Mariawati
tertawa. “Kini pun obar sudah member berkat, Astri. Kalau aku melihat wajahmu,
aku sehat sudah. Biar terbang penyakit itu, dan aku sembuh sendiri kelak.”
“Moga-moga,
tetapi seelok eloknya kaki ibu itu diobati juga, supaya sembuh benar benar.
Biar saya kenakan…..”
“Tidak,
Astri, jangan tergesa –gesa! Obat minum, verban dan sekaliannya itu sudah
kuderitakan sehari – harian.”
Astri
tertawa. “Siapa yang meminumkan obat itu?
Makcih
Liah agaknya?” Tanyanya. http://www.warnetgadis.com/
“Tidak,
dia patuh. Tetapi Asnah, tak dapat dibantah kehendaknya.”
Perbedaan
karakteristik kedua novel tersebut adalah….
Novel
1
|
Novel
2
|
|
A.
|
Bahasanya
sulit dipahami
|
Bahasanya
mudah dipahami
|
B.
|
Watak
tokoh utamanya yang mencintai istrinya berlebihan
|
Watak
tokoh utamanya taat pada orang tua
|
C.
|
Sudut
pandang orang utama
|
Sudut
pandang orang ketiga
|
D.
|
Kerinduan
|
Kecintaan
|
Pembahasan
:
Perbedaan
karakteristik kedua kutipan novel tersebut adalah Novel I watak tokoh utamanya
mencintai isrtinya secara berlebihan, sementara watak tokoh utama Novel II taat
pada orang tuanya.
Jawabannya
B
2. Perhatikan kutipan Novel berikut!
(1)
Maka berhentilah Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya,
yang keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata,
sebab sedih mengdengar nasih adiknya ini. “oleh sebab tiu, kupinta padamu ,
Sam” kata Nurbaya pula, “Bila engkau kelak beranak perempuan, jangan
sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang tidak disukainya. (3)
karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak
enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan,
yang bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus
asa. (4) Aku ini, sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi
perempuan yang tiada semlang aku, aku janganlah dipaksa, menurut kehendak hati
ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan tiada
mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan
anaknya.
Bukti
bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor….
A.
(1)
B.
(2)
C.
(3)
D.
(4)
Pembahasan
:
Bukti
bahwa Nurbaya adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya ditunjukan pada no
(4)
Jawabannya
D
3. Perhatikan kutipan Novel berikut!
Bapak
selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah
dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu
membanggakan prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih
di SMU. Adapun aku, meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besartapi nilai
raporku tak setinggi nilai rapor Mas Bagus.
Watak
tokoh Bapak dalam kutipan novel tersebut adalah…
A.
Suka membanding –
bandingkan anaknya
B.
Selalu membela anak yang lebih kecil
C.
Tokoh tidak perhatian pada keluarganya
D.
Membandingkan tokoh aku dengan Bagus
Pembahasan
:
Watak
adalah kepribadian yang dimiliki oleh tokoh yang ada dalam cerita. Watak Bapak
dalam kutipan novel tersebut adalah suka membanding bandingkan anaknya.
Jawabannya
A
4. Perhatikan kutipan Novel berikut!
Kutipan
Novel I :
Bu
Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar
dengan ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah
mendapatkan teman sebangkunya masing- masing, kecuali aku dan anak laki laki
kotor berambut keriitng merah yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa tenang. Anak
itu berbau hangus seperti karet terbakar.
“Anak
Pak Cik akan sebangku dengan Lintang”. Kata Bu Mus pada ayahku.
Kutipan
Novel II :
“Allah
maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih
luas dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan
kesabarannya, bukan mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam menunggu titah pula,
sebab ada masanya datang dan ada masanya pergi.
Perbedaan
tema kedua kutipan novel tersbut adalah….
A.
B.
C.
D.
|
Kutipan
Novel 1
|
Kutipan
Novel 2
|
Kemiskinan
|
Pendidikan
|
|
Pendidikan
|
Kebudayaan
|
|
Pendidikan
|
Keimanan
|
|
Kemiskinan
|
Ketuhanan
|
Pembahasan
:
Novel
pertana bertema pendidikan (murid)
Novel
kedua bertema keimanan (Allah Maha Adil)
Jawabannya
C
5. Perhatikan kutipan Novel berikut!
Kutipan
Novel 1
“Bu,
saya termasuk yang kena PHK.”
“Saya
sudah merasa”
“Kok
tahu?”
“Tidak
tahu juga, Cuma merasa.”
“Feeling
to,”
Entah.
Rasanya sore ini kamu lain saja.”
Kutipan
Novel 2
Di
tengah jalan tergeletak bangkai burung. Kupacu lagi kudaku. Di tempat lain
tampak bangkai burung lagi. Pada setiap jarak tertentu selalu ada bangkai
–bangkai burung sahabatku. Aku tahu. Semua ini adalah perbuatan jahat Matropik.
Perbedaan
karakteristik kedua novel tersebut ialah……
A.
B.
C.
D.
|
Novel
1
|
Novel
2
|
Tokoh
tokohnya tidak jelas.
|
Ada
tokoh protogonis dana ada tokoh antagonis.
|
|
Alurnya
Runtut
|
Alurnya
tidak runtut
|
|
Watak
disajikan dalan dialog
|
Watak
dijelaskan oleh penulis
|
|
Latarnya
tampak
|
Latarnya
tidak tampak
|
Pembahasan
:
Novel
pertama tokoh tokohnya tidak jelas, Novel kedua ada tokh protogonis (baik) dan
ada tokoh antagonis (jahat, yaitu Matropik)
Jawabannya
A
UNTUK VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605
0 Response to "Soal Tentang Novel dan Pembahasannya"
Posting Komentar