Resensi Novel Populer "BULAN" Tere Liye Lengkap
RESENSI NOVEL
BULAN
IDENTITAS
BUKU
Judul Buku :
Bulan
Penulis
: Tere Liye
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
: Maret 2015
Tebal
: 400 halaman, 20cm
Harga : Rp 45.000,00
ULASAN BUKU
Bulan adalah buku ke-2 dari trilogi
karangan Tere Liye. Buku pertama dari triloginya yaitu Bumi. Serta buku
ketiganya yaitu Matahari. Bulan adalah lanjutan narasi dari Bumi. Buku ini
bercerita perjalanan ketiga teman dekat yakni Raib, Seli serta Ali. Mereka
mempunyai kemampuan istimewa semasing serta mempunyai latar belakang keluarga
yang jauh tidak sama. Bukanlah lantaran strata serta status sosial, namun dalam
novel ini dikisahkan kalau dunia bukan sekedar ada dibumi, namun tempat yg
tidak pernah terpikirkan oleh beberapa orang pemula.
“Bulan” adalah narasi perjalanan
ke-2 mereka sesudah mereka alami dua hari yang begitu berat di dunia bulan.
Novel ini bercerita petualangan mereka sepanjang dua minggu didunia matahari
berbarengan guru matematika mereka yang nyatanya adalah orang dari dunia bulan
yang sampai kini mengawasi serta melindungi mereka. Terkecuali guru matematika,
mereka juga ditemani sebagian orang yang lain yang datang dari dunia bulan.
Petualangan diawali sesudah mereka
melalui sekat yang memisahkan pada dunia bumi serta matahari. Dunia matahari,
dunia yang begitu maju dalam teknologi tanpa ada mengakibatkan kerusakan serta
mengganggu ekosistem alam. Dunia yang damai serta tentram, dunia yang begitu
didamba-dambakan oleh tiap-tiap orang. Namun mereka di sana untuk tidak berpiknik.
Kian lebih itu, mereka pergi untuk menggerakkan misi besar menyelamatkan semua
kehidupan yang ada di dunia dari ancaman Tamus, tangan kanan Si Tanpa ada
Mahkota yang berupaya kuasai dunia. Seperti apakah perseteruan yang mereka
hadapi dalam petualangannya menyelamatkan dunia? Dan bagaimana perjuangan
mereka dalam hadapi semua yang menghambat mereka?
Novel ini bangun imajinasi kita
seluas-luasnya mengenai keindahan alam yg tidak pernah kita temui dibumi ini.
Bagaimana pengarang menceritakan mengenai keindahan air terjun, keliaran rimba
rimba, serta keperkasaan hewan-hewan yang beberapa tokoh temui. Juga kepiawaian
pengarang menimbulkan perseteruan ditengah keindahan alam yang harusnya
dikagumi dengan pertarungan yang sengit serta begitu seru. Pengarang berupaya
membawa pembaca untuk turut rasakan keindahan dan kemelut jalan narasi yang
pengarang katakan dengan bhs serta kalimat yang simpel. Pengarang dapat
bercerita beberapa hal yang semestinya tidak mungkin jadi keserangkaian narasi
indah serta berarti.
Tetapi ada juga kekurangan dalam novel ini, yakni pengarang
yang bercerita mengenai tokoh intinya berumur lima belas tahun dan narasi dari
pertama hingga akhir lebih terlihat diperuntukkan untuk anak-anak lantaran cuma
menceritakan sekitar kehidupan sekolah, keluarga serta beberapa narasi
petualangan. Juga digunakannya beberapa arti asing yang tidak sering terdengar
bikin pembaca mesti betul-betul jeli mengerti arti dari kalimat itu.
Petualangan anak-anak muda ini jadi beralih waktu telah tiba
di Klan Matahari. Kehadiran mereka bertepatan dengan Festival Bunga Matahari.
Festival yang telah beribu-ribu tahun dikerjakan dengan maksud mencari letak
bunga Matahari pertama mekar. Festival ini diikuti sepuluh kontingen. Kontingen
ke sepuluh yaitu Raib serta beberapa rekannya. Memakai tunggangan Harimau Salju,
mereka ikuti Festival itu.
Mereka menuju Utara untuk mencari
kode sandi pertama. Bersinar di dalam malam, serta janganlah berlangsung.
Seperti satu siklus alam. Kode-kode itu bisa diketemukan oleh Raib serta
rekannya dengan sebagian pertolongan. Kode pertama ada pada keliauan sinar yang
dibuat oleh Fosfor di air terjun. Lalu cahanya ke-2 diperoleh dari kode yang
diantar oleh beberapa ribu ikan yang bermigrasi di satu danau. Kode setelah itu
ada pada beberapa ribu Jamur yang bermekaran tiap-tiap periode, selanjutnya
kode ke lima (yang paling akhir) yaitu sinar dari Lebah yang setiap enam tahun
sekali berkelipan seperti beberapa ribu lampu.
Banyak aral yang bikin petualangan
mereka jadi lebih menarik. Tantangan pertama, mereka mesti menerobos lebatnya
rimba Perdu, dilanjutkan dengan serangan kawana Gorila yang geram. Tak itu
saja, mereka harus juga dapat melarikan diri dari beberapa ribu Burung yang
melempari dengan buah kecil tetapi diisi asap toksin waktu meletup. Rintangan
yang lain yaitu menaklukkan Gurita raksasa waktu mencari kode ke-2, juga
serangan licik dari kontingen lain yang buka tutup waduk hingga membuahkan air
bah. Tak dilupakan juga terjerat di tengah-tengah Jamur Raksasa yang
berkilauan, bila bersentuhan dapat membuahkan toksin. Ada pula kejaran Tikus
raksasa waktu melalui lorong melewati benteng.
Raib serta beberapa rekannya tak
sadar bila tengah diperdaya Konsil Klan Matahari. Saat Raib hingga ditempat
mekarnya Bunga Matahari, Konsil Klan Matahari memaksa untuk menuai bungan itu.
Begitu, Klan Matahari memiliki hak memohon satu keinginan. Dia menginginkan
bersekutu dengan Tamus untuk kuasai Klan Bumi serta Matahari. Sesaat Tamus
menginginkan Klan Bulan serta Klan Bintang. Pertemuran hebat pada Konsil Klan
Matahari melawan Raib, Seli, Ali, Ily, Miss Selena, Av, dibantu sebagian Konsil
dari Matahari serta satu diantara Kontingen yang kaptennya dibunuh Konsil Klan
Matahari.
Novel ini menuturkan satu
persahabatan, arti ketulusan, kemanusiaan, rendah diri, serta tak angkuh.
Mengajarkan mengenai bhs alam dengan mengetahui siklus alam. Mengetahui lebih
dekat dengan semua mahluk hidup di tiap-tiap tempat. Menggerakkan kita untuk
tetaplah menolong siapa saja yang memerlukan pertolongan. Juga mengetahui ilmu
dan pengetahuan seperti Fisika, Biologi, serta yang lain.
0 Response to "Resensi Novel Populer "BULAN" Tere Liye Lengkap"
Posting Komentar