Makalah Tentang Evaporasi Lengkap
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, juga para pengikutnya.
Alhamdulillah berkat pertolongan dan rahmat Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Evaporasi” dalam memenuhi tugas pada mata kuliah
Agroklimatologi.
Dalam penyusunan
makalah ini penulis dapat
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik agar dapat dijadikan pegangan di dalam
menyusun makalah di waktu atau kesempatan yang akan datang.
Penyusunan makalah ini tidak dapat penulis selesaikan
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat material maupun
spiritual. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
2.1 Evaporasi .................................................................................................................. 3
2.2 Evaporator ................................................................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 6
2.1 Evaporasi .................................................................................................................. 6
2.2.1 Tujuan Evaporasi
.................................................................................................. 6
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Proses Evaporasi ........................................... 7
2.2.3 Perbedaan Evaporasi Dengan Proses
Lain ............................................................ 7
2.2 Evaporator ................................................................................................................ 8
2.2.1 Prinsip Kerja ......................................................................................................... 9
2.2.2 Tipe-Tipe Evaporator ............................................................................................ 9
2.2.3 Cara Kerja Mesin ................................................................................................ 12
2.2.4 Bagian-Bagian Evaporator .................................................................................. 12
2.3 Aplikasi Evaporator ............................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Industri
Pangan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai bahan pangan diolah menjadi
berbagai macam produk yang bisa dikonsumsi. Semua proses – proses tersebut
dibantu oleh berbagai macam alat dan melewati berbagai macam proses. Salah
satunya adalah proses evaporasi dan menggunakan alat evaporator.
Evaporasi
merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi
itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang
tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses
evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan,
dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang
sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitupula, evaporasi berbeda dengan
distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu
merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporai, zat cair pekat
itulah yang merupakan produk yang
berharga dan uapnya biasanya dikonsentrasikan dan dibuang.
Evaporator
merupakan salah satu alat yang banyak digunakan di industry kimia untuk
memekatkan suatu larutan. Peristiwa yang terjadi pada proses dievaporator
adalah evaporasi. Sedangkan pengertian evaporasi sendiri merupakan proses
perubahan molekul yang memiliki fase cair dengan spontan menjadi fase gas.
Proses ini adlah kebalikan dari kondensasi.
Faktor
dasar yang mempengaruhi laju penguapan adalah laju panas dipindahkan kebahan
cair, jumlah panas yang dibutuhkan untuk menguapkan setiap puond air, suhu
maksimum yang diperkenankan untuk bahan cair, tekanan pada saat penguapan
terjadi, perubahan yang lain terjadi didalam bahan selama proses penguapan
berlangsung
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaporasi?
2. Apa yang dimaksud dengan evaporator?
3. Bagaimakah prinsip kerja dari evaporator?
4. Apa saja kah tipe-tipe dari evaporator?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar teori mengenai evaporasi.
2. Untuk mengetahui dasar teori mengenai evaporator.
3. Untuk mengetahui tentang prinsip kerja dari evaporator.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe dari evaporator.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Evaporasi
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan
cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian
proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum proses lebih
lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan aktivitas air aw (Praptiningsih
1999).
Menurut Wirakartakusumah (1989), di dalam pengolahan
hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk:
·
Meningkatkan
konsentrasi atau viskositas larutan sebelum diproses lebih lanjut. Sebagai
contoh pada pengolahan gula diperlukan proses pengentalan nira tebu sebelum
proses kristalisasi, spray drying, drum drying dan lainnya
·
Memperkecil volume
larutan sehingga dapat menghemat biaya pengepakan, penyimpanan dan transportasi
·
Menurunkan
aktivitas air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid terlarut sehingga
bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental manis Sebagai bagian
dari suatu proses di dalam pabrik, alat evaporasi mempunyai dua fungsi, yaitu
merubah panas dan memindahkan uap yang terbentuk dari bahan cair.
Ketentuan-ketentuan penting pada praktek evaporasi adalah :
·
Suhu maksimum yang
diperkenankan yaitu sebagian besar dibawah 212 F.
·
Promosi perputaran
bahan cair melalui permukaan pindah panas, untuk mempertahankan koefisien
pindah panas yang tinggi dan untuk menghindari setiap pemanasan global yang
terlalu tinggi.
·
Kekentalan bahan
cair yang selalu meningkat dengan cepat karena meningkatnya jumlah bahan yang
tidak terlarut.
·
setiap
kecenderungan untuk berbusa yang mempersulit pemisahan bahan cair dengan uap
Menurt Earle (1982), adapun faktor-faktor yang
menyebabkan dan mempengaruhi kecepatan pada proses evaporasi adalah :
a. Kecepatan hantaran panas yang diuapkan ke
bahan
b. Jumlah panas yang tersedia dalam penguapan
c. Suhu maksimu yang dapat dicapai
d. Tekanan yang terdapat dalam alat yang
digunakan
e. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
selama proses penguapan.
Menurut Buckle (1987), dalam prakteknya ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan selama proses penguapan meliputi :
1.
Sirkulasi udara sehingga
proses penghantaran panas tinggi.
2.
Terjadinya
kenaikan viskositas
3.
Terbentuknya
deposit pada evaporator
4.
Kehilangan aroma
5.
Kelarutan zat
padat.
2.2
Evaporator
Menurut Gaman (1994), mekanisme kerja evaporator
adalah steam yang dihasilkan oleh alat pemindah panas, kemudian panas yang ada
(steam) berpindah pada bahan atau larutan sehingga suhu larutan akan naik
sampai mencapai titik didih. Steam masih digunakan atau disuplay sehingga
terjadi peningkatan tekanan uap. Di dalam evaporator terdapat 3 bagian, yaitu:
1.
Alat pemindah
panas
Berfungsi untuk mnsuplai panas, baik panas sensibel
(untuk menurunkan suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi. Sebagai
medium pemanas umumnya digunakan uap jenuh.
2.
Alat pemisah
Berfungsi untuk memisahkan uap dari cairan yang
dikentalkan.
3.
Alat pendingin
Berfungsi untuk mengkondnsasikan uap dan
memisahkannya. Alat pendingin ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada
tekanan atmosfer
Selama proses evaporasi dapat terjadi
perubahan-perubahan pada bahan, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain perubahan viskositas, kehilangan
aroma, kerusakan komponen gizi, terjadinya pencokelatan dan lain – lain. Pemekatan
dapat dilakukan melalui penguapan, proses melalui membrane, dan pemekatan beku.
Peralatan yang digunakan untuk memindahkan panas ke bahan bermacam-macam bentuk
dan jenisnya. Penggunaan bermacam-macam peralatan ini akan berpengaruh pada
kemudahan penguapan dan retensi zat gizi. Pada waktu air menguap dan larutan menjadi
pekat, terjadi beberapa perubahan penting. Pertama zat terlarut reaktif menjadi
lebih pekat dan laju kerusakan kimiawi dapat meningkat. Kedua terjadikenaikan
titik didih. Ketiga viskositas larutan meningkat dengan tajam, jika viskositas
meningkat, maka cairan menjadi sulit dipanaskan. Kesulitan ini menyebabkan
penyebaran suhu yang tidak seragam sehingga dapat terjadi bercak panas dan
hangus. Hal ini sangat mempengaruhi retensi zat gizi. Sebagai contoh adalah
susu dan produk olahannya yang merupakan produk umum dengan kadar protein
tinggi yang dipekatkan. Karena adanya gula reduksi kerusakan terjadi pada
lisin. Hasil riset tahum 1960 menunjukkan bahwa pada susu kental manis yang
diolah dengan retort pada suhu 113° C Selma 15 menit, retensi lisin yang tersedia
adalah 80%. Sedangkan pada susu kental manis yang tidak diolah dengan retort
retensi lisin yang tersedia adalah 97%. Kerusakan vitamin pada proses pemekatan
hamper tidak terjadi selama proses pemekatan itu dilakukan dengan benar. Sari
buah yang dikentalkan pada suhu rendah menunjukkan retensi menunjukkan retensi
vitamin C sebesar 92 – 97%. Thiamin adalah perkecualian, selama pemekatan zat
ini dapat mengalami susut sebesar 14 – 27%. Retensi zat gizi juga dipengaruhi
oleh lama waktu pemanasan larutan di dalam evaporator. Semakin lama lama
pemanasan maka retensi zat gizi semakin menurun (Tejasari, 1999)
Besarnya suhu dan tekanan evaporator sangat
berpengaruh terhadap proses penguapan cairan. Semakin tinggi maka semakin cepat
proses evaporasi, tetapi dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan yang dapat
menurunkan kualitas bahan (Gaman, 1994).
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Evaporasi
Evaporasi merupakan suatu
proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair
pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu
untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah
menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi,
pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi
sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan
bukan zat padat. Begitupula, evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini
uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan campuran,
dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporai, zat cair pekat itulah yang merupakan
produk yang berharga dan uapnya biasanya
dikonsentrasikan dan dibuang.
Evaporasi
secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang
berarti proses penguapan yang terjadi secara alami (2) evaporasi yang dimaknai
dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas
(steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan sebagai proses
penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas atau dapat juga
didefinisikan sebagai evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari
campuran yang terdiri atas zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang
mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air.
2.1.1
Tujuan Evaporasi
Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan
konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi. . Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami
dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara
intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan
gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan
(4) mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan
sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih.
Evaporasi
dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya,
sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap
yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan
jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan
komponenkomponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan,
sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. Disinilah letak perbedaan
antara evaporasi dan distilasi.
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses
Evaporasi
1. Temperature
steam, disesuaikan bahan yang akan dievaporasi karena bahan yang tidak tahan
suhu yang tinggi tentunya akan membentuk kerak pada kolom evaporator sehingga
akan mempengaruhi perpindahan panas dari steam ke bahan tersebut.
2. Tekanan
operasi, mempengaruhi proses penguapan pelarut disamping temperature.
3. Laju
alir umpan, bila laju alir umpan terlalu kecil proses kurang effisien dan juga
bila terlalu besar, sehingga untuk suatu proses laju alir umpan diusahakan
adalah laju yang dapatmenghasilkan proses yang optimal.
4. Sifat
fisik dan kimia umpan.
5. Luas
permukaan kontak antara umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube).
6. Laju
alir steam
7. Laju
air pendingin (kondensor)
2.1.3 Perbedaan
Evaporasi Dengan Proses Lain
a. Evaporasi
Dengan Pengeringan
Evaporasi tidak sama
dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair
kadang-kadang zat cair yang sangat viskos dan bukan zat padat. Perbedaan
lainnya adalah pada evaporasi cairan yang diuapkan dalam kuantitas relative
banyak, sedangkan pada pengeringan sedikit.
b. Evaporasi
dengan Distilasi
Evaporasi berbeda pula
dari distilasi karena uanya biasa dalam komponen tunggal dan walaupun itu dalam
bentuk campuran dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya
menjadi fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk
menghilangkan pelarut-pelarut volatile seperti air dari pengotor nonvolatile.
Contoh pengotor nonvolatile seperti lumpur dan limbah radioaktif, sedangkan
distilasi digunakan untuk memisahkan bahan-bahan nonvoaltil.
c. Evaporasi
dengan Kristalisasi
Evaporasi lain dari kristalisasi
dalam hal pemekatan larutan dan bukan pembuatan zat padat atau Kristal.
Evaporasi hanya menghasilkan lumpur Kristal dalam larutan induk (mother
liquor). Evaporasi secara luas biasanya digunakan untuk mengurangi volume
cairan atau slurry untuk mendapatkan kembali pelarut pada recycle. Cara ini
biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam liquid semakin besar sehingga
terbentuk kristal.
2.2 Evaporator
Evaporator adalah
sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut
dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Ada beberapa macam-macam dari
evaporator, sesuai dengan tujuan penggunaannya dan bentuknyapun berbeda-beda.
Hal tersebut disebabkan karena tergatung dari jumlah atau volume zat cair yang
ingin diuapkan, bisa juga tergantung pada kepekatan zat cair tersebut.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator adalah sebuah
alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair manjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip
dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian
evaporasi (tempat dimana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk
memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor (untuk
diembunkan/kondensasi) atau keperalatan lainnya. Hasil dari evaporator (proses
yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatile (mudah menguap).
2.2.1 Prinsip Kerja
Evaporator adalah alat
untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan prisip kerja
atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya dengan penambahan
kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang memiliki titik didih dan zat terlarut yang memiliki titik didih lebih
rendah sehingga larutan yang lebih pekat serta memilikikonsentrasi yang tinggi.
2.2.2 Tipe-Tipe Evaporator
1. Evaporator
Sirkulasi Alami/paksa
Evaporator
sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang terjadi akibat
perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung, saat
air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai sirkulasi
yang mengakibatkan pemisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung
pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari perbedaan temperatur uap dengan
larutan. Sering kali pendidihan mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari
hal ini dapat digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan pompa untuk meningkatkan
tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.
2. Falling
Film Evaporator
Evaporator ini
berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap (steam
jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan
memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan
larutan akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga mengalir
menurun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering
digunakan untuk industri kimia, makanan, dan fermentasi.
Gambar 1. Falling Film Evaporator
3. Rising
Film (Long Tube Vertical) Evaporator
Pada evaporator
tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber panas berasal
dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan
sirkulasi.
Gambar 2. Rising Film Evaporator
4. Plate
Evaporator
Mempunyai luas permukaan
yang besar, Plate biasanya tidak rata dan ditopangoleh bingkai (frame). Uap
mengalir melalui ruang-ruang di antara plate. Uap mengalir secara co-current
dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang
nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai
pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif
untuk larutan kental dan padatan.
Gambar 3. Plate Evaporator
5. Multi-effect
Evaporator
Menggunakan uap
pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak tahap maka
semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri dari tujuh tahap,
bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan energi. Ada
dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke
yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.
Cocok untuk menangani produk yang sensitive terhadap panas sepertienzum dan
protein.
Gambar 4. Multi-effect Evaporator
6. Single-effect
Evaporator
Yang dimaksud dengan single effect
adalah bahwa produk hanya melalui satu buah
ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah
panas.
Gambar 5. Single-effect Evaporator
2.2.3
Cara Kerja Mesin
Cara
menggunakan alat ini harus sesuai dengan prosedur yang ada dimana langkah yang
pertama yaitu:
1.
Menghidupkan alat, semua kabel disambung
kedalam saklar masing-masing. Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan
tombol On/Off untuk power dan On/Óff untuk vakum ditunggu beberapa saat
sehingga temperature menunjukkan temperature standart yaitu 25ºC. Temperature
kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian mengatur suhu sesuai dengan
yang diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.
2.
Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel
pada rotor penggerak dan labu destilat untuk memudahkan dalam melepas labu
dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua benda, dugunakan juga klip untuk
memperkuat sambungan. Penegas air dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan
suhu diatur dengan menekan tombol set Up/Down untuk mengatur suhunya sesuai
dengan yang diinginkan. Retavapor dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan
kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar klop pemutar,
kemudian pompa vakum dinyalakan.
Begitu pula untuk cara mematikan alat ini
langkah-langkah yang dilakukan yaitu harus berurutan sesuai prosedur
1.
Mematikan pompa vakum dengan menekan
tombol On/Off. Setelah itu mematikan penangas air dengan perlahan-lahan
menurunkan suhu penangas air secara bertahap.
2.
Matikan rotavator dengan menurunkan
kecepatannya hingga rotor berhenti berputar.
3.
Matikan pendingin dengan mengembalikan
suhu pendingin kembali kesuhu standar kemudian mematikan dengan menekan tombol
On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang telah
dipisahkan turun kedalam labu destilat, kemudian labu destilat dan labu yang
berisi sampel dilepaskan dari sambungan dengan kondensor.
2.2.4
Bagian bagian evaporator
Adapun
bagian-bagian dari alat yang digunakan dalam proses
rotary evaporator yaitu sebagai berikut
a.
Water
bath
Gambar 6. Water Bath
Waterbath merupakan alat yang berfungsi
untuk memanaskan sampel dengan suhu yang dapat diatur sesuai kebutuhkan. Dalam
waterbath terdapat bagian-bagian yaitu:
1.
Layar penampilan suhu
2.
Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu
3.
Tombol untuk mengatur suhu dalam hal ini
juga ada hot plate yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan waterbath
b. Kondensor
Kondensor merupakan alat
yang digunakan untuk mendinginkan uap pelarut yang telah menguap. Dalam hal ini
kondensor yang digunakan berbentuk spiral agar uap pelarut dapat
dikondensasikan dan proses kondensasi berjalan dengan lancar. Di dalam
kondensor juga terdapat selang-selang kecil yang berfungsi sebagai tempat
mengalir keluar uap gas yang tidak dapat terkondensasikan atau sering disebut gas
buang.
Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya air dari mesin pendingin seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya air dari mesin pendingin seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
c. Mesin Pendingin
Gambar 8. Alat Pendingin
Mesin pendingin berfungsi sebagai alat
yang digunakan untuk mendinginkan air yang dan dipompakan kekondensor. Diatas
alat ini terdapat dua selang yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya
air dari mesin pendingin ke kondensor.
d.
Tunkai atas dan Tungkai
bawah
Gambar 9. Tungkai atas dan Tungkai Bawah
Tungkai atas berfungsi untuk mengatur
tinggi rendahnya labu sampel sedangkan pada tungkai atas berfungsi untuk
mengatur kemiringan kondensor dan labu alas bulat.
e.
Labu
Alas Bulat
Gambar 10. Labu Alas Bulat
f.
Pompa
Vakum
Pompa
vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur tekanan dalam labu sehingga
mempermudah penguapan sampel.
Gambar 11. Pompa Vakum
2.3 Aplikasi Evaporasi
Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula,
pabrik, garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang
minyak. Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam
dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan
utama dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan sehingga larutan
memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu
yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk
pengawetan adalah pembuatan susu kental manis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Evaporasi
merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi
2. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan
konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi evaporasi antara lain temperature
steam, tekanan
operasi, laju
alir umpan, sifat
fisik dan kimia umpan, luas
permukaan kontak antara umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube), laju alir steam dan laju air pendingin (kondensor)
4.
Evaporator adalah
sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut
dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap
5. Prinsip
kerja evaporator yaitu
dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri
dari zat terlarut yang memiliki titik didih dan zat terlarut yang memiliki
titik didih lebih rendah sehingga larutan yang lebih pekat serta
memilikikonsentrasi yang tinggi
6.
Tipe-tipe
evaporator antara lain Evaporator Sirkulasi Alami/paksa, Falling Film
Evaporator, Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator, Plate Evaporator,
Multi-effect Evaporator dan Single-effect Evaporator
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A dkk. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Gaman, P. M. 1994. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi.
Yokyakarta: UGM
Press.
Hui
YH. 2006. Handbook of Food Science, Technology, and Engineering, Volume 3.
Boca
Raton: Taylor & Francis Group. Hal:102-11.
Mc Cabe, Warren L. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta
:Penerbit Erlangga
Poedjiadi, anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi
Pengolahan. FTP UNEJ: Jember.
Winarno, F. G. 2007. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yulia. 2002. Teknologi Pengolahan Pangan. FTP
Unej: Jember.
0 Response to "Makalah Tentang Evaporasi Lengkap"
Posting Komentar