Makalah Pendidikan Pra-Sekolah 1 Lengkap
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan
yang Maha Esa. Karena rahmat dan petunjukNya lah saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Pendidikan Prasekolah”, untuk memenuhi salah satu
tugas dalam mata kuliah. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Summaryanti, M.Pd selaku Dosen pembimbing, yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan arahan, seterusnya terima kasih pula kepada teman-teman dan juga
seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga terselesainya makalah dengan judul “Pendidikan Prasekolah” ini.
Saya sangat menyadari dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak kekurangan. Hal ini
disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan, dan waktu yang ada. Maka dengan kerendahan
hati saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi semua
pihak. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua khususnya kepada penulis dan dapat diterima dikalangan umum.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A.
Pengertian Pendidikan Prasekolah................................................... 3
B.
Tujuan Pendidikan Prasekolah.......................................................... 4
C.
Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak prasekolah........ 4
D.
Program Pendidikan Prasekolah....................................................... 6
E.
Ruang Lingkup Pendidikan Prasekolah........................................... 6
F.
Karakteristik
Fase Perkembangan pada Prasekolah..................... 8
G.
Kelebihan
dan kekurangan Metode Pembelajaran Prasekolah... 10
H.
Peranan
Guru dan orangtua dalam Pendidikan prasekolah......... 14
I.
Manfaat
Pendidikan Prasekolah........................................................ 15
BAB III PENUTUP............................................................................................ 16
A.
Kesimpulan........................................................................................... 16
B.
Saran...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pemerintah Republik Indonesia mulai sangat
peduli akan arti masa prasekolah (3-6 tahun) yang merupakan pengalaman awal
yang akan memberikan kualitas bangsa di masa yang akan datang.
Seperti diketahui, dalam masyarakat
Indonesia telah berkembang berbagai pelayanan pendidikan prasekolah baik yang
diselenggarakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kelompok Bermain dan
Taman Kanak-Kanak), Departemen Sosial (Tempat Penitipan Anak), Kantor Menteri
Negara Urusan Peranan Wanita dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (bina
Keluarga Balita).
Sebagai perwujudan dari usaha-usaha
pemerintah dalam bidang sekolah, oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
telah dilakukan penyusunan dan revisi kurikulum Taman Kanak-Kanak yang
melibatkan ahli di bidang pendidikan, psikolog, guru, pengelola, serta
penyelenggara pendidikan formal maupun dari luar sekolah khususnya yang
berhubungan dengan prasekolah.
Perlunya keselarasan
pendidikan di lembaga PAUD dan dirumah. Orang tua yang mendidik anak dirumah,
dan pendidik melakukan tugasnya mendidik anak dilembaga pendidikan agar proses
pendidikan yang dilakukan di lembaga pendidikan sejalan dengan pendidikan yang
ada dirumah, maka perlu adanya kerjasama antara orang tua dengan lembaga
pendidikan. Oleh karena itu, mereka harus berada pada
satu rel agar dapat seiring sejalan dan seirama dalam memperlakukan anak
sehari-hari sesuai kesepakatan bersama. Serta dengan mengetahui tentang
pengaruh tidak terpenuhinya kebutuhan anak usia dini dan kekuatan yang dimiliki
guru dan orang tua dalam kolaborasi. Agar anak dapat mengembangkan potensinya
secara optimal yang dibantu atau di stimulus oleh guru dan orang tuanya.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian
Pendidikan Prasekolah ?
2. Tujuan Pendidikan
Prasekolah ?
3. Ciri-ciri
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak prasekolah ?
4. Program Pendidikan
Prasekolah ?
5. Ruang Lingkup Pendidikan
Prasekolah ?
6. Karakteristik Fase Perkembangan pada
Prasekolah ?
7. Kelebihan dan kekurangan Metode
Pembelajaran Prasekolah ?
8. Peranan Guru dan orangtua dalam
Pendidikan prasekolah ?
9. Manfaat Pendidikan Prasekolah ?
C.
Tujuan Masalah
1. Menjelaskan
Pengertian Pendidikan Prasekolah
2. Mengetahui Tujuan
Pendidikan Prasekolah
3. Menyebutkan Ciri-ciri
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak prasekolah
4. Menjelaskan Program
Pendidikan Prasekolah
5. Mengetahui Ruang
Lingkup Pendidikan Prasekolah
6. Mengetahui Karakteristik Fase
Perkembangan pada Prasekolah
7. Menjelaskan Kelebihan dan kekurangan
Metode Pembelajaran Prasekolah
8. Menjelaskan Peranan Guru dan orangtua
dalam Pendidikan prasekolah
9. Mengetahui Manfaat Pendidikan Prasekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Prasekolah
Pendidikan
prasekolah merupakan dasar bagi perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan,
daya cipta dan penyesuaiannya dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu,
perlu diusahakan agar pendidikan ini dapat dinikmati oleh segenap lapisan
masyarakat. Bantuan dari semua pihak sangat diperlukan, terutama dari media
massa, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, dan
buku-buku bagi anak balita.
Pendidikan
prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak didik di luar dilingkungan keluarga sebelum memasuki
pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di
jalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan prasekolah antara lain meliputi
pendidikan Taman Kanak-kanak, terdapat di jalur sekolah, dan Kelompok Bermain,
serta Penitipan Anak di jalur luar sekolah. Taman Kanak-kanak diperuntukan anak
usia 5 dan 6 tahun untuk satu atau dua tahun pendidikan, sementara kelompok
bermain atau penitipan anak diperuntukan anak paling sedikit berusia tiga tahun
Pendidikan
prasekolah pada tahun 1990-an tidak banyak berbeda dari pendidikan prasekolah
pada tahun 60-an bahkan sebelumnya, yaitu selalu menarik perhatian orang tua,
masyarakat maupun pemerintahsebagai pengambil keputusan, Mereka menyadari bahwa
kualitas masa awal anak (early childhood) termasuk masa prasekolah
merupakan cermin kualitas bangsa di masa yang akan datang. Khususnya para orang
tua makin lama makin menyadari betapa pentingnya hubungan orang tua-anak yang
kelak akan mewarnai hubungan anak dengan lingkungannya, teman sebaya, guru
maupun atasannya.
Seringkali apa yang
dimaksudkan dengan pendidikan prasekolah sangat simpang siur. Masing-masing
orang mempunyai pengertian yang tidak sama sehingga akan mengaburkan arah
pembicaraanya.
Batasan yang
dipergunakan oleh The National Association for The Education of Young
Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya sebagai berikut :
-
Yang dimaksudkan dengan “Early Chilhood” (anak masa
awal) adalah anak sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Hal tersebut
merupakan pengertian yang baku yang dipergunakan oleh NAEYC. Batasan ini
seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang belum mencapai usia sekolah dan
masyarakat menggunakannya bagi berbagai tipe prasekolah (preschool).
-
Early Chilhood Setting (tatanan anak masa awal) menunjukkan
pelayanan untuk anak sejak lahir sampai dengan delapan tahun di suatu pusat
penyelenggaraan, rumah, atau institusi, seperti Kinder-garten, Sekolah
Dasar dan program rekreasi yang menggunakan sebagian waktu atau penuh waktu.
Istilah lain yang
sering digunakan untuk diskusi tentang pendidikan anak usia dini adalah “nursey
school” atau “preschool” (prasekolah). Nursey school adalah
program untuk pendidikan anak usia dua, tiga, dan empat tahun.
Anak pra-sekolah
adalah mereka yang berusia 3-6 tahun menurut Biechler dan Snowman. Sedangkan di
Indonesia, umumnya mereka mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan-5
tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun
biasanya mengikuti program taman kanak-kanak. Dari teori Piaget, ia
membicarakan perkembangan kognitif, maka perkembangan kognitif anak masa pra
sekolah berada pada tahap pra-operasional (2-7 tahun).
B.
Tujuan Pendidikan
Prasekolah
a)
Membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pasal 1.14 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003)
b) Mengembangkan kepribadian dan potensi
diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik (Penjelasan Pasal 28 ayat 3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003);
c) Membantu meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk
pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya (Pasal 3 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990).
C.
Ciri-ciri
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak prasekolah
Anak usia dini
sering disebut sebagai golden age. Hal ini karena pada masa ini pondasi
otak manusia sedang dibangun, pondasi yang kuat akan menghasilkan bangunan yang
kuat dan tahan lama. Perkembangan anak pada tahap pra sekolah dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu usia 2-3 tahun dan 4-6 tahun. Anak pada usia 2-3 tahun
memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa bayi (0-2 tahun). Mereka
pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Secara fisik anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
2.
Sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di
sekitarnya, memiliki observasi yang tajam dan keinginan keinginan belajar yang
kuat
3.
Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, diawali dengan
berceloteh
4.
Mulai belajar mengembangkan emosi yang didasarkan pada
bagaimana lingkungan memperlakukan dia, sebab emosi bukan ditentukan oleh
bawaan, namun lebih banyak pada lingkungan.
Sedangkan menginjak usia 4 – 6 tahun
karakteristik anak umumnya menunjukkan:
1.
Perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai
kegiatan yang sangat bermanfaat untuk pengembangan otot-otot kecil maupun
besar.
2.
Perkembangan bahasa sudah mampu memahami pembicaraan orang
lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu
3.
Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan
rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar.
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
1.
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan
dan organ organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir,
mengingat, dan berkreasi)
2.
Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi
tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis
(perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas)
3.
Lenyapnya tanda tanda yang lama; tanda – tanda fisik
(lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak anak) seiring bertambahnya usia aspek
psikis (lenyapnya gerak gerik kanak kanak dan perilaku impulsif).
4.
Diperolehnya tanda tanda yang baru; tanda tanda fisik
(pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda tanda psikis
(berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan
lawan jenis)
D.
Program Pendidikan
Prasekolah
Pencapaian kompetensi yang diharapkan dari tamatan TK/RA
difokuskan pada peletakan dasar-dasar pengembangan sikap, pengetahuan,
ketrampilan dan daya cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Adapun
pelaksanaannya diintegrasikan dalam 3 bidang pengembangan, yaitu :
1) Pengembangan moral
dan nilai-nilai agama yang meliputi agama, kewarganegaraan dan budi pekerti
2) pengembangan social dan emosi meliputi ilmu social dan
kematangan emosi
3) Pengembangan
kemapuan dasar meliputi perkembangan bahasa, kognitif dan fisik
4) Tiga bidang
pengembangan tersebut, bila dikaitkan dengan program nilai kecakapan hidup.
E.
Ruang Lingkup
Pendidikan Prasekolah
Ruang lingkup
kurikulum meliputi aspek perkembangan :
1. Moral dan
Nilai-nilai Agama
2. Sosial,
Emosional dan Kemandirian
3. Kemampuan
Berbahasa
4. Kognitif
5. Fisik / Motorik
6. Seni
Untuk
menyederhanakan lingkup kurikulum dan menghindari tumpang tindih, erta untuk
memudahkan guru menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman,
maka aspek-aspek perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang pengembangan yang
utuh mencakup :
1. Bidang Pengembangan
Pembentukan Perilaku Melalui Pembiasaan
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak
sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Bidang pengembangan pembentukan perilaku
melalui pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama serta
pengembangan sosial, emosional dan kemandirian. Ari program pengembangan moral
dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar
anak menjadi warga negara yang baik. Program pengembangan sosial dan
kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengenali emosinya secara
wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan
baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2. Bidang Pengembangan
Kemampuan Dasar.
Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang
dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sesuai
dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi
:
a. Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan
pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara
efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia.
b. Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir
anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacammacam
alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan
logika matematiknya dan pengetahuan akan ruang & waktu serta mempunyai
kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan
kemampuan berpikir secara teliti.
c. Fisik / Motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan da melatih
gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan
tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup
sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat
danterampil.
d. Seni
Pengembangan ini
bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil
imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai karya yang kreatif.
F.
Karakteristik Fase Perkembangan pada
Prasekolah
1) perkembangan fisik
Merupakan dasar bagi perkembangan
berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut ukuran berat
badan, tinggi, maupun kekutatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih
mengembangkan ketrampilan fisiknya, dan eksplorasi terhadap lingkungannya
dengan tanpa bantuan oarngtuanya. Pada usia ini banyak juga perubahan
fisiologis lalinnya, seperti, pernapasan menjadi lebih lambat, dan mendalam,
denyut jantung lebih lambat dan menetap. Untuk perkembangan fisik anak sangat
diperlukan gizi yang cukup seperti protein, vitamin, mimneral, dan
karbohidrat. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan kecacatan tubuh, dan
kelemahan mental. Lebih jauh anak akan rentan terkena penyakit atau infeksi,
baik mata, telinga, maupun system pernapasan.
2) perkembangan
intelektual
Periode ini ditandai dengan kemampuan menggunakan sesuatau
untuk mempresentasikan sesuatudengan menggunakan symbol untuk melambnagkan
suatau kegiatan, benda yang nyata, atau peristiwa. Melalui kemampuan diatas
anak maampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal.
3) perkembangan
emosional
Pada usia 4 tahun anak suadah biasa membedakan bahwa aku
berbeda dengan bukan aku (orang lain). Kesadaran ini diperoleh dari
pengalamannya, bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi orang lain. Bersamaan
dengan itu,berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut pengakuan dari
lingkungannya. jika lingkungannya tidak mengaku perkembangan anak, maka itu
akan berdampak negatif.
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu
sebagai berikut, takut , cemas, marah, cemburu, kesenanagan, kasih sayang,
phobi, ingin tahu.
4) perkembangan bahasa
Pada usia ini, perkembangan bahasa dapat diklasifikasikan
menjadi 2tahap yaitu, (a) masa ketiga ( 2-2,6 tahun), yang bercirikan, anak
sudah mulai bisa menyusun kalimattunggal yang sempurna dan lainnya (b) masa
keempat ( 2,6-6,0 tahun), yang bercirikan, anak sudak dapt menggunakan kalimat
majemuk beserta anak kalimatnya dan lainnya.
5) perkembangan sosial
Pada masa prasekolah perkembangan sosial anak sudah tampak
jelas. Mereka sudah mulai aktif bersosialisasi dengan teman sebayanya. Adapun
tanda-tanda yana tampak pada tahap ini adalah :
a. Anak mulai
mengetahui aturan-aturan,baik dilingkungan keluarga ataupun dilingkungan
bermain.
b. Sedikit demi
sekdikit anak sudah mulai patuh pada peraturan
c. Anak mulai
menyadari hak atau kepentigan orang lain
d. Anak mulai dapat
bermain bersama anak-anak lain, atau teman sebaya(peer group)
6) perkembangan
bermain
Pada usia ini dapat dikatakan masa bermain, beberapa
permainan anak menurut Abu Ahmadi, (1997), (a) permainan fungsi (gerak), (b)
fiksi (perang-perangan), (c) reseptif atau apresiatif (mendengarkan cerita),
(d) membentuk ( kontruksi) ( membuat kue dari tanah liat), (d) prestasi ( sepak
bola).
7) perkembangan
kepribadian
Untuk membentuk kepribadian yang baik tergantung dari
lingkungan yang terutama adalah orangtua.orangtua harus memberikan kasih
sayang, bijaksana dan tidak bersikap keras.adapun aspek-aspek
perkembangan kepribadian anak yang meliputi hal, (a) dependency dan
self-image, (b) initiative vs guilt
8) perkembangan moral
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap
moralitas terhadap kelompok sosialnya (orangtua, saudara, dan teman sebaya).
Untuk penanaman moral yang baik maka kelompok sosialnya harus membimbing anak-anak
tersebut.
9) perkembangan
kesadaran beragama
Pengetahuan anak tentang agama akan terus bertambah jika
orangtua mereka juga terus menanamkan nilai-nilai agama pada anak-anak
mereka.
G.
Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran
Prasekolah
Berikut adalah
beberapa analisis penulis terhadap beberapa metode pembelajaran anak usia dini.
1.
Ceramah
Metode
ini sangat umum digunakan dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pada
pendidikan anak usia dini. Adapun kelebihan metode ceramah adalah: Banyak
materi dapat disampaikan pada proses pembelajaran.
Sedangkan
Kekurangannya adalah : Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak mendorong anak
untuk aktif dan kreatif.
2. Metode Bermain
Bermain
merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar apabila
bermain menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan guru dalam pembelajaran
anak usia dini. Adapun kelebihan metode ini adalah: Sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek
perkembangannya, baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif maupun
perkembangan emosionalnya. Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan
bermain anak biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab
yang menjadi focus utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya.
Adapun
kelemahan metode ini adalah sebagai berikut: Apabila metode ini dilakukan tanpa
persiapan yang matang, maka ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak
tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi
misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode
ini.
Metode
ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan secara
baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat diterapkannya
metode ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk
berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan
dengan baik. Apabila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan
pembelajaran akan sulit tercapai.
3. Metode Bercerita
Metode
bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya
dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan
kepada anak. Adapun kelebihan metode ini adalah: Dapat meningkatkan motivasi
anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita. Sangat
sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan
nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga
mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari
perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru. Tidak membutuhkan banyak
alat dan media pembelajan.
Adapun
kelemahannya antara lain: Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan,
sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu
mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya
jawab dan bernyanyi. Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita
yang baik, sehingga anak tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus
pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan baik.
4. Bernyanyi
Kelebihan
metode bernyanyi antara lain: Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar,
anak-anak biasanya sangat senang bernyanyi sehingga pembelajaran melalui metode
bernyanyi sangat disukai anak. Tidak membutuhkan media yang terlalu sulit
didapat, metode ini dapat dilakukan dengan tanpa music ataupun dengan music,
dapat pula dengan melihat gambar dalam VCD.
Kelemahannya
antara lain: Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode
lainnya, maka tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya
mengembangkan kecerdasan music saja.
5. Bercakap ( dialog
dengan tanya jawab )
Dalam
metode ini terkandung beberapa kelebihan, yaitu : Anak didorong untuk lebih
aktif dalam menjawab dan bertanya, sehingga dapat merangsang kemampuan
berfikirnya. Guru dapat mengetahui perkembangan setiap anak, karena guru dapat
langsung menilai kemampuan anak dalam menjawab atau bertanya. Sehingga guru
dapat melakukan diagnose dan rencana tindak lanjutnya.
Kelemahannya
antara lain: Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan mempunyai kecerdasan yang
lebih baik saja yang mampu menjawab dan bertanya. Dalam hal ini guru harus
mampu mengelola pembelajaran melalui metode Tanya jawab dengan baik, sehingga
setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menjawab dan bertanya.
6.
Metode
Karya wisata
Biasanya
metode karya wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu semester.
Kelebihan metode ini adalah: Siswa dapat berinteraksi langsung dengan
lingkungannya, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Misalnya
kunjungan ke panti asuhan, pasar, bank, dan lainnya. Sesuai dengan pendekatan
pembelajaran yang mendekatkan anak dengan lingkungan sekitarnya, yaitu
pendekatan belajar CTL (Contextual Teaching and Learning).
Adapun
kelemahannya biasanya adalah : Unsur rekreasi biasanya lebih dominan sehingga proses
belajarnya tersisihkan. Memerlukan biaya, sehingga memberatkan orang tua anak.
Tempat karya wisata biasanya tempat-tempat yang nilai edukatifnya kurang,
seperti water boom, kolam renang, dan lainnya. Jarang karya wisata
ke tempat-tempat yang mampu meningkatkan kepedulian social anak, misalnya ke
perkampungan kumuh, panti asuhan dan lainnya.
7.
Praktik
langsung
Adapun
kelebihan metode praktik langsung adalah: Pembelajaran lebih bermakna sebab
anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung.
Metode ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang
dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir
dalam memecahkan masalah.
Kelemahannya
adalah : Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek
langsung terhadap alat-alat tertentu. Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada
anak-anak yang mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan bimbingan dengan benar
dari gurunya.
8. Bermain peran
(sosio-drama)
Kelebihannya adalah:
Anak dapat menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil
nilai baik dan buruk dari peran-peran tersebut. Mendorong motivasi belajar
anak, karena bermain peran merupakan metode pembelajaran yang lebih terbuka
terhadap improvisasi-improvisasi anak sehingga mendorong kreativitas anak.
Adapun kelemahannya
adalah:
Memerlukan waktu yang
banyak, karena anak tidak akan langsung memahami peran yang akan dilakukannya.
Memerlukan kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan metode
bermain peran.
9.
Penugasan
Kelebihannya adalah:
Dengan metode penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk
belajar di rumah. Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih
positif.
Kelemahannya adalah:
Kadang kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan
mengurangi jam bermainnya.
10. Demonstrasi
Kelebihan metode ini
adalah: Anak melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau
proses membuat sesuatu.
Kekurangannya adalah :
Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan
sesuatu.
11. Eksperimen
Kelebihan metode ini
adalah: Anak dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya
melakukan pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah :
Metode ini juga cenderung membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen. Selain
itu, guru harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan
eksperimennya.
12. Diskusi
Kelebihan metode ini
adalah : Anak dapat bertukar pendapat dengan temannya mengenai apa yang ia
pelajari. Mendorong anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan aspek-aspek
sosialnya.
Kekurangannya adalah :
Kadang anak tidak focus pada apa yang ia pelajarinya, seringkali mereka sibuk
dengan dirinya sendiri atau diluar tugasnya.
13. Pemecahan masalah
(problem solving)
Kelebihan metode ini
adalah: Anak dirangsang untuk mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang
ia hadapi.
Kekurangannya adalah :
Seringkali anak tidak memahami langkah-langkah sehingga masalah tidak
berhasil dipecahkan.
14. Latihan
Kelebihan metode
latihan adalah: Anak dapat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan, biasanya latihan dilakukan berulang-ulang sampai anak
menguasai materi latihan tersebut.
Kekurangannya adalah :
Kadang anak menjadi bosan, apalagi anak-anak yang berbakat dan cerdas. Latihan
yang dilakukan berulang-ulang akan membuatnya bosan dan frustasi.
H.
Peranan Guru dan orangtua dalam
Pendidikan prasekolah
1)
Peran Guru
o Guru berperan sebagai pengajar Dalam hal
ini guru harus mengajar sesuai dengan kurikulum tanpa melihat minat anak. Semua
anak dianggap botol kosong yang harus diisi oleh berbagai informasi tanpa
melihat perbedaan bahkan meski anak tidak berminat pun guru harus tetap
menyampaikan apa yang sudah dugariskan dalam kurikulum tersebut.
o Guru berperan membelajarkan anak Pada pendekatan
ini guru berpegang pada panduan kemampuan yang akan dicapai anak dengan cara
memahami minat, perasaan dan pengalaman anak. Guru hanya berperan sebagai
fasilitator dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan
pengalaman, perasaannya melalui berbagai interaksi kepada guru maupun teman
sebaya. Dalam hal ini anak dapat dengan leluasa mengekspresikan apa saja yanga
ada dalam pikirannya Pendekatan semacam ini merupakan pendekatan yang efektif
dan terbaik karena anak dapat berkembang secara utuh (Tini Sumartini, 2005 :47)
2)
Peran Orangtua
Peran
Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Orang tua sebagai guru alamiah akan
mampu melihat dan mengerti serta menanggapi kemauan anak. Melalui berbagai
komunikasi serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan
kepribadian seorang anak, selain itu ada pula faktor lingkungan yang secara
tidak langsung mempengaruhi perkembangan anak, seperti halnya dengan kebudayan.
Kebudayaan (culture) secara tidak langsung ikut mewarnai situasi, kondisi ataupun
corak interaksi di mana anak itu berada. Selain faktor-faktor di atas, faktor
agama juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi dan kebiasaan anak.
Salah satunya adalah anak mulai tahu tentang kebersihan, yakni dengan melakukan
buang air di tempat yang biasa dilakukan oleh orang tuanya. Pendidikan anak
usia dini, suatu pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalm memasuki pendidikan lebih lanjut. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan yang kedua setelah pendidikan keluarga. Maka dari itu
sekolah mempunyai peranan penting untuk meneruskan dasar-dasar pendidikan keluarga.
I.
Manfaat Pendidikan Prasekolah
1)
Membantu
pembentukan struktur otak anak
Anda
tentunya pernah mendengar bahwa saat berumur 5 tahun pertumbuhan otak mencapai
90 persen. Sehingga besar sekali pengaruhnya untuk masa depannya jika
pendidikan yang diberikan salah. Nah, untuk itu memberikan pendidikan
pra-sekolah pada anak sangatlah penting. Mengapa? Karena bisa membantu struktur
otak anak untuk masa depannya.
2)
Memiliki
pencapaian akademis lebih baik
Usia
pra-sekolah pada anak rasa ingin tahunya tinggi, sehingga anak berusaha untuk
mencari jawaban dari yang rasa penasarannya. Dengan anda memberikan si kecil
ini pendidikan pra-sekolah maka rasa ingin tahunya akan terpenuhi. Sehingga
akan membuahkan hasil yang positif bagi akademisnya. Pernyataan ini sudah
dikuatkan oleh beberapa peneliti sehingga tidak bisa diragukan lagi.
Bahwasannya pendidikan pra-sekolah memberikan efek positif, buktinya sebagian
besar anak-anak yang mendapat pendidikan diusia dini jarang mengulang
pelajaran.
3)
Sebagai
tambahan aktivitas harian anak yang lebih berstruktur
Saat si kecil
bermail di rumah, tentunya mainan yang bisa dimainkan hanya itu-itu saja,
seperti bonek, robot dan mobil. Berbeda saat si kecil berada di sekolah ia akan
mendapat permainan yang berbeda. Dunia pendidikan pra-sekolah olahraga juga
disertakan untuk aktivitas anak. Adapun olahraga dipendidikan pra-sekolah yang
sering diterapkan, yaitu olahraga ringan seperti berayun, keseimbangan dan
lari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pergi ke prasekolah merupakan langkah
penting, memperluas lingkungan fisik, kognitif, dan sosial anak. Saat ini,
dengan jumlah belum yang pernah ada sebelumnya, anak usia 4 tahun bahkan yang
berusia 3 tahun telah didaftarkan ke pendidikan masa kanak-kanak awal. Transisi
ke taman kanak-kanak, dan awal “sekolah yang sebenarnya” merupakan langkah
penting lainnya.
Di sebagian negara, prasekolah
diharapkan memberikan persiapan akademis untuk bersekolah. Sebagai bagian dari
perdebatan seputar cara meningkatkan pendidikan, tumbuh tekanan untuk
menawarkan instruksi dengan basis keterampilan akademis.
Diperkirakan dua pertiga anak di daerah
urban kumuh memasuki sekolah dengan persiapan belajar yang buruk (Zigler,
1998). Sejak tahun 1960-an, program berskala besar telah dikembangkan untuk
membantu anak-anak semacam itu untuk mengganti apa yang terlewatkan oleh mereka
dan untuk mempersiapkan mereka bersekolah.
Anak-anak menghabiskan lebih sedikit
waktu untuk aktivitas yang mereka pilih sendiri dan lebih banyak untuk
mengerjakan lembar tugas dan persiapan untuk membaca. Banyak taman kanak-kanak
saat ini menghabiskan waktu sehari penuh dibanding taman kanak-kanak
tradisional yang setengah hari. Dan seiring dengan semakin memuncaknya tekanan
akademis dan emosional, banyak orang tua yang menahan anaknya setahun lebih
lama sehingga anak-anak tersebut saat ini mulai masuk taman kanak-kanak pada
saat berusia 6 tahun.
B.
Saran
Bertolak dari kesimpulan di atas, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut, yaitu orang tua sangat berperan
penting dalam tumbuh kembang anak-anaknya. Apabila perkembangan yang terjadi
pada anak terhambat atau tidak sesuai dengan seharusnya, maka anak tersebut
akan mengalami masalah pada perkembangannya kedepan. Oleh karena itu, peran
orang tua sangat amat penting.
DAFTAR PUSTAKA
Anggini
Sudono, Pedoman Pendidikan Prasekolah, Jakarta:Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1991.
Soemiarti
Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta : Rineka Cipta, 2003.
Patmonodewo,
Soemiarti. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta,2003.
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep
Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: PT Indeks, 2009.
Masitoh dkk. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: 2005.
Sudono, Anggini. Pedoman Pendidikan Prasekolah.
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia, 1991.
UNTUK VERSI SOFTCOPY (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN DATANG KE WARNET GADIS.NET / SMS
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605
HARGA BERSAHABAT
0 Response to "Makalah Pendidikan Pra-Sekolah 1 Lengkap"
Posting Komentar