Contoh Karangan Fiksi dan Non Fiksi
KARANGAN FIKSI
Angsa Yang Bertelur
Emas
Suatu
hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya Esoknya, angsa itu
mengeluarkan telur emas.
"Angsa
ajaib," kata petani. la segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di
pasar untuk mengetahui apakah telur itu benar-benar emas.
"Ini
emas murni," kata pedagang emas. Pedagang membeli emas itu dengan uang
yang banyak.
Sejak
saat itu, angsa setiap hari mengeluarkan telur emas. Kini, petani telah
memiliki selusin telur emas. Tapi, ia masih belum puas.
"Aku
akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan Iebih dari satu telur emas
setiap hari agar aku cepat kaya," kata petani.
Setelah
angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas
juga. "Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku tidak akan menunggu
besok. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil
seluruh emas dalam tubuhnya," pikir petani.
Petani
menyembelih angsa, tapi ia sangat kaget. la tidak menemukan satu telur emas pun
dalam tubuh angsa.
Kini,
ia hanya bisa menyesal. Karena serakah, ia telah menyembelih angsa. Andai saja
ia tidak me nyembelih angsa itu, ia pasti masih bisa mendapat- kan telur emas.
Itulah akibat dari keserakahan.
KARANGAN NON FIKSI
Biografi Chairul Tanjung
Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962.
Orang tua Chairul Tanjung bernama A.G Tanjung (Ayah) yang berketurunan Batak
sedangkan ibunya bernama Halimah adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi.
Awalnya keluarga Chairul Tanjung adalah keluarga yang
berlebih, ayahnya adalah seorang wartawan di jaman Presiden Soekarno dan juga
menerbitkan majalah lokal yang oplahnya lumayan. Namun kemudia saat era
Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai antek orde
lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup.
Dari sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus
delapan puluh derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa
harus dijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya
Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus pindah ke kamar losmen
yang sangat sempit.
Walau tengah dihimpit kesulitan ekonomi namun ayah dan ibunya
ingin anak-anaknya mengenyamm pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu saat
Chairul lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, ia kemudian melanjutkan
studinya di Kedokteran gigi Universitas Indonesia. Chairul termasuk
mahasiswa yang pandai. Ia sempat mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan
tingkat nasional pada tahun 1984-1985.
Kuliah Sambil Berbisnis
Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun
berkuliah sambil berbisnis. Awalnya ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian
juga berjualan kaos. Ia bersama temannya kemudian juga membuka usaha foto copy
di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta Pusat yang
menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium.
Walau ia harus mmebagi waktu antara kuliah dan berbisnis,
namun Chairul bisa menyelesaikan kuliah nya di kedokteran gigi dengan baik. Ia
kemudian menyandang gelar Sarjana kedokteran dibelakang namanya. Namun karena
darah bisnis rupanya lebih kental, ia kemudian memutuskan untuk menjemput
rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter gigi.
Chairul kemudian lebih memantabkan bisnisnya dengan
mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga temannya pada tahun 1987. Bisnis
ini bermodalkan hutangan dari bank Exim sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul
dan temennya ini memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor. Mereka patut
berbangga karena begitu mendirikan usaha ini mereka langsung menerima orderan
sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali. Namun kemudian Chairul memutuskan
untuk berpisah dan mendirikan usaha sendiri karena ternyata ketiga temannya
memiliki visi yang berbeda dengan dirinya.
Membentuk Konglomerasi
Chairul Tanjung kemudian mendirikan perusahaann sendiri yang
bergerak dibidang media yaitu mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai
dalam membangun jaringan . Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasil
membuat suatu konglomerasi yang kemudian diberi nama Para Group. Para Group
sendiri kemudian membagi tiga ladang usahanya yaitu dibidang keuangan,
properti, multimedia.
0 Response to "Contoh Karangan Fiksi dan Non Fiksi"
Posting Komentar