Asal Mula Beringin Sakti (Dharmasraya)
Dahulu kala
di Dharmasraya. Tepatnya di daerah pelosoknya, ada hutan belantara yang dibuka
menjadi pemukiman oleh pemerintah. Hutan tersebut di buka menjadi pemukiman di
karenakan ada program Transmigrasi dari pulau Jawa ke pulau Sumatera. Pada tahun 1985 barulah
para transmigran datang menempati pemukiman tersebut. Yang terdiri dari Suku
Jawa, Suku Sunda, dan Suku Minang. Pada waktu pembukaan Hutan tersebut ada 6 pohon
beringin yang tak di tumbang.
Tak berapa lama waktu berselang banyak para
Transmigran pulang ke daerah asalnya di
karenakan perekonomian yang sangat sulit. Hanya sebagian orang yang tetap
menempati pemukimaan tersebut. Pada waktu itu makanan pokok warga adalah singkong yang sudah di olah menjadi
nasi tiwul dan gaplek dan lauk pauk berupa ikan asin. Pada waktu itu warga
belum mengenal yang namanya uang tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
melakukan sistem barter.http://warnetgadis.blogspot.com/
Untuk membuat
warga lebih mudah untuk melakukan sistem barter maka pemerintah membuka jalan
menuju pusat keramaian yaitu di Sungai Tambang dan Kiliran Jao. Dengan di
buatnya jalan tersebut warga bisa menjual hasil pertanian, perternakan dan
perkebunan ke keluar daerah. Oleh karena itu pemukiman tersebut menjadi ramai
karena banyak orang yang datang ke desa tersebut untuk tinggal dan
menetap.
Desa tersebut menjadi ramai dan direncanakan
akan di bangun sebuah PT kelapa sawit. pada tahun 1990 resmilah di buka
perkebunan kelapa sawit oleh PT Bina Pratama. Dengan di bukanya PT tersebut
maka banyak warga yang bermata pencarian sebagai buruh. Kehidupan warga didesa
tersebut pun menjadi makmur dan sejahtera.
Kemudian desa
itu pun di bagi menjadi 5 dusun, yang terdiri dari dusun 1 yang ditempati oleh
suku Sunda, dusun 2 ditempati oleh suku Sunda dan Jawa, dusun 3 ditempati oleh
suku Jawa, dusun 4 ditempati oleh suku Minang, dan dusun 5 ditempati oleh suku
Minang dan suku Jawa. Warga hidup dengan rukun, saling menghargai, toleransi,
dan memiliki rasa kebersamaan. Adat istiadat dan kesenian pun terpelihara
dengan baik, hingga apabila ada suatu acara, kesenian masing-masing suku sering
di pertunjukkan.
Seiring waktu
berjalan, pada suatu hari ada peristiwa yang aneh dan membuat heran warga sekitar
yaitu, peristiwa tumbangnya pohon beringin yang sangat besar tanpa
terdengar suara tumbangnya. Suatu hal mustahil ini terjadi pada suatu malam
yang sangat sepi dan sunyi saat semua warga tertidur pulas.http://warnetgadis.blogspot.com/
Konon katanya
pohon beringin tersebut berpasang-pasangan. Yang apabila salah satunya tumbang
maka pasangannya juga akan tumbang. Di desa tersebut ada 6 pohon beringin (3
pasang pohon beringin) yang letaknya berbeda-beda dan berjarak agak berjauhan.
Yang sepasang berada di dusun 2, sepasang lagi berada di dusun 5 dan yang
paling besar berada di lapangan bola kaki tepatnya di depan kantor Balai Desa.
Pada suatu
hari pemerintah merencanakan untuk menumbang semua pohon beringin di desa
tersebut yang di mulai dengan menumbang pohon beringin yang berada di dusun 2,
tapi semuanya tidak berjalan sesuai rencana pohon beringin tersebut tidak bisa
di tumbang walau mengggunakan alat berat. Karena pohon beringin di dusun 2
tidak bisa di tumbang maka pemerintah memutuskan untuk mencoba menumbang pohon
beringin yang berada di dusun 5, tetapi apa hasilnya? sama saja pohon beringinnya juga tidak bisa
di tumbang.
Untuk
terakhir kalinya pemerintah mencoba untuk menumbang pohon beringin yang berada
di depan kantor Balai Desa. Tanpa di sangka terjadi peristiwa yang mengerikan
disini, pohon beringin tidak mau di tumbang walau menggunakan 2 buah alat
berat, yang mengerikan lagi sewaktu pekerja ingin menumbang pohon tiba-tiba
mesin berhenti sendiri dan ketika mencoba untuk menumbangnya malah ke-2 pekerja
tersebut terjepit oleh alat berat tersebut dan meninggal dunia. Semenjak
kejadian itu pemerintah atau pun warga tidak mau mengusik pohon beringin yang
menurut kabar beritanya angker.
Setelah
beberapa bulan kemudian, pohon beringin yang berada di dusun 2 dan didusun 5
tumbang dengan sendirinya tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya. Hal yang
masih menjadi pertanyaan warga adalah “ Bagaimana bisa pohon beringin sebesar
itu tumbang dan tidak ada seorang pun yang mendengar suara tumbangnya” Sungguh
sangat aneh dan mustahil. Setelah 2 pasang pohon beringin ini tumbang maka,
tinggallah sepasang pohon beringin yang berada di depan kantor Balai Desa. Yang
menurut ceritanya pohon beringin inilah yang paling angker dan banyak makhluk
halusnya.
Didesa
tersebut ada seorang gadis yang bernama Oneng. Ia sangat taat beragama dan ia
berprofesi sebagai guru ngaji di sebuah musholla. Selain taat beragama ia juga
dikenal dengan kepribadian yang tidak mau tersentuh dengan yang bukan
mukhrimnya, pendiam, baik, dan ramah. Ia suka bergaul dengan sesepuh di desa
itu dan sangat sayang kepada anak-anak. Ia lebih suka bergaul dengan wanita
tetapi, paling benci dan bahkan tidak suka kepada laki-laki. Ia tinggal sendiri
disebuah rumah kecil yang berada di dusun 2.
Pada suatu
malam ketika semua orang sedang tertidur pulas. Ketika ia sedang tidur pulas
dalam mimpinya ada seorang laki-laki tua bersorban memanggilnya
“Nak
bangunlah....” Orang tua bersorban itu memanggil Buk Oneng tersebut dengan
suara gaibnya.
“Untuk
apa Pak???” Jawab buk Oneng dengan heran.
“Bangunlah
dan pergilah ke pohon beringin tersebut dan ambillah apa yang ada disana” “Bagaimana cara saya
mengambilnya???” Tanya buk Oneng
“Saya
yang akan mengantarkan mu ke sana” Jawab laki tua itu seraya menghilang sekilat
kedipan mata.
Dalam gelap dan sunyi malam desa itu, dalam
tidur dan mimpi itu. Raga buk Oneng
berjalan menuju pohon beringin itu seperti ada yang mengantarkannya.
Sesampainya di pohon beringin itu disuruh buk Oneng masuk kedalam pohon
beringin itu, yang dilihatnya itu bukan pohon tapi sebuah istana yang megah dan
suara itu kembali menggema “Ambillah apa yang engkau lihat dan apa yang ada
disana” Seketika itu Buk Oneng melihat sebuah keris berukuran kecil yang
berukirkan gambar ular naga, setelah melihat keris itu Buk Oneng langsung
mengambilnya. Setelah terbangun dari tidurnya ia sudah berada dalam kamarnya.
Ia menjadi heran dan berfikir apakah yang baru saja terjadi apakah semua itu
mimpi??? Di dalam hati kecilnya Ia masih terus bertanya-tanya tentang kajadian
tadi malam yang sangat aneh dan mustahil itu. ‘’Tapi bagaimana bisa dalam
keadaan tidur saya bisa mengambil keris itu dan berjalan ke pohon beringin
itu???’’ Tapi setelah ia melihat di genggaman tangannya ada sebuah keris ia
baru percaya bahwa yang baru saja terjadi bukanlah mimpi. http://warnetgadis.blogspot.com/
Setelah
beberapa bulan setelah peristiwa itu, pada malam yang sunyi pohon beringin yang sangat besar itu tumbang. Sama halnya
dengan kedua pasang pohon beringin sebelumnya yang tumbang tanpa terdengar
suaranya. Ketika pagi hari barulah semua warga mengetahui bahwa pohon beringin besar itu sudah tumbang, tanpa ada yang
mengetahuinya. Keyakinan warga menjadi nyata setelah mendengar berita bahwa Buk
Oneng lah yang telah menemukan benda pusaka pada pohon beringin itu sehingga membuat pohon itu
tumbang.
Setelah
kejadian yang aneh dan mustahil itu, untuk mengenang peristiwa bersejarah itu
maka desa tersebut di beri nama “ Beringin Sakti “ Yang namanya di pakai sampai
sekarang.
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Asal Mula Beringin Sakti (Dharmasraya)"
Posting Komentar