Asal Usul Gunung Medan (Dharmasraya)
Dulu nenek moyang orang gunung medan dengan
nenek moyang orang melayu sama-sama berjalan untuk mencari tempat tinggal.
Nenek moyang orang gunung medan berjalan dari arah hulu sedangkan nenek moyang
orang melayu berjalan dari arah hilir dan mereka berhenti di nunang untuk
melepas penat setelah berjalan sangat jauh. Mereka bermufakat disitu untuk
membuat sebuah nagari. Jadi mereka mengolah tempat yang semulanya rimba dan
dijadikannya lading dan membuat sebuah pondok untuk tempat tinggal. Setelah itu
dibagi-bagi tanah yang mana untuk datuak bandaro dan mana untuk datuak malayu.
Ada orang yang lewat disitu lalu bertanya, dimana tempat tinggal yang baik
untuk dijadikan tempat tinggal. Lalu datuak bandaro menjawab disinilah tempat
yang tepat untuk dijadikan tempat tinggal. Mereka pun tinggal disitu dan
membuat pondok yang baru lagi. Nagari ini disebut ujuang tanjuang dan tidak
banyak orang yang mau tinggal di nagari ini pada waktu itu.http://warnetgadis.blogspot.com/
Setelah
semua dibagi lalu dibuatlah kolam ikan dengan menimbun rawa dilakukan
bersama-sama dengan cara gotong royong. Ikan yang ada dalam rawa melompat
kedalam kolam. Setelah itu semakin berkembang pula nagarinya. Maka banyak orang
yang berternak kerbau yang kandangnya dibuat dibawah rumah, karena waktu itu kebanyakan
rumah orang adalah rumah gadang yang tinggi. Walaupun sudah dikandangkan
dibawah rumah, masih banyak kerbau yang dimakan harimau. Walaupun sudah agak
banyak orang yang tinggal dinagari ini , tetapi agama islam belum masuk kesini.
Masih banyak orang memakan makanan yang haram seperti ular, babi, anjing,
kelelawar, dan yang lainnya yang diharamkan. Dulu sungai yang dinagari gunung
medan ini sangatlah indah, banyak pulau yang mengelilinginya dan airnya jernih,
membuat orang dari negeri lain ingin kembali kesini..http://warnetgadis.blogspot.com/
Tuak
angku dace dulu membuat ladang dibukit yang ada digunung medan ini dengan cara
mencabut pohon yang ada dibukit itu dengan tangannya sendiri dengan
kekuatannya. Lalu batang pohonnya dilemparkan kesungai batang hari. Pada suatu
hari ibu tuak dace menyuruhnya menunggu lading. Setibanya diladang tuak angku
dace berdoa kepada yang maha kuasa supaya hidupnya bisa berubah. Setelah berdoa
itu dia meniup seruling. Doanya itu dikabulkan oleh Allah. Ia dibawa oleh
malaikat hingga ia tiba diaceh. Haripun mulai gelap, ibu tuak angku dace pun
khawatir karena anaknya belum juga pulang. Ia melihat ke aldang tapi tak
ditemui anaknya disitu, katanya dalam hati “mungkin ia sudah dimakan harimau”
lalu ibunya pulang sambil menangis. Karena dia tidak menemukan anaknya.
Setelah
berapa lama tuak angku dace di aceh iapun sudah menjadi guru disana dan
memiliki banyak anak murid. Suatu hari tuak angku dace pulang kerumahnya dnegan
membawa muridnya tersebut. Setibanya didepan rumah orang tuanya tuak angku dace
mengetuk pintu dan mendapatkan ibunya dirumah tapi ibunya tersebut tidak
mengenalinya lagi karena dia sangka anaknya telah meninggal. Ibunya pun
bertanya kepada tuak angku dace.
“ada apa gerangan anak muda?” tuak angku dace
menjawab “ibu cepatlah engkau memasak nasi.”
“dengan apa aku memasak, sedangkan beras untuk
dimasakpun tak ada” kata ibu tuak angku dace.
“cobalah lihat kedalam tempat beras. Bu” kata
tuak angku dace. Ibunya terkejut melihat
Semua tempat beras berisi dnegahn beras. Lalu
ibunya pun memasak beras tersebut dan mereka makan bersama-sama setelah selesai
makan. Tuak angku dace menceritakan semuanya kepada ibunya. Ibunya menangis
sambil memeluk tuak angku dace.
Setelah
itu tuak angku dace pun menyebarkan agama islam kesemua orang . setiap malam
kamis seluruh muridnya disuruh tuak angku dace membawa nasi kesurau sambil
mengajarkan agama islam kepada mereka.
Semua muridnya pun membawa nasi dnegan sambal yang berbeda ada yang
membawa sambal ular, babi, kelelawar, tapi ada seorang muridnya yang membawa
sambal udang. Itulah yang dimakan oleh tuak angku dace. pada saat bermain, sang
hari tuak angku dace pun mengajarkan cara membaca bismillah hingga pada
lama-kelamaan tuak angku dace pun mengajarkan cara shalat dan mengaji. Tuak angku dace bisa menyeberangi
lautan dengan sehelai tikar karena kesaktiannya itulah dulu orang banyak
berziarah kekuburan tuak angku dace tersebut untuk memudahkan rezeki tetapi
sekarang tidak lagi.http://warnetgadis.blogspot.com/
Tuak
angku dace member nama nagari ini gunung medan karena dari atas bukit tersebut
seluruh pemandangan medan atau indah. Dilihat kesebelah kanan
terlihat bukit patah Sembilan, dilihat dari sebelah kiri terlihat gunung
merapi. Oleh sebab itulah diberi nama Gunung Medan.
NOTES :
Ini cuma hasil buatan siswa/siswi (Kesalahan sumber/materi diluar tanggung jawab admin)
Tulisan ini hanya sekedar untuk melengkapi tugas mata pelajaran disekolah
tidak ada unsur membuat, merubah asal muasal sebuah daerah.
Mohon di maklumi dan dipahami
HANYA TUGAS SEKOLAH
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Asal Usul Gunung Medan (Dharmasraya)"
Posting Komentar