Warnet gadisnet

Warnet gadisnet

Asal Mula Sawah Takuluak (Dharmasraya)



Disinilah aku tinggal. Di sebuah daerah yang bernama Koto Padang. Koto Padang adalah daerah yang indah, tentram, damai juga penuh dengan cerita-cerita legenda yang diceritakan turun-temurun oleh nenek moyang kami. Salah satu legenda yang cukup dikenal bahkan ceritanya sampai ke daerah lain adalah legenda tentang Sawah Takuluak yang berarti sawah selendang.http://warnetgadis.blogspot.com/
            Dahulu kala hiduplah seorang Ibu bernama Ni Indun dan anaknya Komaria yang tinggal didaerah ini. Ni Indun dan Komaria adalah keluarga miskin yang hidupnya berpas-pasan. Pekerjaan yang dilakukan Ni Indun dan anaknya Komaria untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari adalah menyabit padi dari sawah milik orang lain, dengan uang hasil pekerjaan itu mereka bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

            Ni Indun adalah seorang pekerja keras. Meski dia sudah merasa letih, dia tetap bekerja dengan keras. Seberat apapun pekerjaannya dia tidak pernah mengeluh dan tetap mengerjakannya karena dia sadar kalau dia tidak bekerja, dia tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya dan juga kebutuhan anaknya.
            Sedangkan anaknnya Ni Indun yaitu Komaria adalah seorang gadis yang terbilang sangat cantik. Tidak ada gadis lain yang lebih cantik darinya. Akan tetapi penampilan luarnya itu tidak sesuai dengan penampilan didalamnya karena dia memiliki sifat yang buruk. Setiap kali Komaria pergi bekerja dengan Ibunya, dia tidak pernah membantu Ibunya bekerja dengan sungguh-sungguh.
            Disaat Ni Indun sudah merasa letih karena bekerja, Ni Indun menyuruh Komaria agar menyabit padi yang sedang mereka kerjakan dengan lebih cepat lagi. Waktu itu Ni Indun mengatakan.
“nak, sabitlah padi ini dengan cepat lagi agar cepat selesai dan kita bisa segera beristirahat”
Akan tetapi Komaria sama sekali tidak menghiraukan perkataan Ni Indun dan dia tetap bekerja dengan tempo yang lambat disengaja melakukan itu karena dia ingin Ni Indun yang banyak mengerjakan pekerjaan mereka dan dia hanya mengerjakan sedikit dengan begitu dia tidak akan merasa kelelahan karena tidak begitu menguras tenaganya.
            Komaria berpikir seperti itu karena dia adalah seorang gadis yang malas dan durhaka. Dia juga sering sekali memotong perkataan Ni Indun yang tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
            Disuatu ketika, saat Ni Indun dan Komaria sedang bekerja dan pada saat itu cuaca sangat panas karena terinya matahari, tiba-tiba saja ada orang yang memanggil Ni Indun dan Komaria dari jauh.
“haii…. Istirahatlah sebentar, kami membawa makanan, ayo kita makan bersama-sama” ujar orang itu.
Akan tetapi Ni Indun tidak mendengar suara orang yang memanggilnya itu, sedangkan Komaria mendengar panggilan orang tersebut. Saat dia menoleh kearah panggilan orang tersebut tadi, ternyata orang itu adalah teman-temannya Ni Indun yang keberulan juga bekerja disekitar situ dan Komaria pun langsung berjalan menuju teman-teman ibunya itu lalu dia diberi amkanan oleh mereka.http://warnetgadis.blogspot.com/
            Karena Ni Indun tidak juga berhenti bekerja karena dia tidak mendengarkan panggilan teman-temannya tadi maka teman-temannya menyuruh Komaria untuk memanggil ibunya itu yang mungkin sudah merasa lapar.
“Komaria, cepat panggil Ibumu kesini, mungkin dia sudah merasa lapar karena terus bekerja.”
Lalu Komaria pun menjawab,
“tidak usah, Ibu saya belum lapar. Dia masih sanggup bekerja kok.”
Karena menjawab jawaban itu teman-teman Ni Indun menyuruh Komaria untuk menyisakan makanan agar bisa dimakan oleh Ni Indun nantinya.
            Ternyata Komaria hanya menyisakan sedikit makanan untuk Ni Indun dan meletakkannya didalam tempurung kelapa. Begitu durhakanya Komaria terhadap Ni Indun padahal Ni Indun adalah Ibunya sendiri. Akan tetapi Ni Indun tetap emmakan makanan yang diletakkan didalam tempurung tadi dan dia sama sekali tidak menaruh rasa benci dan marah terhadap anaknya tersebut.
            Sewaktu perjalanan pulang kerumah mereka melintasi sebuah jembatan kecil yang berada diatas sawah dan pada saat melintasi jembatan itu Ni Indun menyuruh Komaria agar dia berhati-hati dalam melangkah. Dia bilang,
“nak, berhati-hatilah melintasi jembatan ini, nanti kamu bisa terjatuh.”
Dan Komaria pun mejawabnya dengan sombong,
“iya aku tahu, aku tidak mungkin terjatuh dari jembatan ini.”
            Pada saat Ni Indun sudah menyeberangi jembatan tadi tibalah giliran Komaria yang akan menyeberangi jembatan itu. Dan pada saat Komaria berada diatas jembatan itu, tiba-tiba jembatan itu patah dan Komaria pun terjatuh kedalam sawah yang berada dibawah jembatan itu. Komaria hanya bisa berkata,
“tolong… tolong aku Bu”
            Lalu Ni Indun pun berusaha meraih tangan Komaria tetapi sawah it uterus menghisap tubuh Komaria dan pada akhirnya yang bisa diraih oleh Ni Indun hanyalah selendang milik Komaria.
            Itulah kenapa sawah itu dinamakan Sawah Takuluak atau sawah selendang.

UNTUK VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)

SILAHKAN DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605 

0 Response to "Asal Mula Sawah Takuluak (Dharmasraya)"

Posting Komentar