Legenda Mayang Taurai Sitiung IV (Dharmasraya)
Sitiung 4
adalah salah satu nagari kecil bagian kabupaten Dharmasraya. Sitiung 4 juga
memiliki beberapa desa, seperti : Koto Tangah, Koto Laweh, Koto Tinggi dan Koto
Gadang atau yang sering disebut dengan Mayang taurai. Desa ini adalah salah
satu bagian dari daerah kerajaan Koto Besar, yang di rajai oleh anak raja
kerajaan Pagaruyuang. Desa ini bisa dikatakan terletak di bagian ujung wilayah
kerajaan Koto Besar yang berbatasan langsung dengan kerajaan jambi.
Dahulunya di
desa ini hiduplah seorang gadis, kembang desa Nagari Koto Gadang. Ia hanyalah
anak dari pasangan suami istri yang bertransmigran dari wilayah Maninjau.Gadis
itu bernama Mayang. Anak yang sopan, baik, ramah, dan selalu patuh terhadap
orang tua. Banyak pemuda kampung bahkan pemuda bangsawan yang sangat tertarik
kepada nya. Namun tak seorangpun dari mereka yang berhasil merebut hati Mayang.
http://warnetgadis.blogspot.com/
Mayang
adalah gadis yang cantik, apalagi dengan rambut nya yang indah panjang terurai
menambah ke anggunan gadis ini. Rambut Mayang benar-benar indah, ia selalu
menjaga dan merawat rambutnya. Setiap sore, telah menjadi kebiasaan Mayang
sehabis mandi, duduk di depa rumah sambil menata rambut nya yang indah, ia
selalu membiarkan rambutnya terurai menggantung hingga lutut. Selai cantik
Mayang juga gadis yang ramah. Ia sopan dan suka menolong orang yang
membutuhkan. Sehingga mayang menjadi sosok yang begitu berkesan di hati
masyarakat sekitar.
Hingga pada
suatu hari. Pasukan karajaan Jambi memasuki wilayah ini. Melakukan pemberontakan
dan penyiksaan terhadap masyarakat. Pasukan kerajaan Koto Besar tidak dapat
melidungi daerah ini dengan baik, sehingga raja memerintahkan kepada salah satu
prajurit untuk menyampaika pesan “mohon bantuan” kepada kerajaanPagaruyuang.
Raja Pagaruyuang menerima pesan ini dengan baik, sehingga ia bergegas mengirim
beberapa prajurit untuk membantu pertempuran yang terjadi di desa Koto Gadang.
Pihak
kerajaan Koto Besar menyadari bahwa, tidak akan cukup hanya dengan pertempuran
dan serangan mereka dapat menang. Mereka membutuhkan taktik agar dapat
memenangkan pertempuran ini. Akhirnya mereka sepakat untuk mecari kelemahan
dari kerajaan Jambi. Kemudian mereka mengirimkan Mayang utuk menjadi mata-mata
yang menyamar sebagai selir di kerajaan. Dengan wajahnya yang lugu, manis,
ditambah dengan pesonanya yang membuat setiap pria tergila-gila, membuat Mayang
dengan mudah masuk ke dalam kerajaan Jambi dan menjalankan semua tugas nya.
Hari pertama
semua berjalan dengan lancar. Mayang dapat melakukan tugas nya dengan baik, ia
menjadi mata-mata yang handal dan tak satupun orang dalam kerajaan itu menaruh
curiga kepada nya. Namun hal itu tidak dapat berlangsung lama. Tiga hari
semenjak keberadaan nya disanan, salah seorang pihak kerajaan akhirnya menaruh
curiga terhadap Mayang yang selalu keluar masuk kerajaan dengang
mengendap-endap. Ia pun mulai mengikut kemana Mayang pergi. Ternyata benar saja
Mayang ketahuan.
Sekembalinya
Mayang dari kerajaan Koto Besar ke kerajaan Jambi, ia telah di tunggu oleh
prajurit kerajaan disana. Mayang sangat terkejut saat ia di tawan dan
dimasukkan ke dalam penjara. Mayang pun menjadi tawanan perang. Mengetahui
kejadiaan ini, raja kerajaan Koto Besar memerintahka semua prajurit untuk
melakukan penyerangan sesuai dengan taktik yang telah di rencanankan.
Peperanganpun kembali terjadi. Tapi kali ini
Kerajaan Koto Besar yang berhasil menang dan mengusir kerajaan Jambi dari
daerah Koto Gadang. Hanya saja mereka terlambat, Mayang telah mati terbunuh di
dalam penjara. Mereka menemukan mayang mati dengan tergantung di dalam penjara,
walaupun demikian Mayang tetap tersenyum dengan rambutnya yang tetap idah
terurai. Semua masyarakt Koto Gadang merasa sedih. Gadis manis kembang desa
mereka kini telah tiada. Ia mati karea mengapdikan dirinya kepada kerajaan.
Atas jasa nya itu daerah koto gadang memberikan nama wilayah mereka dengan nama
“Mayang Taurai” yang menggambarkan kelebatan dan kecantikan rambut Mayang yang
selalu indah terurai. Dan kini nama “Mayang taurai” di artikan oleh masyarakat
sekitar dengan “walaupun banyak dan beragam namu tetap satu membentuk ke
indahan bak Mayang yang terurai”. Itulah mengapa nama wilayah daerah Koto
Gadang menjadi Mayang Taurai http://warnetgadis.blogspot.com/
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Legenda Mayang Taurai Sitiung IV (Dharmasraya)"
Posting Komentar