Asal Mula Patung Di Atas Gunung Medan (Dharmasraya)
Di Kabupaen Dharmasraya, ada sebuah
nagari yang bernama nagari Gunung Medan. Disana terdapat sebuah gunung yang di
beri nama “Gunung Medan” oleh orang sekitar. Di atas gunung tersebut terdapat
sebuah patung perempuan. Dari cerita penduduk di kaki bukit, sepasang patung
itu merupakan patung seorang ibu. Konon ceritanya seperti ini.
Dahulu kala, terdapat sebuah
perkapungan di kaki gunung, Gunung Medan. Di perkampungan itu hiduplah sebuah
keluarga kecil yang bahagia. Kelurga itu terdiri dari bapak, ibu, dan seorang
anak perempuan. Sehari-hari bapak dan ibu bekerja sebagai petani. Walaupun
hidup dengan kesederhanaan, mereka tetap hidup dengan damai dan rukun.http://warnetgadis.blogspot.com/
Tapi, suatu hari terjadi
pertengkaran hebat antara bapak dan ibu. Pertengaran itu menyebabkan ibu dan
putrinya diusir dari rumah. Kehidupan mereka menjadi berantakan. Ibu dan putrinya
itu tidak tahu mau tinggal dimana. Tidak ada kerabat mereka di daerah itu. Akhirnya,
mereka memutuskan untuk naik ke atas gunung dan mendirikan gubuk kecil disana ,
yang sekarang dikenal sebagai Gunung Medan.
Keseharian mereka selalu dipenuhi
dengan kemarahan. Sang ibu sangat terpuruk dan frustasi karena perpisahan
dengan suaminya. Membuat hari-hari putrinya
itu semakin berat. Setiap ia melakukan sesuatu, selalu saja dianggap salah oleh
ibu. Tak jarang ia mendapat perkataan yang buruk dari ibunya. Tapi, ia tetap
setia menemani ibu dengan kondisi yang menyedihkan.
Suatu hari, matahari bersinar begitu
cerah dan terasa begitu panas. Kondisi si ibu yang buruk, semakin parah karena
keadaan yang begitu panas. Semakin lama, matahari semakin tinggi. Dan si ibu
tidak bisa menahan kegerahan yang ia rasakan. Akhirnya, pada tengah hari, ibu
pun menyuruh putrinya untuk mengambilkan air ke sumur. Ia berniat untuk mandi
pada saat itu juga. Tetapi, sang anak menasehati ibunya untuk tidak mandi saat
tengah hari. Karena mandi di tengah hari itu dapat menimbulkan malapetaka.
Tapi, si ibu tidak mau mendengarkan
nasehat putrinya. Ia malah memarahi putrinya. Alhasil, sang anakpun menuruti
permintaan ibu untuk mengambil air ke sumur. Setelah ia kembali, ia menyirami
air itu ke tubuh ibunya. Tapi tiba-tiba tubuh sang ibu menjadi kaku. Anaknya
pun terheran-heran melihat kondisi tubuh ibunya yang tiba-tiba kaku dan dengan
sekejap ibunya itu berubah menjadi batu.
Anaknya pun menangis melihat kondisi
sang ibu. Ia tidak tau mau meminta portolongan kepada siapa untuk mengembalikan
tubuh ibunya seperti semula. Yang bisa
ia lakukan hanya menangis, dan terus menangis. Kini ia hidup sendiri, tiada
lagi ibu menemani hari-harinya. Walaupun semejak perpisahan ibu dan ayahnya
terjadi, ibu selalu bersikap kasar kepadanya. Tetapi ia tetap menyayangi sang
ibu.
Beberapa hari setelah musibah yang
menimpa sang ibu, putrinya pun mulai putus asa. Akhirnya ia memutuskan untuk
masuk kedalam hutan dan meninggalkan gubuk kecilnya itu. Semejak anak itu masuk
kedalam hutan, ia tidak pernah di temukan lagi.
Itulah cerita asal mula patung
perempuan di atas Gunung Medan. http://warnetgadis.blogspot.com/
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Asal Mula Patung Di Atas Gunung Medan (Dharmasraya)"
Posting Komentar