Makalah Tentang Taman Sekolah (Contoh 2)
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul Taman Sekolah. Karya ilmiah
imi dibuat untuk memenuhi tugas Kejuruan.
Dalam karya ilmiah ini menjelaskan tentang taman sekolah dan memberikan
gambaran seberapa pentingkah taman sekolah. Berbicara taman sekolah secara
tidak langsung kita berbicara tentang penghijauan. Walaupun hanya di sekolah,
tetapi kita dapat mengetahui serta memahami arti penting taman sekolah.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah mendukung tersusunnya karya ilmiah ini, serta semua pihak yang telah
mendukung karya ilmiah ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Pada
kesempatan ini pula, saya sampaikan permohonan maaf apabila dalam penyusunan
karya ilmiah ini terdapat kesalahan. Saya menydari bahwa karya ilmiah ini masih
banyak kekurangan.
Saya berharap karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. Oleh
karena itu saran dan kritik membangu sangat saya harapkan untuk menjadi kebih
baik di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1
Latar belakang.................................................................................................... 1
1.2
Rumusan masalah............................................................................................... 1
1.3
Maksud dan tujuan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
2.1
Konsep Taman dan Kebun
Sekolah................................................................... 2
2.2
Manfaat Taman dan Kebun
Sekolah.................................................................. 5
2.3 Perencanaan Kebun Sekolah.............................................................................. 7
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 9
3.1
Kesimpulan......................................................................................................... 9
3.2
Kritik dan saran ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
maka salah satu upaya sekolah yaitu dengan membuat taman sederhana di depan
kelas. Upaya ini merupakan tahap awal dari upaya sekolah dalam program
peningkatan mutu siswa, melalui penciptaan lingkungan belajar yang menarik.
Taman merupakan penampakan
kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman sekolah haruslah menjadi
bagian dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah
direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta
suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan harmonis.
Taman sekolah yang baik, hendaknya
unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan
nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian lingkungan,
bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya.
Merencanakan taman sekolah yang
praktis dan efisien dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan, pengumpulan data,
analisis, sintesis, dan perencanaan.
1.2 Rumusan Masalah
Didallam makalah ini tersusun
tentang rumusan masalah bagaimana membuat taman sekolah yang indah serta dapat
digunakan sebagai media pembelajaran berikut pemeliharaannya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini semoga
pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang pembuatan taman sekolah serta
manfaatnya yang cukup besar bagi proses pembelajaran dalam pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Akhir-akhir
ini hampir semua sekolah-sekolah di Indonesia berlomba-lomba mempercantik
sekolahnya. Salah satunya adalah membuat taman sekolah. Hal ini juga berkaitan
dengan digalakannya Sekolah Berbudaya lingkungan di hampir semua daerah di
Indonesia. Sangat beralasan memang saat sekolah "menghijaukan"
dirinya, selain mempercantik sekolah juga dapat membuat suasana belajar nyaman dan
dapat menjadi sarana pembelajaran lingkungan hidup
2.1 Konsep
Taman dan Kebun Sekolah
Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang
ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-indahkan dan menghijaukan
lahan di pekarangan sekolah. Sedangkan Konsep kebun
bukanlah hanya sebuah kebun taman bunga kecil di pekarangan sekolah ,
tetap suatu kebun dengan berbagai pasilitas lengkap yang dibangun dan dikelola
oleh sekolah untuk keperluan
Meningkatkan kenyamanan belajar siswa serta sebagai media pembelajaran dari
berbagai mata pelajaran,selain sebagai taman yang
memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat
menambah gairah kerja bagi warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong
kreativitas murid dan guru pembimbingnya.
1.
Taman dan Kebun Sekolah Sebagai
Sarana Pembelajaran Kontekstual
Taman sekolah dan kebun sekolah menjadi
amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak terjadi. Taman dan Kebun
sekolah merupakan media pembelajaran kontekstual yang serba guna untuk menumbuh
kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan
kompetitif, mencintai ling kungan sekitar serta mendekatkan diri kepa Sang
Pencipta
Dalam penggunaan media pembelajaran ini, sebenarnya
bukan hanya untuk meningkatkan pembelajaran biologi dan PLH Saja, baik dalam
pendidikan georafi yakni dengan sub tema menyelaraskan pendidikan dengan
keadaan alam yang asri.Kemudian dalam pendidikan agama kita di ajarkan untuk
mencintai lingkungan sekitar.
Dalam seni budaya kita diajarkan untuk kreatif
inovatif dengan menjadikan taman sekolah sebagai media pmbelajaran keindahan
sekolah (art design) serta berbagai pelajaran lainnya. Tapi mungkin dalam
pembelajaran biologi dan PLH Sangat berkaitan erat dan mungkin hampir semua
bahasannya selalu berkaitan dengan keadaan alam, untuk itu karena Pemahaman
siswa tentang biologi dan PLH sebagai ilmu, diasumsikan sebagai ilmu
hafalan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan keseharian. Anggapan yang
timbul karena mereka melihat biologi dan PLH sebagai ilmu yang banyak mempergunakan
bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat pengalaman belajar yang
bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman
belajar di sekolah sebelumnya lebih bersifat tekstual dan lebih menekankan pada
penyelesaiaan soal-soal daripada pembelajaran secara praktis.
Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan
realitas kehidupan sehari-hari, semakin menjauhkan pemahaman hubungan ilmu
biologi dan PLH dengan alam sekitar dan kehidupan siswa. Suatu kondisi
yang kemudian menimbulkan persepsi yang keliru , dan melepaskan relevansi ilmu
biologi dengan realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang
kurang memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang
paling dekat dengan diri anak. Suatu realitas yang tidak dapat diingkari bahwa
banyak siswa SMP yang tidak mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di
halaman sekolah.
Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal .
Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal .
Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual
sebagai akibat minimnya sarana pembelajaran kontekstual yang menghubungkan
antara konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pola pembelajaran tersebut
jika berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi yang
salah tentang relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari.
Perspsi ini membekukan potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya
Biologi dan PLH tidak lagi menarik di pelajari .
2.
Tujuan diciptakannya taman sekolah.
Pesatnya perkemebangan sains dan teknologi telah
banyak memerikan perubahan terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Suatu
perubahan yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia, sehingga semuanya
bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring
manusia pada perilaku instan dan serba mekanis.
Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia
dari lingkungannya, alam semakin teralineasi dari kehidupan manusia.
Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa kehidupan
manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai
hubungan dirinya dengan alam.Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan
Pendikan lingkungan Hidup memiliki peranan untuk mengaktualisasikan relevansi
antara manusia dengan lingkungannya.
De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari
berbagai macam momen di lingkungan sekitar mencakup unsur-unsur belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut,
secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan
aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek afektif dan
psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional
dan spiritual secara berimbang.
Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro
dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya
untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan
iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan
perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab Pada akhirnya tujuan
dibangunnya taman dan kebun sekolah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Membangun
pembelajaran kontekstual untuk Membentuk pemahaman relevansi. Pendidikan
Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan
sehari-hari
b. Membekali
siswa dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga
kelak mampu menerapkan bekal ketrampilan tersebut dalam kehidupan sehari- hari.
c. Memberikan
alternatif pembelajaran bagi mata pelajaran lain dengan
memanfaatkan lingkungan
sekolah, sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan.
d. pemanfaatan
taman dan kebun sekolah merupakan pendekatan sosialisasi anak
didik terhadap obyek dan persoalan
biologi di lingkungan anak didik. Pada gilirannya mereka
mampu menyatu dengan
lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya.
2.2 Manfaat
Taman dan Kebun Sekolah
Keberadaan
taman dan kebun sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a.
Manfat dalam pengajaran Biologi dan
Pendidikan Lingkungan Hidup
1. Taman
dan kebun sekolah dapat menjadi laboratorium hidup di sekolah. Dengan
memanfaatkan taman dan kebun guru bisa mempraktikan metode pembelajaran kontekstual dan aneka metode
pembelajaran yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa
sebagai subyek, yang mampu mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan
kemampuannya. Sehingga siswa memperoleh pengalaman
nyata yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan
pada kehidupan sehari-hari.
2. Suatu
kebun sekolah dapat digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman
untuk demonstrasi dan praktikum dalam pelajaran biologi atau
lingkungan hidup.
Murid-murid dapat mempelajarinya dalam praktek tentang proses pertumbuhan, morfologi dan keanekaragaman
hayati dari koleksi tumbuhan yang ada.
3. Dengan
adanya Taman dan kebun sekolah guru dapat mengembangkan
kecakapan dalam menyusun
perencanaan program pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan serta latar belakang pengalaman
siswa. Mendekatkan anak dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat menumbuhkan
rasa cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya
dapat menumbuhkan kesadaran akan kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai
Tuhan Yang Maha Pencipta.
4. Biologi
khususnya pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan
sangat menarik jika di ajarkan diluar kelas
Pembelajaran Ekosistem ; proses pembelajaran yang menjelaskan
konsep kesatuan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Komponen biotik dan
abiotik yang saling mempengaruhi.
b.
Manfaat untuk kesegaran dan keasrian
lingkungan hidup
Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan
selaras adalah kondisi lingkungan yang dapat memberi revitalitas
atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian
sehingga vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri
kejenuhan diri. Dalam lingkungan sekolah, guru dan murid menggunakan
sebagian besar waktu dalam proses belajar- mengajar yang mungkin
menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat
disuatu tempat yang menenangkan, menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati
c.
Manfaat untuk merangsang Kreatifitas
Murid dan Guru
Dengan adanya sarana kebun sekolah
akan memberi peluang cukup bagi gurupembimbing dan murid-muridnya dalam mengembangkan
daya kreativitasnya. Misalnya dengan berkelompok murid –murid menciptakan
sayuran organic dengan menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat
mempraktikan berbagai hal mulai dari cara bercocok tanam yang baik,
pembibitan dan perkembangbiakan tanaman sampai pengolahan sampah yang tak
berharga menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh karenanya kebun
sekolah juga harus dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk
menunjang segala pekerjaan tersebut
d.
Melatih murid menyenangi pekerjaan
dan pembentukan disiplin
Sudah sewajarnya murid-murid belajar
mencintai pekerjaan, sehingga menjadi etos–kerja yangmembudaya . Pekerjaan di
kebun sekolah adalah membangun dan memelihara serta memanfaatkan . Hal ini
membutuhkan rasa tanggung jawab terhadap kehidupan tumbuhan yang
dipelihara serta lingkungannya. Pemeliharaan kebun dapt memnumbuhkan etos
kerja yang baik, karena terikatnya murid pada kebunnya yang menjadi
tanggung jawabnya dalam suatu semangat yang kompetitif. Selain itu juga
dapat meningkatkan semangat kerja-kelompok yang sangat diperlukan dalalam
kehidupan bermasyarakat atau tempatnya bekerja dikemudian hari.
2.3 Perencanaan
Kebun Sekolah
Sekolah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi
anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan halaman yang memadai sehingga
dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan bekerja bagi siswa, guru dan
pegawai di lingkungan sekolah bersangkutan. Halaman sekolah yang tertata dengan
baik akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan
aktivitas.Taman merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena
itulah taman sekolah haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa,
guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah direncanakan sesuai dengan kondisi
tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat
dan harmonis.
Masing-masing kelas mempunyai tanggung jawab merawat
taman di depan kelasnya.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Jalan antar kelas yang bersih dan asri dengan taman di
kiri dan kanan jalan.
Bunga-bunga menambah indahnya taman sekolah
Tempat duduk taman membuat
betah siswa-siswi untuk belajar di dalam
maupun di luar kelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan Taman sekolah dan kebun
sekolah sebagai sarana pembelajaran
berbagai mata pelajaran sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai
tujuan nasional, merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan,
tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa
percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya
pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
bertanggung jawab.
3.2 Kritik dan Saran
Untuk meningkatkan serta memperbaiki
kualitas karya ilmiah berupa makalah ini maka saya sangat membutuhkan kritik
dan saran anda sehingga tercipta karya ilmiah yang lebih baik lagi dimasa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
Bagus sekali
BalasHapusKunjungi juga
Kisiikisi.blogspot.com
terima kasih dh tinggalin jejak cc.. :) salam knal
Hapus