Cerpen Pribadi Arti Sahabat
Kata orang, persahabatan tidak mengenal namanya
perbedaan, waktu, jarak, harta, ataupun suku. Apapun itu, sahabat akan tetap
ada. Sahabat sejati tidak akan pergi walaupun dia telah disia-siakan. Bahkan
tidak dianggap arti kehadirannya. Dan juga perbuatan yang ada dalam benak dari
seorang sahabat adalah bisa selalu ada
untuk orang-orang didekatnya. Entah orang tersebut hanya menganggapnya
hanya sebatas teman biasa, atau orang berarti. Yang terpenting baginya bisa
membantu orang yang ada didekatnya. Dan ini kisah persahabatanku, aku adalah
seorang laki-laki biasa yang hidup ditengah masyarakat jawa yang sangat kental
ikatan kekeluargaannya. Penampilanku sehari-hari hanya biasa-biasa saja tidak
bergaya seperti laki-laki lain. Aku sedari kecil dididik dan diajari orang
tuaku untuk bisa menghargai orang lain dan saling membantu sesame. Diajarkan
tentang kelapangan dada, diajarkan untuk menolong sesama tanpa balasan budi,
tapi aku adalah seorang laki-laki yang mudah bergaul dan mudah disenangi
orang-orang.http://warnetgadis.blogspot.com/
Hari-hariku sering kuisi dengan membantu orangtua
karena aku sudah diajarkan dari kecil untuk emmbantu orangtua hingga suatu hari
aku didatangi oleh seseorang yang merubah hariku.
“Hay, nama kamu Rapit ya..?” tanya orang itu
“Iya, kamu siapa..?” ranyaku sambil menatap orang itu
“Kenalin, aku Roni.” Sambil mengulurkan tangannya.
Ternyata dia adalah tetangga baruku baru saja pindah
dari padang ke rumah neneknya untuk bersekolah disini. Aku tidak tahu darimana
dia tahu namaku. Mungkin saja telah lama mengenalku.
Haaa…. Dia adalah seorang yang
baik hati dan suka menolong. Setelah lama verteman denganku, dia sering
kerumahku dan ia sering mambantu pekerjaanku di rumah. Aku sangat suka dengan
orang baru itu. Dia sering membantuku dengan sangat asyik untuk diajak bermain.
“Kamu lagi ngapain Pit.?” Tanya Roni
“Emmm ini aku lagi nggak apa-apa. Aku lagi santai
aja” kataku kemudian.
“Emangnya kamu lagi nggak ada kerjaan ya Pit.?”
“Enggak”
“kalau gitu ayo kita main.”
“Kamu ngapa sih Ron, kok ramah banget sama aku”
“karena kamu adalah teman aku satu-satunya disini”
“Masa iya? Padahal
kamu kan kelihatannya suka menolong ? tapi kok nggak punya teman Ron ?
Roni hanya diam
tidak menjawab hanya menunduk. Atau mungkin perkataan ku menyinggungnya.
“Maaf ya Ron, aku
tu nggak ada maksud menyinggung perasaanmu. Aku Cuma pengen kamu punya temen
dan bangkit. Dunia ini tak sebesar daun kelor” kataku pada Roni.
Lalu
Roni tidak menjawab pertanyaanku. Dia berjalan pulang ke rumahnya dan
meninggalkanku sendiri. Mungkin kemudian Roni termenung di rumahnya, akhirnya
beberapa hari nii Roni tidak pernah main lagi ke rumahku. Mungkin dia masih
marah kepadaku atau mungkin perkataanku yang terlalu menyinggung hatinya
Tapi setelah beberapa lama, kami sudah jarang bermain
dan bertemu. Aku mencoba mengirim pesan kepada Roni, tapi Roni tidak
membalasnya. Aku merasa bersalah dan mungkin ada yang berubah darinya. Aku tak
tahu penyebab semua pesan yang aku kirim dari mulai surat, sms, dan sosial
media tidak ada satupun yang dibalasnya. Aku merasa ada yang kurang perubahan
Roni kepadaku. Kini, tak ada lagi pesan dari Roni yang kuterima.http://warnetgadis.blogspot.com/
Apa kini Roni sudah ebnar melupakanku karena dia
telah mendapatkan teman baru. (pikirku dalam hati). Seingatku Roni hanya sekali
menghubungiku. Itu juga karena minta tolong untuk dibuatkan surat izin karena
saat itu dia dalam keadaan sakit. Pada saat itu aku lega. Aku kira Roni sudah
lupa dengan aku, tapi ternyata aku salah. Itu bisa dibilang Roni terakhir
menghubungiku. Setelah satu setengah bulan atau lebih tidak berkomunikasi.
“Hy Pit…?, ngelamun aja..? emangnya ada apa..?
kakakku mengagetkanku
“Eh… kakak bikin aku kaget aja.”
“Gak abisnya kamu
ngelamun aja mikirin apa Pit..? “
“Aku bingung aja
kak. Kakak tau kan selama ini berteman baik sama Roni. Tapi udah satu bulan
setengah ini, dia berubah kak” keluhku kepada kakak
“Berubah bagaimana
Pit..?”
“Iya kak, kalau aku
telepon juga nggak pernah diangkat kak.”
“Ya mungkin aja dia
lagi sibuk Pit..”
“Iya masa sibuk 1
bulan lebih kak?”
“Emm… ya udah nanti
biar kakak bantu nyati tau deh.”
Waktu hari minggu aku emmutuskan pergi bermain
bersama teman lamaku. Aku melihat Roni bersama seorang pria. Aku ebrhenti
sejenak. Aku emncoba mendekati Roni, tapi kemudian langkahku terhenti.
“Gimana Ron, kamu sudah berhasil menjauhi Rapit..?
tanya pria tersebut kepada Roni.
“Iya, aku sudah buat dia benci sama akujuga, sekarang
lo puas kan.” Kata Roni.
“Bagus Ron, kerja yang bagus, ini uang buat lo Ron,”
sambil memberikan uang.
Aku tak mengerti apa maksud dari semua itu, aku tak
tahan lalu aku langsung menghampiri mereka.
“Roni, apa maksud
kamu ini, jadi kamu selama ini baik sama aku dan pura-pura jadi sahabat aku
karena uang..??? aku berkata sambil emosi
Egi hanya diam, lalu Egi menjelaskan.
“Iya betul sekali,
dan Roni sudah berhasil melakukannya. 1 tahun lalu kami sudah membuat
perjanjian dan taruhan. Jika Egi berhasil buat kamu jadi sahabatnya, maka Roni
akan mendapatkan uang.”
“Aku nggak nyangka
Ron, ternyata kamu begini, dulu kamu bilang bahwa sahabat itu lebih berharga or
apapun, tapi kenapa, justru kamu melakukan ini sama aku…?” kataku sambil emosi.
Orang yang aku
anggap selama ini sahabatku ternyata gak lebih dari seorang yang gak punya
perasaan dia menukar arti persahabatan ini dengan uang.
“Maafin aku Pit, sebenarnya aku juga gak mau
ngelakuin ini, karena aku terpaksa” kata Roni.
“Sebenarnya aku punya salah apa sih sama kamu sampai
kamu tega kayak gini” kataku.
“Aku ebnar-benar
minta maaf ya Pit, saat ini aku emmang lagi butuh uang untuk pulang ke Padang”
kata Roni.
“Lalu kenapa aku yang harus jadi bahan taruhannya”
kataku
“Aku sebenarnya
juga menganggapmu sahabat terbaik aku Pit. 1 bulan ini aku menjauhi kamu karena
aku nggak mau kamu tahu soal ini Pit. Aku mohon maafin aku ya Fit.”
“Udahlah Ron, kamu
nggak perlu minta maaf. Aku sudah maafin kamu. Makasih atas semuanya Ron…!!!”
Aku pulang dengan emosi. Aku gak nyangka ternyata
sekarang persahabatan bisa ditukar dengan uang. Padahal aku telah benar-benar
menganggap Roni adalah teman baikku, tapi ternyata malah kebalikannya. Aku
pulang dengan raut wajah yang sangat tidak menyenangkan, emosi, campur aduk
didalam hatiku dan rasanya sangat sakit. Lebih sakit dirasa diputusin pacar.
Sesampai di rumah aku ditanya sama keluarga aku, aku Cuma diam saja dan aku
langsung menuju ke kamar dan aku mengunci diri didalam kamar. Setelah beberapa
jam aku mengunci diri di dalam kamar, tiba-tiba kudengar suara ketukan pintu
kamarku.http://warnetgadis.blogspot.com/
“Pit, aku mohon
maaf, aku tahu aku salah, pada saat itu aku punya utang sama orang tadi karena
uang yang aku pinjam untuk buat uang jajan aku sekolah. Jadi, aku terima
taruhan itu demi menutup utang aku sama dia.
“Tapi, kenapa harus aku Ron, kenapa kamu kok
begitu..?”
“Itu karena pilihan dia Pit!!!”
“Ya sudah aku akan keluar kamar maafin kamu!!!”
Akhirnya aku keluar dari kamar ku untuk menemui Roni
dan untuk memaafkannya. Setelah aku keluar dari kamar, Roni pun merasa lega dan
sangat gembira saat aku emmaafkannya.
“Ya Ron, aku maafin kamu…”
“Makasih Pit, mungkin gara-gara aku. Kamu jadi
begini”
“Ya sudah Ron,
jangan diulangi lagi, karena persahabatan itu tidak bisa ditukar dengan uang.
Uang itu tidak segala-galanya di dunia ini.”
“Makasih Pit.”
Setelah aku memaafkan Roni, aku bermain bersama Roni.
Kemana-mana selalu berdua. Saat suka maupun duka tetapi suatu hari Roni tidak
lagi main-main ke rumah ku, lalu aku bingung dan bertanya dalam hati, kemana
Roni tidak lagi main ke rumahku. Apa jangan-jangan dia membenciku lagi. Akupun
datang ke rumahnya. Setelah sampai disana, Roni tidak ada di rumahnya, terus
aku ebrtanya sama neneknya. Ternyata ia sudah kembali ke padang tadi pagi tanpa
memberi tahu ku sama sekali. Mendengar Roni sudah kembali lagi ternyata Roni
benar-benar tak akan muncul kalau sebelum hari raya. Kini semua tentang aku dan
Robi hanya tinggal kenangan.
=
The End =
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Cerpen Pribadi Arti Sahabat"
Posting Komentar