Cerpen Pribadi Hal Yang tak Terduga
Pagi ini cuaca sangat cerah sekali. Sang mentari
mulai meninggi, awan biru berseri dan burung-burung yang menari. Seperti biasa
aku mulai menyelesaikan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk sekolah di
SMA N 1 Sitiung. Setelah kurapikan tempat
tidur, bergegas aku mengambil sapu dan menyapu lantai. Setelah selesai
menyapu, tiba-tiba aku terfikirkan sesuatu. Ya, ternyata ada sesuatu yang
menyayat di pikiranku.http://warnetgadis.blogspot.com/
Aku segera masuk ke kamar. Ternyata dimeja belajarku
buku-buku pelajaran belum aku rapikan. Tas dan buku pekerjaanku masih
tergeletak. Segera tanganku mengambil lembaran kertas. Ya ampun…. Rasa kaget
bagaikan terkena petir disiang hari membuat aku tidak percaya. Ternyata tugas
seni budaya kelompokku belum selesai. Padahal tugas seni budaya ini harus di
kumpulkan hari ini juga karena akan diambil nilainya. Hatiku mulai gelisah dan
bimbang. Tetapi bagaimana lagi, tugas seni budaya adalah tugas kelompok dan
harus diselesaikan bersama-sama. Tugas yang diberikan oleh Bu Sukma, guru seni
budaya ku adalah membuat sebuah naskah drama, dimana di kelasku dibagi menjadi
tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Ada juga yang
Sembilan orang. Naskah drama ini harus diketik dan diberi gambar atau foto pada
setiap setting. Kelompokku memilih untuk mengambil foto sendiri dengan gaya
yang menunjukkan tempat setting.
Sebenarnya naskah drama ini sudahs elesai diketik.
Akan tetapi, belum diperbanyak dan belum diberi foto. Kalau diperbanyak bisa
disekolahan saja, karena di sekolahku ada warung yang menjual berbagai makanan
dan keperluann sekolah, termasuk tempat untuk emngcopy. Warung itu adalah
warung milik Pak Yulistin, salah satu guru di sekolahku. Sekarang yang menjadi
beban di pikiranku adalah apakah temanku Yeni dan Yovi yang kuberi tugas untuk
menyesuaikan foto sudah diselesaikan apa belum?. Hatiku bertanya-tanya sendiri.
Sebenarnya pengambilan fotonya juga kurang. Setiap akan mengambil foto, ada
saja halangannya, ada yang tidak masuk, izin mengikuti lomba, dan lupa membawa
baju ganti untuk perannya, sampai-sampai kepalaku berputar bingung
memikirkannya. Selalu saja kelompokku tidak bisa kompak.
Aku terlena dengan memikirkan tugas yang belum
selesai. Tanpa kusadari diluar jendela mantari pagi sudah berjalan hingga
sinarnya menerobos celah-celah kamarku. Akupun tersadar, kuilirik jam kamarku.
Waduh! Ternyata sudah jam 06.35 Wib. Kuberes-bereskan buku-bukuku dan
kumasukkan peralatan sekolah kedalam tas. Kemudian aku pergi mandi. Setelah itu
aku mempersiapkan diri. Setelah semuanya siap, barulah aku pergi ke sekolah
dengan vario milikku.
Tancap gas….!!!!http://warnetgadis.blogspot.com/
Sesampainya di kelas, aku langsung menghampiri Yovi
teman kelompok dramaku.
“Eh Vi, foto buat tugas seni budaya sudah jadi..?”
“Belum semua Lan. Kemarin hanya sebagian fotonya yang aku
cuciin. Yang sebagian lagi sama Yuni” ujar Yovi
“Terus nanti gimana
Vi?” tanyaku
“Nanti kita tanyain
dulu sama Yeni nya, sudah siap belum tugasnya!”
“Sekarang yeni mana
Vi? Apa belum berangkat?”
“Belum Lan. Mungkin
sebentar lagi datang” ujar Yovi.
Tambah kacau lagi pikiranku. Semua diluar dugaanku.
Tadinya aku berharap, sampai di sekolahan langsung menempelkan foto. Sekarang,
fotonya belum siap. Nanti kalau tugas naskah dramanya belum selesai bisa kena
marah Bu Sukma. Bagaimana ini ya…? Tak lama kemudian ada gadis manis yang
berdiri dihadapanku. Dia adalah Yeni temanku. Aku tidak tahu kapan dia dating,
tiba-tiba saja sudah nongol dihadapanku.
“Pagi Lan….” Sama Yeni dengan senyuman manis
“Pagi juga Yeni…..” balasku
“Lan, foto buat naskah
drama belum jadi. Soalnya kemaren sore mati lampu sampai malam. Aku minta maaf
ya.” Ujar Yeni dengan serius.
Rasa tidak percaya
mendengar penjelasan Yeni, membuat rapuh tulang-tulangku. Aku berusaha
menenangkan hatiku yang diselimuti rasa tak menentu.
“Te… terus naskah
drama yang diperbaiki gimana Yen..??? tanyaku penasaran.
“Ee… belum juga
Lan” jawab yeni dengan suara bersalah
“Ya sudah nanti
diselesaikan bersama ya.”
“Iya, ayo Lank e
lapangan. Sebentar lagi wiridnya dimulai” ajak Yeni
“Ayo Yen.” Balasku
dengan lontaran senyuman.
Setelah acara wirid
selesai, aku bertemu dengan Bu Sukma.
“Permisi Bu.”
Sapaku
“Iya nak, ada apa?”
“Bu, naskah
dramanya kalau belum selesai bagaimana..?”
“Kok belum selesai
nak..? Ibu kan sudah beri waktu satu bulan. Nanti kalau belum selesai, nilainya
juga kurang. Karena hari ini Ibu akan menilai hasil kerja kalian.” Ungkap Bu
Skma.
Tidak sanggup aku memberikan alas an yang pasti.
Terlihat jelas raut muka Bu Sukma yang sedikit kecewa. Bu Sukma terus menatapku
dengan sorot mata yang bijaksana. Sedangkan aku, hanya terdiam dengan suaraku
yang berhenti di tenggorokan.
“Begini Bu, naskah
dramanya sudah selesai diketik, hanya saja foto untuk setiap setting belum
ada.” Ungkapku menjelaskan.
“Ya sudah, nanti
kamu dan kelompokmu siapkan tugasnya dulu sebelum Ibu masuk.” Ujar wanita
anggun itu.
“Baik bu…. Terima
kasih.”
Seketika aku langsung menghilang dari hadapan wanita
anggun itu. Di lubuk hatiku ada rasa yang sulit dikatakan. Semua perasaanku
bercampur antara takut dan senang. Aku tak mau ambil pusing. Aku terus
melangkah ke kelas. Waktu terus berjalan. Saatnya jam istirahat. Aku dan
temanku sibuk memikirkan tugas yang belum selesai.
“Gimana nih teman-teman?” ujarku bingung
“Lan, kamu mau tidak, nemanin aku ambil tugas dan nyuciin
foto?” tanya Yeni.
“Iya. Ayo.” Sahutku.
Tiba-tiba……
“Eh Lan, mau kemana?” suara mengejutkan Yovi,
sahabatku
“mau nemanin Yeni ambil tugas seni budaya.” Jawabku
mantap
“Oww… kirain mau kemana!”
“O iya Lan, Vi. Naskah dramanya bukannya harus diperbanyak?”
tanya Yeni.
“Iya. Tapi, naskah
dramanya ada yang mau diperbaiki. Yang kemarin itu kurang rapi tulisannya.
Masak iya, yang dikumpul dan dieprbanyak yang kemaren!” ucap Yovi.
“Begini saja Vi.
Sekarang kamu perbanyak naskahnya. Lo rangkap dengan naskah yang lama untuk
kelompok. Nanti yang dikumpul biar yang baru saja.” Kataku memberi jalan
keluar.
“Iya bener banget.
Aku setuju dengan ide Wulan. Ya sudah ya Vi, aku dan Wulan berangkat dulu.
Nanti aklau sudah masuk, izinin kami berdua ya. Jangan lupa nanti sms aku kalau
sudah masuk” ujar Yeni serius.
“Iya tenang saja.
Hati-hati di jalan!”.
Secepat kilat aku telah berlalu. Di jalan, aku dan
Yeni sedang berceloteh supaya tidak dimarahi Bu Sukma. Banyak tugas yang harus
diselesaikan. Aku dan Yeni harus memperbaiki tulisan naskah drama, mengeprint
lagi, nyuciin foto, dan menjilid naskah drama yang baru. Tentu membutuhkan
waktu yang agak lama. Perasaan gado-gado timbul lagi menghampiriku. Begitu juga
dengan Yeni, tidak terlihat muka yang berseri, yang terlihat hanya muka yang
cemas. Aku dan yeni berusaha tenang. Dengan perasaan yang kacau dengan suara
hatiku yang menyuruhku tenang.
Tiba-tiba….. hp Yeni bordering.
Ada sms dari Yovi bahwa jam pelajaran sudah dimulai.
“Aduh Lan, sudah masuk. Gimana nih?” tanya Yeni.
“Sudah Yen, kita sabar dulu, kita selesaiin tugasnya”
Ketika di jalan akan kembali ke sekolah, Varioku
sedikit bermasalah. Varioku tidak bisa untuk melaju cepat. Kalau dipaksa malah
mogok. Tidak ada cara lain, terpaksa aku dan yeni melaju dengan pelan. Tidak
apalah, yang penting sampai daripada harus mendorong ke bengkel karena dipaksa
cepat.
Beberapa menit kemudian aku
telah sampai di sekolahan.
“Duh Yen, kita sudah terlambat berapa menit nih?”
“Sudahlah Lan, nanti kalau ditanyaain jawab saja yang
jujur.”
Di depan kelas, hatiku ebrdebar-debar takut kena
marah. Aku tidak mempunyai kekuatan untuk menahan rasa takutku ini.
“Permisi Bu.” Ujarku
“Iya, silahkan masuk” jawab Bu Sukma dengan senyuman.
Hatiku bertanya-tanya kok tidak
dimarahi, padahal aku sudah terlambat satu jam pelajaran.
“Eh Vi, Ibu tadi apa marah?” tanyaku
“Tidak, Ibu tidak marah. Ibu menyuruh untuk
menyelesaikan tugasnya.
Tidak kusangka, ternyata tugas teman kelompokku yang
lain belum jadi juga, malahan ada yang belum selesai di print. Hatiku mulai
tenang karena Bu Sukma memuji kelompokku karena sudah di print, walaupun hanya
menempelkan foto. Senangnya hatiku bagaikan menari-nari diawan biru.
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Cerpen Pribadi Hal Yang tak Terduga"
Posting Komentar