Cerpen Pribadi Hari ulang tahun ku yang menyedihkan
“Huuahh..” sambil menguap aku
bangkit dari ranjangku. Bunyi jam beker membangunkan aku dari mimpi semalam.
“Huh, sial sekali..” pikirku dalam hati.
Perkenalkan namaku FANGKY
ANDRESFAN, panggil saja aku Fangky. Aku adalah siswa kelas 10 di salah satu SMA
Negeri 1 SITIUNG.
“khey, ayo bangun!” suara mama
membangunkan aku dari lamunan
“Iya, ma. Aku udah bangun
kok..” jawabku sambil berlari menuruni tangga
“Tidurmu nyenyak kemarin?”
“Tidurmu nyenyak kemarin?”
“Iya, ma.”http://warnetgadis.blogspot.com/
“Ya sudah cepat mandi sana!”
perintah mama
Aku pun bergegas masuk ke kamar
mandi. Setelah mandi aku menyusul mama dan adek dan kakakku di meja makan,
memang hanya itu keluarga yang kumiliki,.. Terlihat dari raut wajah adekku yang
sudah mulai bosan.. Hihihi..
“Luama banget sii?” tanya kakak
dengan nada kesal
“Hehe, maaf deh..” jawabku
sambil tertawa kecil
Lalu aku menarik kursi dan
segera makan,
“Ma, kalau udah gede nanti aku
pengen jadi pilot..” kataku
“Hah, pilot? Pilot pesawat
kertas? Haha..” sahut adek menertawaiku. Emang dia tuh agak usil
“Ihh, bukan kayak gitu. Pilot
yang kayak di Garuda Indonesia tuh.. Wekk”
“Sudah, sudah.. yang penting
kamu belajar dulu yang pinter, biar bisa jadi pilot” mama menyahut.
Eh, aku udah cerita
tentangadekku belum? Belum kan, yah? Aku cerita sekarang aja deh..
Aku punya adek nih, namanya FADILLAH.. Halah panjang, panggil aja FADILLAH.Singkat kata singkat cerita nih ye, dia sekarang mau lulus SD mungkin adekku itu dia kepengen skolah di smpn 1 sitiung,i.Dan kakak sepupuku yang bernama Fay,dia skolah di sma 1 pulau punjung skarang dia tinggal di rumah ku,itu lah tentang kelurga ku.
Aku punya adek nih, namanya FADILLAH.. Halah panjang, panggil aja FADILLAH.Singkat kata singkat cerita nih ye, dia sekarang mau lulus SD mungkin adekku itu dia kepengen skolah di smpn 1 sitiung,i.Dan kakak sepupuku yang bernama Fay,dia skolah di sma 1 pulau punjung skarang dia tinggal di rumah ku,itu lah tentang kelurga ku.
Setelah makan aku dan adek segera
berangkat ke sekolah. Karena sekolahku sama dia searah, jadilah aku bareng sama
dia.. Aku dan dia pamitan sama mama.
Sesampainya di depan sekolahku…
“Ngapain sih kamu? Cepetan
turun..”
“… eh, adek jelek tuh.. hahaha” kataku meledek
“Usil lu… Dasar” aku segera
berlari turun dari motor
Ini hari senin, aku
bersiap-siap ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Tapi… aku tidak
melihat kehadiran RENDI, sahabatku. Dia ini memang biasanya berangkat siang,
gak tau deh kenapa..http://warnetgadis.blogspot.com/
“Haii, Khey..”
Suara itu mengaketkanku dari
belakang, “Ehh, ya ampun RENDI.. aku kaget tau..”
“Hehehe.. Maaf” sahutnya
meringis
“Ya udah, ayo ke lapangan!”
ajakku
Saat upacara berlangsung
tiba-tiba kepalaku terasa pening, lalu penglihatanku menjadi buram dan semua
menjadi gelap. Ketika terbangun ternyata aku telah berada di UKS.
“khey, kamu gak papa kan?”
tanya seorang petugas PMR
“Gak papa kok!” sahutku pelan
“Tapi kamu mimisan, Khey..”
“Haa? Serius kamu?” tanyaku
keheranan
“Iya.. udah kamu istirahat
disini dulu aja ya? Mama kamu bentar lagi jemput kamu kok..” aku hanya
mengangguk.
Tak lama kemudian mama datang
menjemputku. Dan aku segera pulang ke rumah dibantu oleh mama dan petugas PMR.
Sesampainya di rumah aku dibantu memasuki kamar. Lalu mama menanyaiku,
“Sayang, kamu gak papa? Ada yang sakit? Sini mama pijit..”
“Sayang, kamu gak papa? Ada yang sakit? Sini mama pijit..”
“Gak papa kok, ma.. Gausah !”
“Nanti kita ke dokter ya?”
“Gak usah, aku baik-baik aja..”
“Tapi kamu pingsan, mimisan..
Mama juga sering lihat kamu mimisan”
Aku hanya terdiam, ternyata
mama mengetahui apa saja yang kualami .. Ya Tuhan.
“Kita ke dokter nanti sore, kamu istirahat dulu sekarang..”
“Kita ke dokter nanti sore, kamu istirahat dulu sekarang..”
Lalu mama keluar. Sebenarnya
aku tak bisa tidur, memikirkan apa aku sakit? Ah, tidak.. Tidak mungkin.
Beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobil kakak. Pasti dia sudah pulang. Tak berselang lama, dia memasuki kamarku..
Beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobil kakak. Pasti dia sudah pulang. Tak berselang lama, dia memasuki kamarku..
“Eh, kata mama lu pingsan ya?”
“Tau ah, pikir aja sendiri..
Sana keluar, aku mau tidur..” jawabku sambil mengangkat selimut menutupi
wajahku
“Oo tidak bisa.. Kakak temenin kamu disini, udah cepet tidur!”
“Oo tidak bisa.. Kakak temenin kamu disini, udah cepet tidur!”
“Terserah lu deh..” aku kesal
Kemudian aku tertidur ditemani
kakakku. Setelah lama aku tidur, kakak membangunkan aku. Dia menyuruhku segera
mandi karena kita akan berangkat ke dokter.
Sesampainya di rumah sakit, aku
segera diperiksa oleh dokter.. Setelah sekian lama menunggu hasil tes, akhirnya
hasil tes itu keluar. Kemudian mama masuk ke ruangan dokter, sedangkan aku di
luar bersama kakak.
“Gimana dokter hasilnya?”
“Menurut hasil tes ini,
ternyata Khey positif mengidap Anorexia tingkat akut”
“Anorexia? Apa itu, dokter?”
mama sedikit panic
“Penyakit berbahaya dan
mematikan yang menyerang lambung, penyakit ini tergolong aneh karena tidak
hanya menyerang lambung tetapi bisa juga merusak kondisi psikis penderitanya.
Seperti depresi, kecemasan, perasaan tidak berguna, dan lain-lain”
“Mematikan?”
“Iya, satu-satunya jalan yang bisa kita tempuh adalah dengan menjalani kemotherapy. Jadwalnya bisa kita atur bersama nanti. Tapi lebih cepat lebih baik”
“Iya, satu-satunya jalan yang bisa kita tempuh adalah dengan menjalani kemotherapy. Jadwalnya bisa kita atur bersama nanti. Tapi lebih cepat lebih baik”
“Baik dok, saya permisi keluar”
Mama keluar dari ruangan
dokter. Ada yang aneh darinya, wajahnya keliatan sangat lesu. Lalu aku
menanyainya.
“Gimana, ma? Aku gak papa kan?”
“Gimana, ma? Aku gak papa kan?”
Tapi mama tidak menjawab. Ia
hanya tersenyum dan mengajak kami pulang.
Setelah sampai di rumah, mama
mengajak aku dan kakak mengobrol di ruang tamu. Wajah mama terlihat sangat
sedih..
“Khey, maafin mama.. Mama harus
jujur sama kamu.”
“Jujur tentang apa ya, ma?”
tanyaku penasaran
“Sebenarnya kamu mengidap
anorexia akut Rhey.. Maaf Rhey mungkin ini terlalu menyakitkan buat kamu, tapi
mama harus jujur”
“Anorexia, ma?” aku tercengang
“Iya sayang..”
Aku tidak bisa berkata apapun,
aku hanya menitihkan air mata.. Lalu aku berdiri ingin masuk ke
kamarku, namun mama memegang tanganku.
“Dengerin mama dulu, Khey!”
“Mama gak perlu jelasin, aku
udah tau tentang penyakit itu” jawabku, kemudian aku berlari ke kamar. Air mata
menetes deras di pipiku. Aku tau kakak mengejarku.
Segera kukunci pintu kamarku
dan menangis di dalam..
“Buka pintunya, khey!” ucap
kakak. Aku tidak menyahut
“khey, dengerin kakak.. Buka
pintunya!”
“kakak pergi aja aku pengen
sendiri..” jawabku dari dalam kamar
“khey…”
“Aku bilang pergi!” teriakku memotong kata-kata adek.
“Aku bilang pergi!” teriakku memotong kata-kata adek.
Mungkin dia sudah pergi. Aku
menangis sekencang-kencangnya di dalam kamar..
Aku tidak keluar dari kamar
selama 3 hari, sampai pada suatu ketika tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk
kamarku..
“Adek ini kakak, ayo makan
dulu! Udah hampir 3 hari loh kamu ga makan.. Nanti kamu sakit”
Tidak ada sepatah kata pun yang
keluar dari mulutku. Aku hanya merenung
“khey. Kamu dengerin kakak gak
sih?” aku tetap tidak menjawab. Mungkin hal ini membuat kakak
cemas..
“Kakak mohon buka pintunya sekarang! Kamu gak sayang sama kakak ya? Kalau kamu sayang sama kakak buka pintu sekarang. Tapi kalau kamu gak buka pintu kakak akan pergi jauh-jauh dari kamu selamanya..” perkataan kakak ini membuat aku kaget.
“Kakak mohon buka pintunya sekarang! Kamu gak sayang sama kakak ya? Kalau kamu sayang sama kakak buka pintu sekarang. Tapi kalau kamu gak buka pintu kakak akan pergi jauh-jauh dari kamu selamanya..” perkataan kakak ini membuat aku kaget.
Perlahan kubuka pintu.. kakak
tersenyum.
“Kakak boleh masuk kan?” aku
hanya mengangguk. Kemudian kami masuk.
“Ayo makan dulu! kakak suapin
kamu..” lalu aku makan
“Kamu jangan kayak gini terus
dek, khey yang kakak kenal adalah orang yang selalu ceria, selalu
semangat, dan gak pernah
sekalipun kakak tau kamu ngeluh..”
“Kenapa harus aku kak?”
“Percayalah sayang, ini yang
terbaik dari Tuhan”
“Kenapa harus aku kak? Aku gak
mau sakit.. Aku benci sakit, aku benci semua ini.. Aku benci..”
Tiba-tiba aku histeris. Menangis dan berteriak..
Tiba-tiba aku histeris. Menangis dan berteriak..
“khey, tenang khey.. Ini jalan
Tuhan sayang” kakak memelukku, dan ini cukup membuatku tenang
“Aku sayang adek..” bisiknya di
telingaku
“khey sayang kak dan adek ..”
tiba-tiba aku pingsan
“khey, kamu kenapa khey? Bangun
khey..” kakak panik
Beberapa saat kemudian aku
terbangun.. pandanganku masih sedikit buram.
“Kakak..” panggilku dengan
suara pelan
“Iya sayang.. kamu udah sadar”
dia membelaiku lembut
“Aku pingsan ya?”
“Kamu tuh ya, pingsan kok lama
banget sih? Jangan bikin kakak takut dong..”
“Ahh..” aku memegangi kepalaku
“Eh dek, kamu kenapa? Apa yang
sakit? Maafin kakak, kakak gak bermaksud marahin kamu”
“He’em.. Mama dimana?”
“Masih ke Supermarket. Udah gak
usah mikir itu, kamu sekarang istirahat aja..” kata kakak sambil
menebarkan selimut ke tubuhku.
Kemudian aku tertidur.
Keesokan harinya aku kembali ke
sekolah. Aku gak sabar bertemu dengan rendi, I miss you so much rendi.. Aku
menunggunya di depan sekolah, tak lama kemudian rendi datang lalu kami masuk
bersama.
“khey, kamu sakit ya? Mama kamu telepon aku, maaf aku gak bisa jenguk” ucap rendi sedih
“Gak papa kok, santai aja lagi.. aku udah baikan..” aku tersenyum, lalu rendi mengikuti
“khey, kamu sakit ya? Mama kamu telepon aku, maaf aku gak bisa jenguk” ucap rendi sedih
“Gak papa kok, santai aja lagi.. aku udah baikan..” aku tersenyum, lalu rendi mengikuti
Di sekolah, aku dan rendi
kembali belajar bersama, bercanda tawa bersama.. Sepulang sekolah aku diantar
oleh rendi karena kakakku terlambat pulang. Aku merindukan masa-masa ini.
Sungguh hari yang indah. Sejujurnya aku tak ingin hari ini usai, tapi waktu gak
akan pernah berhenti berputar.
Beberapa minggu kemudian aku
kembali tidak dapat masuk sekolah karena harus menjalani kemotherapy.. Aku
diantar oleh mama dan kakakku. Saat kemo berlangsung aku tak henti-hentinya
menjerit dan menangis, dikarenakan oleh rasa sakit yang luar biasa saat
jarum-jarum yang banyak itu menusuk kulitku, dan rasa dingin yang menyerang
sekujur tubuhku. Selang yang terpasang di hidungku untuk mengalirkan cairan
kimia ke tubuhku membuat aku semakin kesakitan. Ditambah saat cairan-caran
kimia itu menyatu dalam darahku, aku menangis meminta pengobatan itu segera
dihentikan. Aku pun pingsan seketika. Rasa dingin itu terbawa ke dalam tidurku.
Sekitar 2 jam kemudian kemo berakhir dan aku terbangun. Kulihat ada mama,
kakak, dan Fay ada di sampingku saat aku membuka mata. Terima kasih Tuhan..
Makin hari keadaanku semakin
parah. Aku semakin sering pingsan, dan mimisan. Aku juga sering merasakan sakit
di sekitar perutku. Apa sebentar lagi aku akan mati? Aku masih ingin di sini,
Tuhan.
Tidak! Aku tidak akan menyerah, aku gak akan kalah oleh rasa sakit ini..
Tidak! Aku tidak akan menyerah, aku gak akan kalah oleh rasa sakit ini..
Suatu senja, aku duduk di kursi
teras belakang sambil menikmati indahnya bunga-bunga disana. Tapi
keindahan itu terganggu karena
adanya tingkah usil kakakku.. Uhh sial.
“Haiii, ayo tebak ini siapa?”
Katanya sambil menutupi mataku
“Ah ini mah pasti kakak,
ngapain sih? Ganggu aja..” jawabku kesal
“Eh kok kamu bisa tau? Kamu
ngintip ya?”
“Aku tuh hafal sama suara kakak,
udahlah kak.. Jangan ganggu, aku tuh pengen menikmati indahnya
taman ini”
“Iya iya, adekku sayang..”
sahutnya sembari melepaskan tangannya dari mataku. Kemudian dia duduk
di sampingku. “Kakak ngapain?”
tanyaku
“Nemenin kamu. Emang mau
ngapain lagi?” aku tidak menjawab. Suasana menjadi hening sementara.
“Kak, kenapa sakit ini milih
aku ya? Kenapa bukan orang lain aja?” ucapku
“Hemm.. Ya udah, kalau gitu
kakak aja yang gantiin sakit kamu dek. Kakak mau kok” jawabnya tanpa
pikir panjang, aku yang kaget memandang
wajahnya lalu ia tersenyum
“Iya, kakak mau kok.. Biar kamu
seneng, kalau kamu seneng kakak juga seneng” kakak meneruskan
“Kak, bukan gitu maksud Rhey..
Maksudnya, kenapa Cuma Rhey yang menderita?” aku mulai
menangis
“Makanya sakit kamu dipindahin ke aku aja. Biar kakak yang menanggung semuanya”
“Makanya sakit kamu dipindahin ke aku aja. Biar kakak yang menanggung semuanya”
“Enggak, kakak gak boleh
sakit..”
“Boleh, apapun akan kakak
lakuin buat kamu” ia tersenyum lagi
“Enggak kak..”
“Kakak gak papa kok, kalo
misalnya kakak harus gantiin Rhey, kakak harus sakit untuk Rhey, harus
mati untuk Rhey, kakak akan
terima dengan senang hati. Apapun akan kakak lakuin supaya Rhey
seneng”
“khey sayang kakak..” Kataku sambil memeluknya
“khey sayang kakak..” Kataku sambil memeluknya
“Iya dek.. Ayo kita masuk,
dingin disini. Eh nanti kita jalan-jalan ya?”
“Jalan, kemana?”
“Ya… kemana aja pokonya nanti
malem kita seneng-seneng”
“Terserah kakak aja deh”
Malam harinya kakak mengajak
aku jalan-jalan. Kami berpamitan pada mama..
“Bagas.. Jaga adikmu dengan
baik” pesan mama
“So pasti ma.. Rhey kan adek
aku satu-satunya” jawab kakak. Lalu kami berangkat
Di sepanjang jalan aku melihat
pemandangan lampu-lampu terang kota Jakarta. Aku sangat menikmati
perjalanan ini.. Kakak memarkir
mobil di sekitar alun-alun, dan kami berjalan berkeliling..
Kami membeli jagung bakar dan
memakannya bersama di pinggir jalan, kemudian memasuki sebuah
kawasan pertokoan. Disana aku
melihat sebuah boneka panda berwarna merah yang lucu dan imuuut
sekali sesuai warna favoritku.
“Kak, boneka itu bagus ya?”
“Emm, lumayan.. Kamu pengen?”
tanya kakak, aku hanya mengangguk.
“Ya ya ya, kakak beliin deh.
Tapi nanti ya, tunggu dulu.. Soalnya kakak beliin pake uang kakak sendiri..”
“Iya deh..” aku tersenyum
Kami berjalan-jalan lagi,
kemudian mampir ke kedai es krim dan menikmati es krim itu sambil terus
berjalan.. Disini keusilan kakakku berlanjut, dia mencolekkan eskrimnya ke
wajahku. Kemudian dia berlari mendahuluiku. Namun saat aku akan mengejarnya
tiba-tiba aku terjatuh, dan aku merasa tak bisa bangkit.
“Ahh..” aku merintih. Kakak
berlari kembali ke arahku
“Kamu kenapa dek?”
“Gak papa ko..”
“Ayo bangun!”
“Gak bisa bangun kak..”
“Haa?” kakak kaget.. “Sini
kakak gendong!” sahutnya lagi lalu menggendongku sambil berjalan.
Sebenarnya aku ingin menangis
melihatnya menggendongku di sepanjang jalan. Tapi aku tak boleh
terlihat menangis lagi di
hadapannya.. sesampainya di mobil kakak langsung memasukkan aku ke
dalam mobil, lalu mengecek
kondisiku. Dia memijit-mijit kakiku
“Kerasa gak?” tanya kakak. Aku
menggeleng
“Masa sih dek? Ya udah, kita
pulang sekarang ya..” ajak kakak
Kakak segera menjalankan mobil.
Aku merasa sangat bersalah kepada kakak..
“Kak, maafin aku ya? Harusnya
hari ini kita seneng-seneng, tapi malah aku ngrepotin kakak”
“Gak papa kok dek..” kakak tersenyum manis padaku, aku tau sebenarnya dia menyimpan rasa sangat sedih dan cemas karena kakiku mati rasa.
“Gak papa kok dek..” kakak tersenyum manis padaku, aku tau sebenarnya dia menyimpan rasa sangat sedih dan cemas karena kakiku mati rasa.
Ketika sampai di rumah aku
sudah tertidur saat perjalanan, sehingga kakak harus menggendongku lagi masuk
ke kamar.. Aku sedikit tersadar saat ia meletakkan aku di tempat tidurku. Dia
menutupi tubuhku dengan selimut, kemudian membisikkan sebuah kata di telingaku,
“Kakak menyayangimu dek..” lalu
ia menciumku. Aku merasakan kalau ia menangis. Baru kali ini aku tau dia
menangis.
Aku terbangun pada pagi hari..
Hari ini aku sekolah sehingga aku harus segera mandi agar tidak tertinggal oleh
kakakku.. Hari-hari yang kulewati di sekolah masih sama dengan hari-hari
sebelumnya.. Masih ditemani oleh Fay dan ciri khas tawanya..
Hari ini tanggal 24 april,
berarti ulang tahunku 3 hari lagi.. Sepulang sekolah, seperti biasa aku ingin
bersantai di tempat favoritku, taman belakang rumah.. Hari ini yang aneh dengan
taman itu, aku melihat kakak tengah duduk di kursi..
“Kak..”
sapaku
“Heii, udah pulang lu? Sini duduk” lalu aku duduk di sampingnya
“Dek, sebentar lagi kan kamu ulang tahun.. Kamu pengen apa?”
“Sebenernya sih khey pengen boneka merah yang kemaren. Tapi kalau gak ada juga gak papa ko.. yang paling khey pengen, khey bisa terus sama-sama kakak di sisa waktu hidup Rhey..”
Kakak terdiam, lalu memelukku.. “Maafin kakak ya dek?”
“Gak papa kok kak.. Kakak kok nangis sih?”
“Ihh kakak gak nangis tau, kakak kan cowok..” jawabnya sambil terus memelukku
“Heii, udah pulang lu? Sini duduk” lalu aku duduk di sampingnya
“Dek, sebentar lagi kan kamu ulang tahun.. Kamu pengen apa?”
“Sebenernya sih khey pengen boneka merah yang kemaren. Tapi kalau gak ada juga gak papa ko.. yang paling khey pengen, khey bisa terus sama-sama kakak di sisa waktu hidup Rhey..”
Kakak terdiam, lalu memelukku.. “Maafin kakak ya dek?”
“Gak papa kok kak.. Kakak kok nangis sih?”
“Ihh kakak gak nangis tau, kakak kan cowok..” jawabnya sambil terus memelukku
Tiba-tiba aku mimisan, tapi aku
tidak mengetahuinya aku terlalu menikmati hangat pelukannya.. Kakak yang
mengetahui bahwa aku mimisan. karena darahku menetes deras di bajunya..
“Dek kamu kenapa? Kamu mimisan
dek.. Ayo kita masuk!” dia langung mengangkat dan menggendongku dengan cepat.
“Kakak..” teriakku kaget, secara reflek aku berpegangan pada bahunya
“Aaahh.. Pelan-pelan kak..”
suaraku mengecil, sehingga tidak memungkinkan jika kakak mendengarnya. Dia
terus berjalan masuk, menggendongku dengan cepat. Kemudian membaringkan aku di
kursi. “Kamu tunggu kakak di sini ya, kakak ambil kotak obat dulu..” suara
kakak terdengar panik.
Lalu ia berlari ke belakang
mengambil kotak obat. Namun saat ia kembali, ia mendapati aku dalam keadaan
sudah tak sadarkan diri dan hidungku dipenuhi oleh darah yang terus mengalir.
Keadaanku yang seperti ini membuatnya semakin panik, karena mama sedang tidak
berada di rumah.
“Adek, adek.. kamu kenapa? bangun Rhey.. Rhey ini kakak, sayang..” kakak berusaha membangunkanku, tetapi tidak ada respon sama sekali dari tubuhku
“Adek, adek.. kamu kenapa? bangun Rhey.. Rhey ini kakak, sayang..” kakak berusaha membangunkanku, tetapi tidak ada respon sama sekali dari tubuhku
“Rhey.. Rhey kamu bertahan ya,
sayang.. Kita segera ke Rumah Sakit, kita ke Rumah Sakit sekarang” kakak
menggendongku masuk ke dalam mobil, dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi
karena takut sesuatu terjadi padaku jika aku terlambat ditangani. Namun di tengah
perjalanan, kami terjebak lampu merah sehingga membuat kakak sangat kesal.
“Ahh. Sial!” teriaknya sampil
memukul kemudi. “Tahan sebentar ya dek!” sahutnya lagi
Sesampainya di rumah sakit dia
langsung memanggil seorang suster untuk menolongku.. Lalu aku dibawa ke ruang
UGD. Setelah diperiksa, ternyata aku mengalami koma.. Lalu kakak segera
menelpon mama. Aku tau dia sangat sedih, dia benar-benar menangis saat itu..
Tak lama kemudian mama datang, dan mereka berdua masuk untuk melihat keadaanku.http://warnetgadis.blogspot.com/
3 hari kemudian.. Hari ini
tanggal 24 APRIL.
Ya.. aku memang berulang tahun
yang ke 15 pada hari ini. Tapi tubuhku tidak mengijinkan aku untuk bangun.
Kakak ada di sampingku dan mengatakan..
“Dek, selamat ulang tahun yang
ke 15, kakak menyayangimu. khey.. kamu harus bangun, kamu gak boleh tidur
terus, kakak kangen sama kamu, kakak pengen ngusilin kamu kayak dulu lagi..”
dia menangis, kemudian melanjutkan perkataannya
“Kakak punya hadiah buat kamu.
Ini.. Boneka merah sama seperti yang adek minta ke kakak. Boneka yang ada di
toko itu udah terjual, jadi kakak keliling muter-muter kota untuk dapetin
boneka yang adek minta. Kamu harus bangun khey.. Jangan kecewain kakak” kakak
meletakkan boneka itu di sampingku, dia terdiam sesaat..
“kheeeyyy… Kamu denger kakak
gak sih? Dengerin kakak Khey.. Banguuunnn kheeeyyy… Banguun” teriak kakak
sambil menangis.
Di
dalam komaku, aku pun juga ingin menangis. Namun aku tak berdaya melawan rasa
sakit ini.. “Khey, jangan tinggalin kakak..” pinta kakak. Ia terus menangis
Beberapa saat kemudian aku
mulai membuka mataku perlahan-lahan.. Aku melihat kakak tersenyum saat mataku
terbuka. Kakak langsung memanggil mama dan Fay masuk ke dalam.
“Kakak, mama, Fay.. Kalian ada di sini?”
“Kakak, mama, Fay.. Kalian ada di sini?”
“Kita di sini buat kamu Khey”
jawab mama
“Boneka ini? Ini udah tanggal
24 april ya? Berarti Khey tidur 3 hari dong..” kataku
“Iya khey, kami bersyukur kamu udah bangun. Happy birthday, khey..” sahut Fay
“Kakak udah dapetinBAJU seperti yang adek minta. Adek seneng sekarang?” ucap kakak
“Iya kak, khey seneng banget.. khey lebih seneng lagi karena orang-orang yang khey cintai ada di samping khey saat khey mau pergi” kakak terlihat sedikit bingung dengan kata-kataku
“Kak, khey boleh bawa boneka ini pergi kan?”
“Iya khey, kami bersyukur kamu udah bangun. Happy birthday, khey..” sahut Fay
“Kakak udah dapetinBAJU seperti yang adek minta. Adek seneng sekarang?” ucap kakak
“Iya kak, khey seneng banget.. khey lebih seneng lagi karena orang-orang yang khey cintai ada di samping khey saat khey mau pergi” kakak terlihat sedikit bingung dengan kata-kataku
“Kak, khey boleh bawa boneka ini pergi kan?”
“Iya khey.. Bawa boneka ini
kemanapun kamu pergi, bawa juga rasa sayang kakak dek, dan jangan lupain kakak
ya dek?” kakak mulai mengerti dengan apa yang kumaksudkan
“khey sayang kakak, khey sayang
mama, khey sayang adek. Rhey sayang semuanya..” hanya itu kata terakhir yang
bisa kuucapkan. Kemudian aku memejamkan mata perlahan-lahan, dan hidupku di
dunia ini telah berakhir.
Aku
ingin menghirup langit biru dengan seluruh kekuatanku Angin sejuk, dingin dan
menyegarkan akan membelai pipiku dengan lembut Awan putih yang bertebaran
terpantul di dalam bola mata kristalku Aku telah memimpikan saat menakjubkan
ini Aku ingin melompat ke langit biru dengan seluruh kekuatanku Dengan tulus
percaya aku akan berguna di suatu tempat
ITU LAH TENTANG CERITA
DI HARI ULANG TAHUNKU..
UNTUK
VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN
DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG
SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330
/ 0853-6527-3605
0 Response to "Cerpen Pribadi Hari ulang tahun ku yang menyedihkan"
Posting Komentar