Makalah Buah Matoa
Senin, 14 Desember 2015
makalah buah matoa,
makalah matoa,
makalah tanaman matoa,
makalah tumbuhan matoa,
pengertian matoa
Edit
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’alamin segala
puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana Allah SWT telah memberikan rahmat
dan hidayahNya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya shalawat beriringan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan
besar nabi Muhammad SAW. senantiasa beristiqomah diatas jalanNya. Dalam makalah
ini penulis menjelaskan gambaran umum tentang Matoa dan akan lebih jelas lagi
sesuai dengan judul yng telah penulis terima ini.
Makalah ini harus penulis selesaikan
karena salah satu syrat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Guru
Pembimbing kami. Dimana dengan makalah tersebut dapat pemahaman tentang Matoa.
Dengan pemahaman ini siswa dapat dan mampu menyelaras ilmu di bangku sekolah
dengan dilapangan.
Tidak sedikit kendala yang penulis
hadapi untuk membuat makalah ini, hal ini disebabkan karena kterbatasan wawasan
yang penulis miliki. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin agar
supaya makalah ini menjadi makalah yang baik dan benar.
Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak, yang senantiasa telah memberi dukungan kepada
penulis dan bantuannya dalam menyelesaikan makalah ini.http://www.warnetgadis.com/
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1 Klasifikasi Tumbuhan Matoa............................................................................ 3
2.2 Deskripsi Morfologi dan Anatomi
Matoa.......................................................... 5
2.3 Reproduksi Buah Matoa.................................................................................. 7
2.4 Manfaat Tumbuhan Matoa............................................................................... 8
BAB IIIPENUTUP..................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 10
3.2 Saran.............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Buah Matoa merupakan jenis buah atau
keluarga dari Sapindaceae (Rambutan) dalam bahasa latinnya disebut Pometia
Pinnata . Banyak orang mengenal jenis buah ini berasal dari Papua padahal
pohon buah ini banyak dijumpai di daerah lain seperti di Maluku, Sulawesi,
Kalimantan, dan Jawa.
Matoa masuk jajaran tanaman langka. Memiliki pohon rindang tinggi
bisa mencapai 20 meter dengan akar yang kuat, rasa buahnya manis campuran
kelengkeng dan durian dan ada yang mengatakan seperti buah rambutan. Sedangkan
pohon Matoa termasuk kayu kelas A. dan berkualitas ekspor dan bagus untuk
bangunan.
Matoa asli Papua ternyata mempunyai keistimewaan. Tahun 2006
Menteri Pertanian telah melepas Matoa Papua sebagai varietas unggul yaitu yang
berasal dari Desa Sere, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Matoa
varietas Papua mempunyai keunggulan daging buah tebal dan mudah lepas dari
biji, rasa buahnya yang manis seperti campuran antara rasa kelapa muda, durian,
klengkeng, rambutan, kulit buah relatih tebal dan keras, dan beradaptasi dengan
baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 0-500 m dpl. Sedangkan
rata-rata hasil 200-500 kg/pohon/tahun.
Selain
itu, masih banyak manfaaat-manfaat yang terkandung pada tumbuhan matoa. Dalam
makalah ini kami akan menjelaskan tentang hal-hal menarik dibalik tumbuhan
matoa.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
hal ini, kita akan membahas masalah tentang hal-hal yang bersangkutan dengan :
a.
Bagaimana klasifikasi tumbuhan matoa?
b.
Bagaimana ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuhan matoa?
c.
Bagaimana cara berkembangbiak tumbuhan matoa?
d.
Apa saja manfaat yang terkandung dalam tumbuhan matoa?
1.3 Tujuan Penelitian
Dibuatnya
makalah ini bertujuan untuk :
a.
Memenuhi tugas salah satu mata pelajaran di sekolah
b.
Menambah wawasan tentang tumbuhan matoa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Klasifikasi Tumbuhan Matoa
Indonesia
dikenal ada 2 jenis Pometia yaitu : Pomettia pinnata dan Pomettia ridley. Yang
membedakan dari keduannya yaitu pada Pomettia pinnata tepi daunnya bergigi dan
ujung urat daunnya berakhir pada tepi gigi-gigi tersebut. Sedangkan pada
Pomettiaridley, tepi daunnya rata, tidak bergigi dan urat-urat daunnya
melengkung ke atas tidak sampai ke tepi daun. Pada jenis ini di Indonesia hanya
ditemukan di Simeulue, di Aceh ( Sunarno dan H.Sutarno 1997 ). Sedangkan
Pomettiapinnata tersebar di seluruh kepualauan Indonesia ( Peta Penyebaran
P.pinnata di Indonesia )
Hasil
pengamatan morfologi Pomettia pinnata di Kebun Raya Bogor adalah berupa pohon
yang tingginya mencapai 50 meter, pada batang bagian bawahnya terdapat akar
papan dengan tingginya mencapai 5 meter. Daun berukuran besar dengan tangkai
daun panjang hingga 1 meter, berupa dau majemuk, anak daun besirip genap,
sebanyak 4 – 13 pasang, bundar sampai bundar memanjang, tepi daun bergerigi.
Pada pangkal tangkai daunnya terdapat sepasang daun penumpu. Tulang daunnya
menyirip dan menonjol ke bawah. Pada pangkal tangkai daun berbentuk segitiga,
membongkol dan cekung. Perbungaannya majemuk, dan mncul pada bagian ujung
tangkai daun. Buahnya bulat lonjong dengan ukuran panjang 1,5 – 5 cm dan
diameeter 1 – 3 cm, kulitnya licin, berwarna hijau pada saat muda dan coklat
kehitaman pada saat buah masak. Kulit buahnya tipis dan kering, apabila
dikelupas maka di dalamnya terdapat aril. Aril tersebut berwarna bening, berair
dan manis. Tebal aril berkisar 1 – 7 mm dan kenyal. Biji bulat sampai lonjong,
coklat kehitaman sampai hitam, mengkilat dan berdiameter 1 cm.
Berdasarkan
pengamatan spesimen herbarium di Herbariium Bogoriense, P. Pinnata ditemukan di
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Suawesi, dan Irian Jaya.
Di
Sumatera jenis ini pada umumnya tumbuh di tepi-tepi sungai dan daerah endapan
atau rawa. Di NAD ditemukan pada ketinggian 40-1700 m dpl ; Sumatera Utara pada
40-110 m dpl ; Riau pada 3-8 m dpl ; Jambi pada 45-700 m dpl ; dan Palembang
pada 110 m dpl. Di Jawa jenis ini ditemukan di DKI Jakarta pada ketinggian 93 m
dpl ; Jawa Barat pada 10-220 m dpl ; dan Jawa Tengah pada 100 m dpl. Sedangkan
di Nusa Tenggara hanya ditemukan di Pulau Sumbawa (G. Batulanteh) pada daerah
dengan ketinggian 900-1000 m dpl.
Di
Kalimantan jenis ini ditemukan diseluruh pulau ini pada daerah-daerah rawa,
pegunungan, tepi sungai atau luapan air sungai. Di Kalimantan Barat jenis ini
ditemukan pada daerah dengan ketinggian 20-400 m dpl; di Kalimantan Tengah pada
6-400 m dpl; dan Kalimantan Timur pada 10-200 m dpl. Di Sulawesi jenis ini jyga
ditemukan hampir diseluruh pulau ini. Pada tanah-tanah subur berdrainase baik
didaerah dengan kelembapan tinggi. Di Sulawesi Utara ditemukan pada ketinggian
20-30 m dpl; Sulawesi Tenggara pada 430 m dpl; Sulawesi Tengah pada 300 m
dpl; Sulawesi Selatan pada 250 m dpl; serta pulau Sangihe dan Talaud pada 70 m
dpl. Di Maluku jenis ini juga ditemukan pada tanah-tanah subur berdrainase
baikdidaerah dengan kelembapan tinggi. Di pulau Seram ditemukan pada ketinggian
5-700 m dpl; Pulau Morotai pada 40 m dpl; Pulau Buru pada 100 m dpl; Pulau
Halmahera pada 50 m dpl; dan Ternate pada 3 m dpl; Pulau Sula pada 35 m dpl;
dan Pulau Tanimbar pada 100 m dpl.
Di
Irian Jaya ditemukan di dataran rendah pada 0-300 m dpl pada tanah yang ringan,
berat, dan berkapur. Manokwari dan sekitarnya pada ketinggian 100-120 m dpl;
Fakfak pada 3 m dpl; Timika pada 4 m dpl; Memberamo Hulu pada 200-300 m dpl;
serta di Sorong dan Merauke.
Di
Papua dikenal 2 (dua) jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa
Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya,
Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti
rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm.
Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket
dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat dari jenis warna buahnya, baik Matoa
Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu matoa
merah, kuning, dan hijau.
Jenis |
Parameter Pembeda
|
||
Warna Kulit Buah
|
Daun
|
Warna Bunga
|
|
Matoa Hijau
|
Hijau
|
Lebar, tebal, hijau tua
|
Coklat
|
Matoa Kuning
|
Kuning
|
Memanjang, kurang tebal, hijau muda
|
Kuning
|
Matoa Merah
|
Merah
|
Agak bulat/oval, tipis, hijau kekuningan
|
Coklat
|
Nama Lain Matoa:
Nama Indonesia :
Matoa
Nama Ilmiah :
Pometia Pinnata Ltu
Nama Inggris :
Fijian Longan
Nama Melayu :
Kasai
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Pometia
Spesies : Pometia pinnata J.R.& G.Forst
2.2
Deskripsi Morfologi dan Anatomi Matoa
a.
Morfologi
-
Tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter
dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm.
-
Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup
keras.
-
Buahnya berbentuk lonjong, ketika muda berwarna hijau dan
setelah matang berwarna hijau kemerahan.
-
Buah matoa mempunyai kulit buah relatif tebal dan
keras
-
Bentuk buah matoa bulat lonjong seukuran telur puyuh atau
mirip buah pinang dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm, sedangkan
pada kulitnya licin dengan coklat agak kehitaman bila masak Jika masih
muda warnanya kuning kehijauan, ada yang mengatakan hijau-kekuningan. Kulit ari
putih bening melekat pada biji seperti rambutan, manis dan aroma harum.
-
Pohon yang tingginya mencapai 50 meter. Pada batang bagian
bawahnya terdapat akar papan dengan tinggi mencapai 5 meter. Daun berukuran
besar dengan tangkai daun panjang berupa daun majemuk; anak daun bersirip genap
sebanyak 4 – 13 pasang
-
Memiliki pohon rindang tinggi bisa mencapai 20 meter dengan
akar yang kuat
-
Indonesia dikenal ada 2 jenis Pometia yaitu : Pomettia
pinnata dan P.ridley. yang membedakan dari keduannya yaitu pada P.pinnata tepi
daunnya bergigi dan ujungnya urat daunnya berakhir pada tepi gigi-gigi
tersebut. Sedangkan pada P.ridley , tepi daunnya rata, tidak bergigi dan
urat-urat daunnya melengkung ke atas tidak sampai ke tepi daun.
-
Hasil pengamatan morfologi P.pinnata di Kebun Raya Bogor
adalah berupa pohon yang tingginya mencapai 50 meter, pada batang bagian
bawahnya terdapat akar papan dengan tingginya mencapai 5 meter. Daun berukuran
besar dengan tangkai daun panjang hingga 1 meter, berupa dau majemuk, anak daun
besirip genap, sebanyak 4 – 13 pasang, bundar sampai bundar memanjang, tepi
daun bergerigi. Pada pangkal tangkai daunnya terdapat sepasang daun penumpu.
Tulang daunnya menyirip dan menonjol ke bawah. Pada pangkal tangkai daun
berbentuk segitiga, membongkol dan cekung. Perbungaannya majemuk, dan mncul
pada bagian ujung tangkai daun. Buahnya bulat lonjong dengan ukuran
panjang 1,5 – 5 cm dan diameeter 1 – 3 cm, kulitnya licin, berwarna hijau pada
saat muda dan ciklat kehitaman pada saat buah masak. Kulit buahnya tipis dan
kering, apabila dikelupas maka di dalamnya terdapat aril. Aril tersebut
berwarna bening, berair dan manis. Tebal aril berkisar 1 – 7 mm dan kenyal.
Biji bulat sampai lonjong, coklat kehitaman sampai hitam, mengkilat dan
berdiameter 1 cm.
-
Berakar tunggang. Batang silindris,
tegak, warna putih kotor, permukaan kasar, percabangan simpodial, arah cabang
miring hingga datar, bercabang banyak sehingga membentuk pohon yang rindang.
Daun majemuk, tersusun berseling, 4 - 12 pasang anak daun, saat muda berwarna
merah cerah - setelah dewasa menjadi hijau, bentuk jorong, panjang 30 - 40 cm,
lebar 8 - 15 cm, helaian daun tebal dan kaku, ujung meruncing (acuminatus),
pangkal tumpul (obtusus), tepi rat, permukaan atas dan bawah halus - berlekuk
pada bagian pertulangan. Buah bulat atau lonjong, panjang 5 - 6 cm, buah
berwarna hijau kadang merah atau hitam (tergantung varietas), bentuk biji bulat
- berwarna cokelat muda, daging buah lembek, berwarna putih kekuningan.
b. Anatomi
-
Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan
kelengkeng.
-
Merupakan tumbuhan biji berkeping dua atau dikotil sehingga
memiliki kambium.
-
Bentuk tulang daunnya menyirip.
2.3
Reproduksi Buah Matoa
Tumbuhan
matoa bereproduksi secara generatif dan dapat diperbanyak menggunakan biji,
cangkok, stek maupun sambung. Pada perbanyakan dengan biji sebaiknya terlebih
dahulu disemaikan dalam polybag dan jika sudah cukup kuat dapat dilakukan
pemindahan ke lapangan/kebun. Jarak tanam yang umum adalah 8 sampai 12 meter.
Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober
dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Buah ini merupakan buah musiman
yang berbuah pada bulan September – Oktober.
2.4 Manfaat Tumbuhan Matoa
a. Buah matoa
1.
Sebagai anti oksidan yang bisa menangkal radiasi bebas dan
meningkatkan daya tahan tubuh mengandung vitamin C & vitamin E,
2.
Dapat meringankan stress,
3.
Menjadi nutrisi tambahan untuk kulit,
4.
Dapat meminimalisasi serangan kanker dan jantung koroner.
b.
Batang Matoa
1. Untuk bahan bangunan (yang besar)
2. Untuk bahan mebel (yang besar)
3. Untuk kayu bakar
4. Untuk pengembangan
c.
Daun Matoa
1. Untuk menghancurkan batu ginjal
2. Untuk pupuk daun
3. Untuk menghancurkan batu empedu
4. Untuk menyembuhkan sakit gula
5. Untuk menyembuhkan darah tinggi
6. Untuk menyembuhkan darah rendah
7. Membuat lebih awet muda
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Matoa
merupakan tumbuhan langka asli Irian Jaya yang penyebarannya telah sampai ke
seluruh Indonesia. Selain rasa buahnya yang enak, ternyata banyak sekali
manfaat yang terkandung pada satu pohon matoa. Buah, batang, dan daunnya
memiliki khasiat unik yang berbeda-beda.
3.2
Saran
Meski
tumbuhan matoa memiliki manfaat yang banyak, namun kita juga tidak boleh
mengeksplotasi secara besar-besaran dan berlebihan. Perlu diingat, tumbuhan
matoa adalah tumbuhan langka yang perlu dijaga kelestariannya. Sehingga selain mengambil
manfaatnya kita juga perlu ikut serta dalam pembudidayaan dan pelestariannya
agar tumbuhan ini nantinya tidak punah dan dapat terus dipelajari dan diambil
manfaatnya oleh generasi-generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
UNTUK VERSI LENGKAP (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605
0 Response to "Makalah Buah Matoa"
Posting Komentar