Peninggalan Zaman Megalitikum
Zaman
Megalitikum (mega berarti besar dan lithikum atau lithos berarti batu) disebut
juga zaman batu besar. Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang
berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini
berlangsung hingga zaman logam, bahkan sampai saat ini kita masih dapat
menjumpai di berbagai daerah di indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya
Megalitikum. Adapun hasil budaya Megalitikum ini meliputi: menhir, batu
berundak, dolmen, kubur batu, sarkofagus, waruga, serta berbagai jenis arca
berukuran besar.
1.
Menhir
Menhir adalah tugu atau batu yang
tegak, yang sengaja di tempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang yang
sudah meninggal. Batu tegak ini berupa media penghormatan dan sekaligus lambang
bagi orang-orang yang sudah meninggal tersebut.
2.
Punden berundak
Punden berundak merupakan bangunan yang
di susun secara bertingkat-tingkat yang di maksudkan untuk melakukan pemujaan
terhadap roh nenek moyang, bangunan ini kemudian menjadi konsep dasar bangunan
candi pada masa hindu-buddha.
3.
Kubur batu
Bentuknya mirip seperti bangunan
kuburan seperti yang dapat kita lihat saat ini, umumnya tersusun dari batu yang
terdiri dari dua sisi panjang dan dua sisi lebar. Sebagian besar kubur batu
yang di temukan terletak membujur dari arah timur ke barat.
4.
Sarkofagus
Sejenis kubur batu tetapi memiliki
tutup di atasnya, biasanya antara wadah dan tutup berukuran sama. Pada dinding
muka sarkofagus biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang dianggap
memiliki kekuatan magis.
5.
Dolmen
Dolmen merupakan bangunan megalithik
yang memiliki banyak bentuk dan fungsi, sebagai pelinggih roh atau tempat
sesaji pada saat upacara. Dolmen biasanya di letakan di tempat-tempat yang
dianggap keramat, atau di tempat pelaksanaan upacara yang ada hubungannya
dengan pemujaan kepada roh leluhur.
6.
Arca batu
Arca batu banyak di temukan di beberapa
tempat di wilayah indonesia, diantaranya pasemah, Sumatra Selatan dan Sulawesi
Tenggara. Bentuknya dapat menyerupai binatang atau manusia dengan ciri Negrito.
Di Pasemah ditemukan arca yang dinamakan Batu Gajah, yaitu sebongkah batu besar
berbentuk bulat diatasnya terdapat pahatan wajah manusia yang mungkin merupakan
perwujudan dari nenek moyang yang menjadi objek pemujaan.
7.
Waruga
Waruga adalah kubur batu yang tidak
memiliki tutup, waruga banyak ditemukan di situs Gilimanuk, Bali.
0 Response to "Peninggalan Zaman Megalitikum"
Posting Komentar