Materi Perebusan dan Pengukusan Lengkap
Definisi
Perebusan adalah
proses pemasakan bahan pangan dengan menggunakan media air panas. Sedangkan
Pengukusan adalah proses pemasakan dengan menggunakan uap panas sebagai media
nya.
Tujuan
Perebusan dan
pengukusan memiliki tujuan yang sama yakni untuk mematangkan bahan pangan
sehingga diperoleh sifat organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstu) dari
bahan yang diinginkan.
Metode
Perebusan dilakukan
dengan mencelupkan bahan pangan kedalam iar mendidih (100'C) dengan waktu yang
bervariasi tergantung sifat, jenis, dan ukuran bahan.
Pengukusan
dilakukan dengan cara memasukan bahan kedalam wajan pengukusan sehingga bahan
pangan terpapar oleh uap panas sehingga bahan terpanasi hingga matang.
Pengaruh terhadap sifat bahan
Selain dapat
mematangkan bahan, proses pemasakan dan pengukusan juga bisa berdampak negatif
terhadap beberapa sifat bahan pangan. Contoh pengaruh negatif yang mungkin
terjadi adalah terjadinya degrasi warna dan kandungan beberapa vitamin yang
rentan terhadap suhu tinggi seperti vitamin C dan vitmain E.
PEREBUSAN
- Zat gizi yang mudah hilang
dalam proses perebusan: vitamin (B kompleks dan C) karena larut air dan
rusak oleh pemanasan. Adapun mineral lebih banyak larut dalam air dan
relatif tahan panas
- Ex. Sayur à Buang bagian
yang tidak bisa dimakan, cuci dahulu sebelum dipotong agar vitamin dan
mineral tidak hanyut bersama air cucian à rebus dengan air yang tidak
terlalu banyak & suhu tidak terlalu panas à angkat setelah ½ matang,
jangan sampai layu atau berubah warna
Pengukusan
- Sama seperti perebusan zat
gizi yang mudah hilang dalam proses perebusan: vitamin (B kompleks dan C).
- Ex. Sayur, persiapan yang
harus diperhatikan adalah saat memotong dan mencuci sayuran.
- Pengukusan lebih baik dari
pada perebusan karena sayur tidak direndam dalam air saat pemasakan
sehingga vit dan mineral yang hilang lebih sedikit
Pengaruh
Pengolahan Terhadap Nilai Gizi
Pemanasan merupakan suatu perlakuan suhu tinggi yang diberikan pada suatu
bahan pangan yang bertujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme atau
membunuhnya yang ada di dalam bahan pangan. Perlakuan-perlakuan pemanasan
biasanya dikombinasikan dengan perlakuan lainnya untuk mencegah rekontaminasi
oleh mikroorganisme (Tamrin dan Prayitno, 2008).
Pengukusan merupakan proses pemanasan yang sering diterapkan pada sistem
jaringan sebelum pembekuan, pengeringan atau pengalengan. Pengukusan sebelum
pengeringan terutama bertujuan untuk menginaktifkan enzim yang akan menyebabkan
perubahan warna, cita rasa atau nilai gizi yang tidak dikehendaki selama
penyimpanan. Tujuan dilakukannya pengukusan adalah untuk mengurangi kadar air
dalam bahan baku, sehingga tekstur bahan menjadi kompak. Dalam pengukusan
diterapkan suhu tinggi dan penambahan air sehingga menyebabkan gelatinisasi
(Sartika, 2009).
Pengukusan akan berpengaruh pada komponen gizi yang terdapat dalam bahan
makanan, yaitu dapat mengurangi zat gizi bahan. Besarnya penurunan zat gizi
akibat proses pengukusan tergantung dari cara mengukus dan jenis makanan yang
dikukus. Keragaman susut zat gizi diantara berbagai cara pengukusan terutama
terjadi akibat degradasi oksidatif. Proses pengolahan dengan pengukusan
memiliki susut gizi yang lebih kecil dibandingkan dengan perebusan (Harris dan
Karmas, 1989).
Perebusan adalah cara memasak makanan dalam cairan yang
sedang mendidih (100 ˚C) (Widyati, 2001). Perebusan dipakai dalam pengolahan
makanan, sayuran atau bahan bertepung. Temperatur yang tinggi akan mengeraskan
(membuat liat) protein daging, ikan, dan telur. Air yang mendidih dengan cepat
akan mengurai kehalusan makanan (delicated food) (Widyati, 2001). Bahan pangan
yang dimasak dengan menggunakan air akan meningkatkan daya kelarutan. Pemanasan
dapat mengurangi daya tarik-menarik antara molekul-molekul air dan akan
memberikan cukup energi pada molekul-molekul air tersebut sehingga dapat
mengatasi daya tarik-menarik antar molekul dalam bahan pangan tersebut, karena
itu daya kelarutan pada bahan yang melibatkan ikatan hidrogen, akan meningkat
dengan meningkatnya suhu (Winarno, 2008).
Pemanggangan juga merupakan cara pengawetan/pengolahan ikan. Pemanggangan
dapat dilakukan dengan menggunakan gas, arang ataupun listrik. Pemanggangan
dapat menyebabkan kenampakan ikan menjadi kecoklatan (Widyati, 2001).
kak, boleh minta daftar pustakanya ? yang tentang perebusan
BalasHapus