Makalah Sistem Pencernaan Pada Manusia Lengkap
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
ke pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA “ ini dengan baik.
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segilainnya. Oleh karenaitu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di
kemudian hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Pengertian Sistem Pencernaan...................................................................... 2
B. Proses Pencernaan........................................................................................... 2
C. Alat Pencernaan ............................................................................................... 3
D. Gangguan Pada
Sistem Pencernaan............................................................. 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan......................................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan berhubungan
dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh.
Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses
pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh
usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis
berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim
mempunyai tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai
pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu berguna bagi tubuh,
maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh
tubuh Sistem pencernaan terdiri atas
suatu saluran panjang yaitu saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus,
dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang letaknya di luar saluran.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa itu system pencernaan ?
2. Bagaimana Proses Pencernaan dalam tubuh
?
3. Apa saja alat-alat pencernaan dalam
tubuh ?
4. Gangguan apa saja yang berhubungan
dengan system pencernaan ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan
pengertian system pencernaan
2. Menjelaskan Proses
Pencernaan dalam tubuh
3. Mengetahui Apa saja
alat-alat pencernaan dalam tubuh
4. Menjelaskan Gangguan
apa saja yang berhubungan dengan system pencernaan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu
hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem
pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan
dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi
dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa
makanan melalui anus.
B.
Proses Pencernaan
Proses pencernaan makanan berlangsung di
dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut.
Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh
gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut
tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus
diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan
beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari
makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui
poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah
bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke
bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis,
yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi
di lambung.
2. Proses kimiawi,
yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami
proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran
sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi
hal-hal berikut.
a. Ingesti: pemasukan
makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
b. Mastikasi: proses
mengunyah makanan oleh gigi.
c. Deglutisi: proses
menelan makanan di kerongkongan.
d. Digesti: pengubahan
makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di
lambung.
e. Absorpsi: proses
penyerapan, terjadi di usus halus.
f. Defekasi:
pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
C.
Alat Pencernaan
Alat-alat
pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas
kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.
1. Rongga Mulut
Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: gigi, lidah,
dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami
pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan
menjadi halus. Gigi dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi
taring, gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia
terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan
akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.
Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak
silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang
berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi
geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk
mengunyah.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang
gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang
di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi
pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun
jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut
dan membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ).
Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
Ø Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
Ø Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
Ø Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas,
dingin, asam, dan basah. Rangsang untuk pembentukan saliva (air liur) adalah:
adanya makanan dalam mulut, dan melihat, mencium dan memikirkan makanan. Fungsi
saliva (ludah) adalah untuk membantu pembentukan bolus makanan dan berperan
sebagai pelumas untuk mempermudah menelan.
Didalam ludah
terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana (
maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim
ptialin bekeja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
2. Tekak (pharynk)
Pharynk
merupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga hidung dengan tenggorokan
dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan kerongkongan. Lubang yang menuju
tenggorokan disebut glotis dan ditutup oleh klep yang disebut epiglotis pada
waktu proses menelan.
3. Kerongkongan
(esophagus)
Pangkal
saluran pencernaan, berbentuk sebuah tabung berotot yang panjangnya 25 cm,
dimulai dari farink sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah. Esophagus
memiliki fungsi sebagai pen ghantar
makanan dari farynk ke lambung.
Kerongkongan
( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung, kerongkongan
berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot
kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat mendorong
makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak
peristalis. Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan ke dalam lambung.
4. Lambung
Lambung (
fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga perut.
Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.
Lambung
terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang
membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan
hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan
usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep (
sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung.
Dinding
lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot
lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan
getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti
bubur.
Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir ( musin ),
asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam
karena banyak mengandung asam lambung.
Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan
juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk mengeluarkan
(sekresi) getah lambung.
Lambung
dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan, makanan umumnya dapat
bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.
5. Hati
Fungsi hati
yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan empedu untuk menetralkan
racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati juga memegang peranan penting pada
metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah
diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan makanan tersebut adalah karbohidrat,
protein, dan lemak.
6. Usus Halus
Usus halus
merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm
dengan banyaklipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini
berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses
penyerapan makanan. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. Duodenum (usus 12
jari), panjangnya ± 25 cm,
Duodenum adalah
bagian pertama usus halus, bagian usus ini merupakan tempat bermuaranya saluran
getah pankreas dan getah empedu. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke
dalam usus dua belas jari pada suatu lobang yang disebut ampula
hepatopankreatika atau ampula pateri. Saluran empedu menghasilkan getah empedu
(bilus) yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu berfungsi untuk mengemulsikan
lemak. Pankreas yang terdapat di bawah lambung menghasilkan getah pankreas,
getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase, tritsin, dan
lipase
b. Jejunum (usus
kosong), panjangnya ± 7 m,
Pada bagian inilah
pencernaan diselesaikan, pada usus ini juga terjadi pencernaan secara kimiawi.
Kelenjar-kelenjar ususnya menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang dihasilkan
pankreas.
c. Ileum (usus
penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Pada bagian ini,
sari-sari makanan hasil proses pencernaan diserap, makanan akan diserap oleh
jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut oleh
kapiler darah, sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh
kil (pembuluh getah bening). Pembuluh getah bening usus menuju ke pembuluh
balik besar bawah selangka.
Setiap hari,
disekresikan kira-kira 2000 cc getah usus dari sel usus menuju, lumeu usus.
Getah usus halus ini berwarna kuning jernih, dan mengandung berbagai enzim
misalnya peptidase, maltase, sukrase, ribonuklease, dll. Sebagian enzim-enzim
ini terdapat pada permukaan sel epitel sehingga pencernaan makanan berlangsung
pada permukaan atau di dalam sel-sel epitel. Sekresi getah usus halus dikontrol
oleh reflek otonom, hormon sekretin, dan kolesistokinin.
Fungsi usus halus
adalah mencerna, dan menyerap “khime” dari lambung. Isinya yang cair digerakkan
oleh serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Di samping gerakan peristaltik
ada juga gerakan lain yaitu gerakan sexmental, gerakan yang memisahkan beberapa
segmen usus satu dari yang lain. Dua cairan pencerna masuk ke usus duabelas
jari (duodenum) melalui saluran-saluran, empedu dan getah pangkreas (dari
pangkreas). Empedu digunakan untuk pencernaan lemak yang dipecahkan dalam
bagian-bagian kecil, dengan demikian membantu kerja lipase. Empedu ini sifatnya
alkalis dan membuat makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral.
Garam empedu mengurangi ketegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk
emulsi dari lemak yang dimakan.
Pencernaan makanan
yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim
diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan
kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan
getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah
pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah
pankreas, dan getah usus.
1)
Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan
tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang
berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut:
-
Air, berguna sebagai pelarut utama.
-
Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar
tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
-
Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan
empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan
permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini
dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh
yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk
empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi
dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah
pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk
disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke
usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses
pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan
empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam
klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang
gerak peristaltik usus.
2)
Getah Pankreas
Getah
pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan
dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormon ini
dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut pulau-pulau
langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran
pankreas masuk ke usus halus. Dalam pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu
lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan
protein, dan amylase membantu dalam pemecahan pati.
3)
Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu
menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
a. Sukrase, berfungsi
membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
b. Maltase, berfungsi
membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
c. Laktase, berfungsi
membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d. Enzim peptidase,
berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak,
dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau
diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain
itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air
penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini
dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh
darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa
diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta
hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu
membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi.
Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat
gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah
villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak
menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus
halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
4)
Usus Besar
Usus besar
atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon
transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan
intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum
terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa
sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Makanan yang
tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju
keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.
Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum
(poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik
(otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya
konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter
anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar
anus.
Defekasi diawali
dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang
disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum
dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam
usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
D.
Gangguan Pada
Sistem Pencernaan
Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh system pencernaan
adalah sebagai berikut:
1) Diare : feces encer
karena adanya gangguan absorbsi air
2) Sembelit
(konstipasi) feces menjadi lebih padat dan sukar keluar sehingga nmenimbulkan
rasa sakit pada perut .
3) Peritonitis : rasa
sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi peradangan selaput perut
(peritonium).
4) Apendisitas :
terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
5) Kolik : timbulnya
perasaan nyeri karena salah cerna
6) Ulkus : lukanya
dinding lambung akibat produksi HCL yang berlebih sehingga bila kena gesekan
menimbulkan rasa nyeri.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem pencernaan (digestive
system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut
melalui dubur. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran
pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan
dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu
pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar
pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati,
dan pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh system pencernaan
adalah: diare, sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik, dan ulkus.
B.
Saran
Tiada kesempurnaan
di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini
tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun
bermanfaat bagi kita semua, Amien.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.warnetgadis.com/2017/03/makalah-sistem-pencernaan-pada-manusia.html
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
Almatsier, sunita. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001
Simbolon, Hubu. Biologi,
Jakarta : Erlangga, 1992
Irianto, Kus.,
Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Bandung : Yrama Widya, 2005.
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta:
Bina Rupa Aksara, 2002.
UNTUK VERSI SOFTCOPY (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN DATANG KE WARNET GADIS.NET / SMS
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605
HARGA BERSAHABAT
0 Response to "Makalah Sistem Pencernaan Pada Manusia Lengkap"
Posting Komentar