Macam-Macam Daur Biogeokimia
Daur
Bio Geo Kimia
Biogeokimia
ialah suatu pertukaran atau terjadinya perubahan yang berlangsung terus menerus
antara komponen abiotik
dengan komponen biotik.
Fungsi
Fungsi
dari daur biogeokimia yaitu untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi, sebab
materi hasil dari daur biogeokimia ini dapat digunakan oleh semua komponen yang
ada di bumi baik biotik maupun abiotik.
Macam-macam daur biogeokimia
Daur fosfor
Sumber fosfor yang
terdapat di bumi yaitu dari bebatuan, tanaman, tanah dan bahan organik. Daur
fosfor yang berupa hasil pelapukan bebatuan dinamakan input, sedangkan
outputnya yaitu berupa fiksasi mineral dan pelindikan yang dapat dihasilkan
oleh output fosfor.
Fosfor dibagi
menjadi dua senyawa yaitu fosfat organik antara lain tumbuhan
dan hewan, dan senyawa fosfat anorganik yaitu air dan tanah.
Daur air
Daur air ialah
sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi di mana air mampu
berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu ke daratan lagi, dan air pun mampu tersimpan di
dasar permukaan dengan 3 fase yaitu cair yang berbentuk air, padat yang
berbentuk es, dan gas yang berbentuk udara.
Uap air terdapat di
atmosfer,
uap air berasal dari air laut dan air daratan yang menguap karena akibat terkenanya
panas yang berasal dari matahari. Namun pada umumnya uap air yang ada di atmosfer
hanya terdapat di uapan air laut, sebab luas laut mencapai ¾ luas permukaan bumi. Terkondensasinya uap
air di atmosfer akan mengubah menjadi awan, yang akhirnya
awan-awan tersebut akan berubah menjadi hujan, air hujan yang
telah turun di muka bumi akan masuk kedalam tanah, dan pada akhirnya air tanah
ini akan terbentuk menjadi air tanah air tanah permukaan.
Air yang ada di
dalam tanah akan diserap oleh tumbuhan melalui pembuluh yang ada dalam tubuh,
lalu transpirasi uap air akan dilepaskan oleh tanaman atau tumbuhan ke atas
atmosfer. Transpirasi penguapan dalam ekosistem
darat bisa mencapai 90% yang dilakukan oleh tumbuhan.
Air tanah yang ada
di permukaan bumi mengalir ke arah sungai,
lalu bermuara ke laut
dan ke danau.
Daur ulang yang terjadi ini disebut dengan siklus panjang namun siklus ini
berawal dari terjadinya proses evapotranspirasi
dan transpirasi
pada air yang dikuti oleh presipitasi atau proses terjadinya air yang
turun ke muka bumi disebut siklus pendek.
Sama seperti proses
fotosintesis
pada siklus karbon,
matahari juga berperan penting dalam siklus hidrologi.
Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air, memanaskan air
dalam samudera
dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90% air
yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air.
Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan
menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah air tadi
menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke
atmosfer. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah.
Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan.
Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk
kabut.
Arus udara (angin)
membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak proses meteorologi
terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari
langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail,
sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air
beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan
air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair).
Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai
hujan, di mana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
Daur sulfur
Sulfur hanya ada
dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi menjdi sulfida oleh bakteri yang
berbentuk sulfur dioksida atau berbentuk hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida
mampu memusnahkan mahluk hidup yang berada di perairan yang akhirnya akan
menghasilkan bahan organik yang telah mati akibat pengurai. Tumbuhan pun dapat
menyerap sulfur yang berbentuk sulfat (SO42-).
Bakteri
yang terlibat dalam proses daur belerang atau sulfur yaitu Desulfibrio dan Desulfomaculum
berperan untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida yang berbentuk (H2S)
atau hidrogen sulfida, sulfida bermanfaat untuk
bakteri fotoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium yang
melepaskan sulfur
serta oksigen.
Proses terjadinya sulfur
Sulfur terjadi
akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara
atau terjadi akibat adanya aktivitas gunung berapi, lalu asapnya itu akan naik
ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada di awan yang menjadi
hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami
kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Air hujan itu akan
masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk
tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO42-),
sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ke tubuh tumbuhan melalui
penyerapan sulfat oleh akar.
Sulfur akan
direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur
dioksida atau hidrogen sulfida.
Daur karbon dan oksigen
Diagram
dari siklus karbon. Angka dengan warna hitam menyatakan berapa banyak karbon
tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam miliar ton ("GtC" berarti
Giga Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon
berpindah antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan
dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen
Terjadinya proses
timbal balik antara daur ulang respirasi dan fotosintesis yang bertanggung
jawab atas terjadinya perubahan dan pergerakan utama karbon. Menurunnya
fotosintesis dapat mempengaruhi naik atau turunnya suatu gas CO2 dan O2
yang ada di atmosfer secara musiman. Siklus karbon sangat dipengaruhi oleh
oksigen dan fotosintesis. Daur karbon berada di empat tempat yaitu geosfer atau di dalam
bumi, hidrosfer
atau di air, atmosfer
atau di udara, dan biosfer atau di dalam makhluk hidup.
Pencemaran udara
pada zaman era globalisasi ini berdampak pada peningkatan CO2 yang
masuk ke atmosfer.
Daur nitrogen
Senyawa
organik seperti protein,
urea atau asam nukleat
atau senyawa anorganik seperti nitrat, nitrit dan amonia merupakan senyawa yang terdapat di nitrogen. Di bawah
ini tahap-tahapan terjadinya daur nitrogen yaitu
- Tahap pertama yaitu daur nitrogen
ialah proses transfer nitrogen dari atmosfer kedalam tanah. Selain
masuknya nitrogen kedalam tanah akibat dari air hujan, nitrogen juga dapat
masuk melalui proses fiksasi nitrogen, proses ini dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang
akan bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium,
dan polong-polongan. Ganggang hijau juga memiliki kemampuan
yang sama seperti memfiksasi nitrogen.
- Tahap kedua di mana nitrat
diperoleh dari hasil fiksasi biologis yang digunakan oleh produsen atau
tanaman yang akan mengubahnya menjadi protein. Jika ada hewan atau tanaman
yang mati maka pengurai akan mengubahnya menjadi NH3 (gas
amonia) dan akan mengubah menjadi NH4+ (garam amonium yang terlarut
oleh air), proses yang terjadi ini dinamakan dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas bisa
mengubah senyawa amonium dan amonia menjadi nitrat yang diproses oleh
Nitrosomonas. Denitrifikasi merupakan proses di mana oksigen yang terdapat
dalam tanah terbasa, maka nitrat akan cepat ditransformasikan menjadi
oksida nitrogen atau gas nitrogen.
Bahaya
Over Eksplotasi Ekosistem
Berikut beberapa dampak over eksploitasi terhadap ekosistem
:
1. Fragmentasi
dan Degradasi Habitat : fragmentasi habitat contohnya pada hutan yang sengaja
ditebangi atau dirambah, sehingga menisakan kawasan hutan yang kecil.
sedangakan degradasi habitat menyembahkan penurunan jumlah habitat sehingga
jumlah spesies yang ada di dalamnya turut berkurang.
2. Terganggunya
Aliran energi di dalam ekosistem : rantai makanan akan terganggu, sehingga
ekosistem tidak stabil.
3. resistensi
Beberapa spesies merugikan : beberapa spesies hama atau penyakit menjadi
kebal terhadap pestisida dan antibiotik.
4. Hilangnya
spesies penting dalam ekosistem : musuh alami dalam ekosistem dapat hilang atau
berkurang.
5. Introduksi
spesies asing : masuknya spesies baru dari luar sehingga sepesies alami atau
endemik menjadi hilang atau langka.
6. Berkurangnya
sumber daya alam takterbaharui
7. Terganggunya
daur materi di dalam ekosistem
Usaha
Melestarikan /Mencegah dan Melestarikan lingkungan
Beberapa
usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu
sebagai berikut.
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu
diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara
lain :
a. Penebangan pohon
dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap
lestari.
b. Memperketat
pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang
berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c. Penebangan pohon
harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan
tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
d. Melakukan reboisasi
(penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan
merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.
e. Memperluas hutan
lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur
air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna
dapat tetap terpelihara dan lestari.
2. Bidang Pertanian
a. Mengubah sistem
pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah,
perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b. Pertanian yang
dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan)
sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c. Mengurangi
penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman
dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena
pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d. Menemukan
jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan
pestisida dapat dihindarkan.
3. Bidang Industri
a. Limbah-limbah
industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan
terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari
bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat
pengolahan limbah industri.
b. Untuk mengurangi
pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari
pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon
dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya.
Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c. Mengurangi
pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah
lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi,
sinar matahari, dan sebagainya.
d. Melakukan daur
ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti
kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain
memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil
dari alam dapat dikurangi.
e. Menciptakan
teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan
f. Menetapkan
kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
a. Melarang pembuangan
limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun
laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah.
b. Perlu dibuat
aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak
lingkungan perairan laut sekitarnya.
c. Pengambilan karang
di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
d. Perlu dibuat
aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom
ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai
sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
5.
Flora dan Fauna
Untuk menjaga
kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara
lain :
a. Menghukum
yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil
flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b. Menetapkan
kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar
Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
6.
Perundang-undangan
Melaksanakan dengan
konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup
sesuai dengan tuntutan undang-undang.
0 Response to "Macam-Macam Daur Biogeokimia"
Posting Komentar