Manusia Purba di Indonesia, Asia dan Afrika (Pengertian dan Ciri-ciri) Lengkap
MANUSIA
PURBA DI INDONESIA
Penelitian pada manusia purba di Indonesia dilakukan oleh
Eugene Dubois yang pada tahun 1981 menemukan fosil atap tengkorak di trinil.
Penemuannya tersebut menjadi bagian yang penting dalam ilmu palaentologi
sekaligus mengawali dilakukan penelitian lainnya terhadap manusia purba yang
ada di Indonesia.
1. Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Palaeojavanicus atau biasa disebut dengan
manusia raksasa dari jawa kuno karena memiliki tubuh yang besar dan tegap.
Penemunya yaitu G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Bagian fosil yang ditemukan yaitu rahang
bawah, beberapa bagian tengkorak kepala dan gigi geraham. Struktur dari gigi
geraham menunjukkan bahwa manusia purba ini hanya memakan tumbuh-tumbuhan.
Fosil yang ditemukan diperkirakan hidup berkisar satu atau dua juta tahun yang
lalu pada pleitosen bawah.
Meganthropus Palaeojavanicus |
Ciri-ciri lain dari
manusia purba ini yaitu:
- Mempunyai badan tegap dan besar
- Memiliki volume otak yang kecil
- Adanya tonjolan tajam di belakang kepala
- Memiliki tulang pipi yang tebal
- Adanya tonjolan kening yang mencolok
- Tidak mempunyai dagu
- Mempunyai otot kunyah, gigi serta rahang yang kuat
- Memakan tumbuh-tumbuhan
- Ukuran geraham yang lebih besar
2. Pithecanthropus
Manusia Purba dari jenis
pithecanthropus merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Arti dari Pithecanthropus yaitu Manusia Kera. Berdasarkan umur
lapisan tanah di mana fosil ini ditemukan berusia sekitar 30000-2 juta tahun.
Ciri-ciri dari Manusia
Purba Pithecanthropus yaitu:
- Memiliki tinggi berkisar 160-180cm
- Mempunyai postur badan yang tegap tetapi tidak setegap Meganthropus Palaeojavanicus
- Mempunyai tonjolan kening yang tebal di sepanjang pelipis
- Mempunyai otot kunyah
- Mempunyai hidung yang lebar dan tidak berdagu
- Jenis makanan terdiri atas tumbuhan dan hewan
Manusia purba dari jenis
Pithecanthropus memiliki beberapa jenis yaitu:
- Pithecanthropus Mojokertensis (Manusia Kera dari Mojokerto), ditemukan oleh Von Koenigswald di kota Mojokerto provinsi jawa timur pada tahun 1936. Fosil berupa tengkorak, karena ditemukan di Mojokerto maka namanya yaitu Pithecanthropus Mojokertensis.
- Pithecanthropus Erectus (Manusia Kera berjalan tegak), fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Manusia purba dari jenis ini sudah mampu berjalan tegak. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki.
- Pithecanthropus Soloensis (Manusia Kera dari Solo), ditemukan oleh von Koenigswald dan Openorth di daerah Ngandong dan daerah Sangiran, di tepi Sungai Bengawan Solo, pada tahun 1931 - 1933.Karena di temukan di solo maka di namakan Pithecanthropus Soloensis atau manusia kera dari Solo.
3. Homo (Manusia)
Fosil manusia purba dari jenis ini merupakan fosil
termuda diantara fosil manusia purba lainnya. Homo erectus memiliki arti
Manusia berjalan tegak dan Homo Sapiens artinya manusia cerdas. Fosil ini
berada pada lapisan notopurpo dan umurnya berkisar antara 25.000-40.000 tahun.
Homo |
Ciri-cirinya yaitu:
- Memiliki tinggi 130-210cm
- Memiliki otak yang lebih berkembang
- Otot kunyah, gigi dan rahang sudah menyusut
- Tonjolan kening berkurang dan berdagu
- Mempunyai cirri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid
Manusia purba dari jenis Homo terbagi atas beberapa jenis, diantaranya
yaitu:
- Homo Soloensis, fosil manusia purba jenis ini ditemukan Von Koenigswald dan Weidenrich pada tahun 193-1934 dilembah Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak. Dari Volume Otaknya, diketahui bahwa manusia purba jenis ini bukanlah termasuk kedalam golongan manusia kera (Pithecanthropus).
- Homo Wajakensis, fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak dekat Tulungagung. Manusia jenis ini sudah mampu membuat alat-alat dan batu maupun tulang. Mereka juga telah mengenal cara memasak makanan. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak atas dan beberapa ruas tulang leher. Manusia ini di golongkan sebagai Homo sapiens.
MANUSIA
PURBA DARI ASIA
Penemuan fosil manusia
purba di Asia antara lain terdapat di daerah Peking. Nama dari fosil tersebut
yaitu Homo erectus pekinensis atau Sinanthropus pekinensis yang memiliki arti
Manusia Peking (sekarang Beijing), Cina. Fosil ini ditemukan oleh Davidson Son Black dan Franz Waidenreich pada tahun
1929-1980 didalam gua Zhoukoudian (Choukoutien), dekat Beijing (Peking), Cina.
Diduga fosil ini hidup pada 250.000-400.000 tahun yang lalau, pada zaman
Pleistosen. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang
lebih 900 sampai 1200 cm kubik dan tinggi badan berkisar 165-180cm.
Homo erectus pekinensis |
MANUSIA PURBA DARI EROPA
Jenis
manusia purba yang ditemukan di Benua Eropa disebut Homo Neandherthalensis yang
artinya Manusia Neandherthalensis. Fosil dari manusia purba jenis ini ditemukan
oleh seorang peneliti Rudolf Virchow di lembah Neander, Dusseldorf, Jerman
Barat pada tahun 1856. Jejak proto-Neandherthal pertama muncul di Eropa pada
600.000-350.000 tahun yang lalu. Selain itu, manusia purba dari jenis Neandherthalensis
ini telah mampu berinovasi dan membuat teknologi baru. Hal ini berdasarkan pada
situ-situs arkeologi Uluzzian yaitu salah satu kelompok etnis dari
Neandherthalensis di Italia Selatan telah ditemukan bebrapa peralatan hidup
yang digunakan mereka pada saat itu. Peralatannya terdiri atas alat memancing,
berburu, proyektil serta peralatan lainnya dari batu dan tulang. Nah, selain di
Jerman fosil manusia purba juga ditemukan di Gua Spy, Belgia. Sedangkan di
Prancis sendiri ditemukan jenis manusia purba Paranthropus Robustus dan
Paranthropus Transvaalensis.
Homo Neandherthalensis |
http://www.softilmu.com
0 Response to "Manusia Purba di Indonesia, Asia dan Afrika (Pengertian dan Ciri-ciri) Lengkap"
Posting Komentar