Warnet gadisnet

Warnet gadisnet

Makalah Pemuliaan Tanaman Lengkap

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman”
Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut membimbing , mengarahkan dan membantu penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih memahami dasar-dasar pemuliaan tanaman.
Dalam makalah yang saya buat ini, masih banyak kekurangan, demi kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan masukan / kritikan yang bersifat membangun.


                                                                                                                Penyusun


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................         i
DAFTAR ISI...............................................................................................         ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................         1
A.     Latar Belakang.................................................................................         1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................         1
C.     Tujuan..............................................................................................         1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................         2
A.     Landasan Teori.................................................................................         2
B.     Pemuliaan Tanaman..........................................................................         2
C.     Jenis-jenis Pemuliaan Tanaman..........................................................         3
BAB III PENUTUP.....................................................................................         9
A.     Kesimpulan......................................................................................         9
B.     Saran...............................................................................................         9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................         10





 

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
 Pemuliaan adalah usaha-usaha yang dilakukan manusia dengan mengubah susunangenetik  tanaman, baik individumaupun secara bersama-sama (populasi) untuk tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan.
Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat. Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagaisenidanilmu memperbaiki keturunan tanaman demi keselamatan manusia.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah cara / dasar-dasar pemuliaan tanaman?
2.      Jenis-jenis Pemuliaan Tanaman ?
C.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui dasar-dasar pemuliaan tanaman.
2.      Untuk mengetahui Jenis-jenis Pemuliaan Tanaman


BAB II
 PEMBAHASAN

A.     LANDASAN TEORI
      Pemuliaan atau dalam bahasa inggrisnya breeding,merupakan kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurniaan galur atau ras serta memperbaiki produksi atau kualitasnya.Sejak abat ke 20, pemuliaan telah menerapkan banyak prinsip dan metode genetika serta ilmu-ilmu turunannya.
B.     PEMULIAAN TANAMAN
      Kegiatan pemuliaan tanaman dapat dikatakan sebagai tekanan evolusi yang sengaja dilakukan oleh manusia. Pada masa prasejarah, pemuliaan tanaman telah dilakukan orang sejak dimulainya domestikasi tanaman, namun dilakukan tanpa dasar ilmu yang jelas. Sisa-sisa biji-bijian dari situs-situs peninggalan arkeologi membantu menyingkap masa prasejarah pemuliaan tanaman. Catatan-catatan pertama dalam jumlah besar mengenai berbagai jenis tanaman diperoleh dari karya penulis-penulis Romawi, terutama Plinius.
      Pemuliaan tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu maupun populasi tanaman untuk suatu tujuan. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
      Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai seni dan ilmu memperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia. Di perguruan tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang agronomi (ilmu produksi tanaman) atau genetika terapan, karena sifat multidisiplinernya.
      Pelaku pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya, seorang pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok seorang pemulia tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik memiliki ciri-ciri yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya.

C.     JENIS-JENIS PEMULIAAN TANAMAN
Organisme yang dikategorikan bibit unggul bercirikan:
1. Masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan)
2. Tahan hama dan penyakit
3. Produksi tinggi dan rasanya enak
4. Adaptif terhadap kondisi lingkungan
5. Masa produksi lama

Usaha yang dapat dilakukan untuk memperoleh bibit unggul:
1.      Seleksi massa
      Seleksi massa (dalam pemuliaan tanaman) atau seleksi individu (dalampemuliaan hewan) adalah salah satu metode seleksi yang tertua untuk memilihbahan tanam yang lebih baik pada generasi berikut. Dalam program pemuliaan, seleksi ini juga merupakan yang paling sederhana dan banyak pemulia hanya mengandalkan nalurinya dalam menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiahuntuk pelaksanaannya sudah tersedia.
      Dalam praktik sehari-hari, pemulia mengamati penampilan fenotipe setiap individu dalam suatu populasi lalu memilih individu yang akan dipelihara keturunannya kelak. Praktik yang demikian juga disebut seleksi massa positif. Seleksi massa negatif (disebut juga roguing) juga dapat dilakukan, terutama untuk memelihara kemurnian sifat suatu populasi: individu-individu yang menyimpang dari penampilan normal dibuang.
      Kalangan pemuliaan tanaman menamakan seleksi massa karena biasanya cara seleksi ini dilakukan terhadap ukuran populasi yang besar dalam pertanaman di ladang. Pemuliaan hewan mengistilahkan sebagai seleksi individu karena seleksi didasarkan atas dasar penampilan individu, bukan kerabat dari individu tersebut.
      Kemajuan seleksi dalam seleksi massa adalah yang terbesar dari semua metode seleksi yang ada, namun harus memerhatikan beberapa hal. Latar belakang lingkungan harus dipertimbangkan dalam melakukan seleksi massa karena seleksi didasarkan dengan fenotipe. Masalah lainnya adalah apabila suatu sifat tidak dapat diamati langsung pada suatu individu, seperti produksi susu per hari dari sapi pejantan. Untuk mengatasinya, metode seleksi berbasis kerabat perlu dilakukan. Penggunaan seleksi dengan penanda (marker-assisted selection) berpotensi menghilangkan masalah-masalah ini.

2.      Hibridisasi
      Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar  tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan.
      Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya  ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman. Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi disinimerupakan proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada tanaman untuk menghindari atau mencegah terjadinya penyerbukkan sendiri. Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal dalam hal produksinya.Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan bibit unggul adalah sangat penting.

3.      Mutasi
      Pada dasarnya proses evolusi pada tanaman berlangsung secara terus menerus di alam. Oleh karena itu banyak orang yang beranggapan bahwa keragaman dari tanaman pada saat ini merupakan hasil proses mutasi. Mutasi merupakan perubahan materi genetic sel tunggal maupun kumpulan kromosom. Proses mutasi ini dapat terjadi di semua bagian pada tumbuhan, terutama pada bagian yang sedang aktif untuk tumbuh (mengalami pembelahan sel).
      Mutasi gen dapat terjadi dua arah, yakni dari dominan ke resesif maupun sebaliknya. Namun mutasi gen ini lebih sering terjadi disbanding gen dominan. Bila gen dominan heterozigot mengalami mutasi, maka akan langsung dapat diketahui perubahannya. Namun unutk gen dominan heterozigot yang hanya satu mengalami mutasi, baru dapat dilihat perubahan yang akan terjadi, dan dapat dilihat perubahannya pada keturunannya.

4.      Kultur jaringan
      Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protoplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya hanya untuk membuktikan teori “totipotensi” (“total genetic potential”) yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann (1838) yang menyatakan bahwa sel tanaman sebagai unit terkecil dapat tumbuh dan berkembang apabila dipelihara dalam kondisi yang sesuai. Saat ini teknik kultur jaringan digunakan bukan hanya sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek fisiologi dan biokimia tanaman saja, tetapi sudah berkembang menjadi metoda untuk berbagai tujuan seperti:
·        Mikropropagasi (perbanyakan tanaman secara mikro)
      Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus.
      Teknik ini telah digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara komersial berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga potong, dll.), tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman industri dan kehutanan (kopi, jati, dll). Dengan menggunakan metoda kultur jaringan, jutaan tanaman dengan sifat genetis yang sama dapat diperoleh hanya dengan berasal dari satu mata tunas. Oleh karena itu metoda ini menjadi salah satu alternatif dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.

·        Perbaikan tanaman
      Dalam usaha perbaikan tanaman melalui metoda pemuliaan secara konvensional, untuk mendapatkan galur murni diperlukan waktu enam sampai tujuh generasi hasil penyerbukan sendiri maupun persilangan. Melalui teknik kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman homosigot dalam waktu singkat dengan cara memproduksi tanaman haploid melalui kultur polen, antera atau ovari yang diikuti dengan penggandaan kromosom. Tanaman homosigot ini dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan tanaman dalam rangka perbaikan sifat tanaman.
·        Produksi tanaman yang bebas penyakit (virus)
      Teknologi kultur jaringan telah memberikan kontribusinya dalam mendapatkan tanaman yang bebas dari virus. Pada tanaman yang telah terinfeksi virus, sel-sel pada tunas ujung (meristem) merupakan daerah yang tidak terinfeksi virus. Dengan cara mengkulturkan bagian meristem akan diperoleh tanaman yang bebas virus.
·        Transformasi genetik
      Teknik kultur jaringan telah menjadi bagian penting dalam membantu keberhasilan rekayasa genetika tanaman (transfer gen). Sebagai contoh transfer gen bakteri (seperti gen cry dariBacillus thuringiensis) ke dalam sel tanaman akan terekspresi setelah regenerasi tanaman transgeniknya tercapai.

Secara umum, tujuan pemuliaan tanaman dititikberatkan dalam dua hal berikut.
a)      Melakukan peningkatan terhadap kualitas tanaman yang akan dihasilkan, umumnya diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan tertentu, membuang sifat-sifat yang tidak diinginkan, tahan disimpan, serta keunikan dari tanama tersebut.
b)      Melakukan peningkatan terhadap hasil, umumnya diarahkan pada peningkatan daya hasil, ketahanan terhadap hama dan penyakit serta lingkungan yang tidak mendukung, daya tumbuh tanaman yang kuat, dan kesesuain terhadap teknologi pertanian yang lain.

      Pemuliaan tanaman dibedakan menjadi pemuliaan klasik (konvensional) dan pemuliaan monokuler. Salah satu contoh pemuliaan konvensional adalah melalui kawin silang sedangkan salah satu contoh pemuliaan monokuler adalah melalui mutasi buatan (radiasi).
1.      Kawin silang (bastar)
Kawin silang merupakan penerapan teknologi di bidang reproduksi yang paling sederhana, karena kita tinggalkan mengawinkan indukan unggul yang seperti kita inginkan. Contoh hasil penerapan teknologi dengan metode kawin silang yang sering kita jumpai yaitu jagung hibrida, sapi potong dll.

2.      Mutasi buatan (radiasi)
Pemuliaan dengan menggunakan teknik mutasi buatan ini dikenal sebagai pemuliaan mutasi. Selain mutasi, teknik perluasan latar genetik juga menggunakan teknik poliploidisasi buatan menggunakan kolkisin, yang dasar-dasarnya diperoleh dari berbagai percobaan oleh Karpechenko pada tahun 1920-an. Tanaman poliploid biasanya berukuran lebih besar dan dengan demikian memiliki hasil yang lebih tinggi.


                            
                            
BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN:
      Kualitas dari tanaman yang dihasilkan itu tergantung bibit awal yang diperoleh sehingga untuk mendapatkan hasil tanaman yang unggul, maka kita usahakan untuk mendapatkan bibit yang terbaik. Untuk mendapatkan ini diperlukan usaha yang intensif, yang hal ini telah dimulai dari nenek moyang kita dahulu yang berupaya untuk mendapatkannya dengan cara melakukan pemuliaan baik itu pada tumbuhan maupun hewan. Dan sampai sekarang cara itu masih dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
B.     SARAN
      Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan wawasan mengenai Pemuliaan Tanaman. Kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami tentang informasi yang terkandung dalam makalah ini. Oleh sebab itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar pembaca dapat benar-benar memahami isinya dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Nunung (2010). Biologi Bilingual untuk SMK Kelas XII. Bandung: Penerbit Yrama Widya

UNTUK VERSI SOFTCOPY (TULISAN + GAMBAR + EDIT + RAPI)
SILAHKAN DATANG KE WARNET GADIS.NET
SIMPANG SMPN 1 SITIUNG, DHARMASRAYA
08777-07-33330 / 0853-6527-3605 
HARGA BERSAHABAT

0 Response to "Makalah Pemuliaan Tanaman Lengkap"

Posting Komentar