Mengenali dan Mengidentifikasi Realitas Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial di Masyarakat
SAKING BANYAKNYA REQUEST MENGENAI MATERI INI, MAKA ADMIN KABULKAN
SUDAH DIEDIT SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA BERURUT DAN SIAP PRINT
MONGGO DICOMOT
SUMBER : DARI BERBAGAI SUMBER
BAB II
NILAI DAN NORMA
Pengertian Nilai Sosial
Berikut
ini adalah definisi nilai menurut beberapa ilmuwan yaitu sebagai berikut...
- Kimball Young : Menurut
Kimball Young, pengertian nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan
sering tidak disadari tentang apa yang baik dan apa yang benar, dan apa
yang dianggap penting dalam masyarakat
- Robert M. Z. Lawang : Menurut Robert M. Z. Lawang, pengertian nilai sosial
adalah nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas,
yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai
itu.
- A. W. Green : Menurut
A. W. Green, pengertian nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif
berlangsung diserta emosi terhadap objek, ide, dan individu.
- Claudia Wood : Menurut
Claudia Wood, pengertian nilai sosial adalah merupakan petunjuk-petunjuk
umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan
kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara
umum, nilai berkaitan dengan kemerdekaan seseorang dalam bertindak. Nilai
membantu individu untuk mengarahkan tindak tanduknya berdasarkan
pilihan-pilihan yang dibuat secara sadar. Nilai merupakan dasar pertimbangan
seseorang dalam memilih dan juga menentukan sikap serta mengambil keputusan
atau suatu hal. Jadi, nilai menentukan peringkat prioritas dari berbagai
alternatif tingkah laku yang mungkin dilakukan oleh seseorang. Setiap individu
menyakini bahwa nilai-nilai tersendiri yang turut memberikan pengaruh pada
nilai yang dimiliki oleh masyarakat. Sebuah nilai diakui apabila tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang lain yang ada dalam masyarakat dan juga
bersifat abstrak. Arti dari kata abstrak adalah bersifat umum, memiliki ruang
lingkup yang luas, dan umumnya sulit dijelaskan secara rasional dan juga nyata.
Ciri-ciri Nilai Sosial
Terdapat
berbagai ciri-ciri nilai sosial dalam mempermudah dalam memahami, seperti apa
itu nilai sosial. Ciri-ciri nilai sosial adalah sebagai berikut...
- Diterapkan melalui proses interaksi antarmanusia secara
intensif dan bukan tidak dibawa sejak lahir.
- Ditranformasikan melalui proses belajar yang terdiri
dari sosialisasi, enkulturasi, dan difusi. contohnya nilai menghargai
persahabatan akan dipelajari anak dari pergaulan dengan teman-temannya di
sekolah maupun di laur sekolah
- Berukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi
kebutuhan-kebutuhan nasional. Contohnya, nilai menghargai antrean yang
menjadi ukuran ketertiban seseorang sekaligus menjadi aturan yang wajib
diikuti.
- Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia. Contohnya,
masyarkat eropa sangat menghargai waktu sehingga sulit memberikan
toleransi pada keterlambatan. Sebaliknya, di Indonesia, keterlambatan
dalam jangka waktu yang tertentu dan dapat ditoleransi.
- Memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap tindakan
manusia. Contohnya, nilai yang mengutamakan uang di atas segalanya yang
membuat orang berusaha mencari uang sebanyak-banyaknya. Namun, nilai
kebahagian juga dianggap lebih penting yang dapat membuat orang
mengutamakan hubungan baik dengan sesama,
- Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota
masyarakat. Contohnya, nilai yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi
yang melahirkan individu yang egois dan kurang peduli terhadap orang lain.
Sementara itu, nilai yang mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi yang membuat seseorang mejadi lebih peka secara
sosial.
Fungsi Nilai Sosial
Secara
umum, nilai sosial mempunya beberapa macam fungsi antara lain sebagai
berikut..
- Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan
harga sosial dalam suatu kelompok
- Dapat mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan
bertingkah laku
- Sebagai penentu dalam memenuhi peran sosial
manusia
- Sebagai alat solidaritas yang terdapat di kalangan
anggota kelompok masyarakat
- Sebagai alat pengawasa atau dapat juga dikatakan
pengontrol perilaku manusia
Jenis-jenis Nilai Sosial
Nilai
sosial diklasifikasikan dalam berbagai macam antara lain sebagai
berikut...
1.
Macam-Macam Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro
a.
Nilai Material : Nilai material adalah nilai yang
berguna bagi jasmani manusia atau benda nyata yang dimanfaatkan bagi kebutuhan
fisik manusia.
b.
Nilai Vital : Nilai vital adalah nilai yang
berguna bagi untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dalam dalam hidupnya.
c.
Nilai Rohani : Nilai rohani adalah nilai yang
berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spritual) manusia yang sifatnya
universal. Nilai rohani dibedakan menjadi beberapa macam antara lain sebagai
berikut...
- Nilai kebenaran dan nilai empiris, adalah nilai yang
bersumber dari proses berpikir teratur yang menggunakan akal manusia
(logika, rasio) dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah terjadi.
- Nilai keindahan, adalah nilai yang berhubungan dengan
ekspresi perasaan atau isi jiwa seseorang mengenai keindahan. Nilai
keindahan disebut juga dengan nilai estetika
- Nilai moral, adalah segala sesuatu mengenai perilaku
terpuji dan tercela atau nilai sosial yang berkenaan dengan kebaikan dan
keburukan. Nilai moral disebut juga dengan nilai etika.
- Nilai religius, adalah nilai ketuhanan yang berisi
keyakinan/kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Macam-Macam Nilai Sosial Menurut Clyde Klukholm
a.
Nilai hakikat hidup manusia : nilai hakikat hidup manusia terdiri atas :
- masyarakat menganggap hidup itu buruk
- masyarakat menganggap hidup itu baik
- masyarakat menganggap hidup itu buruk, namun manusia
wajib berikhtiar (berusaha) untuk hidup lebih baik
b.
Nilai hakikat karya manusia : nilai hakikat karya manusia terdiri atas :
- masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan
untuk memungkinkannya hidup
- masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan
untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan
- masyarakat yang menganggap karya manusia sebagai gerak
hidup untuk menghasilkan karya berikutnya
c.
Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
- masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke
masa lalu
- masyarakat memandang penting masa sekarang
- masyarakat yang memandang penting masa depan
d.
Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
- masyarakat yang memandang alam sebagai hal dasyat
sehingga manusia hanya bisa pasrah
- masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat
ditaklukan manusia
- masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari
keselarasan dengan alam
e.
Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
- masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal
antara manusia dan sesamanya. Pola perilaku akan lebih berpedoman pada
tokoh pemimpin, senior, atau atasan
- masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontal
dengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu
sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal
yang sangat penting dalam hidup
- masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada
orang lain adalah tidak benar. Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia
yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya dengan hanya sedikit
mendapatkan bantuan dari orang lain.
3.
Macam-Macam Nilai Sosial Berdasarkan Ciri-Cirinya
a. Nilai dominan : nilai
dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan nilai yang
lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal
berikut...
·
Banyaknya orang yang menganut nilai
berikut. Contohnya : sebagian besar masyarakat menghendaki perubahan ke arah
perbaikan (reformasi) di segala bidang kehidupan, seperti bidang politik,
hukum, ekonomi, dan sosial.
·
Berapa lama nila itu dianut atau
digunakan, contohnya. Contohnya : sejak dahulu hingga sekarang, tradisi sekaten
di Surakarta dan Yogyakarta dalam kerangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad
SAW selain dilaksanakan di alun-alin keraton dan di samping masjid besar.
·
Tinggi rendahnya usaha orang untuk
memberlakukan nilai tersebut. Contohnya : menunaikan ibadah haji merupakan
kewajiban bagi umat Islam. Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha untuk
dapat melaksanakannya.
·
Prestise/kebanggan orang-orang yang
menggunakan nilai di masyarakat. Contohnya : memiliki mobil atau barang lain
yang bermerek terkenal dapat memberikan kebanggaan/prestise tersendiri.
b. Nilai yang mendarah daging (internalized value) : nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi
kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak
melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar.
Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seorang masih kecil dan apabila
ia tidak melakukannya ia akan merasa malu bahkan dapat merasa bersalah.
Contohnya : seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada
keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab ;
prajurit yang tidak mampu mengalahkan musuhnya dalam suatu pertempuran akan
merasa gagal.
Pengertian Norma Sosial
Pengertian
norma banyak diutarakan oleh beberapa para ahli mengenai definisi pengertian
norma. Macam-macam pengertian norma menurut para ahli adalah sebagai berikut...
- John J. Macionis: Menurutnya
norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat untuk memandu
perilaku anggota-anggotanya
- Robert Mz. Lawang: Pengertian
norma menurut Robert Mz. Lawang adalah gambaran mengenai apa yang
diinginkan baik dan pantas sehingga sejumlah angggapan yang baik dan perlu
dihargai sebagaimana mestinya
- Hans Kelsen: Menurut
Hans Kelsen, pengertian norma adalah perintah yang tidak personal dan
anonim
- Soerjono Soekano: Pengertian
norma menurut soerjono soekanto adalah suatu perangkat agar hubungan antar
masyarakat terjalin dengan baik.
- Isworo Hadi Wiyono: Pengertian
norma menurut Isworo Hadi Wiyono bahwa norma adalah peraturan atau
petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh
dijalankan dan perubatan mana yang harus dihindari.
- Antony Gidden: Menurut
Antony Gidden bahwa pengertian norma adalah prinsip atau aturan konkret
yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat.
Ciri-ciri Norma Sosial
Norma
sosial mempunyai beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut...
- Norma sosial pada umumnya tidak tertulis: Dalam masyarakat, norma sosial tidak tertulis yang
hanya diingat dan diserap serta mempraktekkannya dalam interkasi antara
anggota kelompok masyarakat
- Hasil kesepatakan bersama: Sebagai peraturan sosial yang difungsikan untuk
megnarahkan perilaku seluruh anggota masyarakat. Norma sosial dibentuk dan
disepakati bersama seluruh warga masyarakat
- Mengalami perubahan:
Sebagai aturan yang lahir dari proses interkasi sosial di masyarakat,
norma mengalami perubahan sesuai atas keinginan dan kebutuhan dari anggota
masyarakat itu sendiri.
- Ditaati bersama:
Norma sosial merupakan seperangkat aturan sosial untuk mengarahkan dan
menertipkan perilaku anggota masyarakat untuk dari keinginan bersama. Oleh
sebab itu, norma didukung dan ditaati bersama.
- Pelanggar norma mendapatkan saksi: Norma sosial bersifat memaksa individu agar
berperilaku untuk sesuai dengan kehendak bersama. Sehingga pelanggaran
diberikansanksi dengan tindakan atau daya ikat norma.
Fungsi Norma Sosial
Norma
memiliki beberapa fungsi dan peranannya dalam kehidupan masyarakat antara lain
sebagai berikut..
- Sebagai pedoman hidup untuk seluruh masyarkat di
wilayah tertentu
- Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan
warga masyarkat
- Menciptakan kondisi dengan susanan yang tertip dalam
masyarakat
- Wujud konkret terhadap nilai-nilai di masyarakat
- Mengikat seluruh warga masyarkat, karena disertai
dengan sanksi dan aturan tegas bagi yang melanggar
- Merupakan standar atau skala dari seluruh kategori
tingkah laku suatu masyarkat
Tingkatan Norma Sosial
Berdasarkan
kekuatan mengikatnya, Soerjono Soekanto (1989) menuliskan empat norma, yaitu
cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores),
dan adat-istiadat (custom). Urutan tersebut disusun dari norma yang
paling lemah daya ikatnya hingga norma yang berkekuatan mengikat paling kuat.
- Cara (Usage)
Cara menunjuk
pada suatu bentuk perbuatan. Cara lebih menonjol dalam hubungan antarindividu
dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadap cara tidak akan mengakibatkan
hukuman yang berat. Individu yang melanggar cara hanya sekadar dicela oleh
individu yang lain. Contoh cara ialah melipat lembar halaman buku untuk
menandai bagian buku yang telah dibaca.
- Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan
diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama karena
banyak orang menyukai perbuatan tersebut. Sedangkan menurut R.M. Mac Iver dan
Charles H. Page seperti dikutip Soerjono Soekanto (1989), kebiasaan merupakan
perikelakuan yang diakui dan diterima oleh masyarakat. Kebiasaan mempunyai
kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara. Perbuatan menghormati orang
yang lebih tua usianya adalah contoh kebiasaan di masyarakat.
- Tata kelakuan (Mores)
Menurut Mac Iver
dan Page seperti dikutip Soerjono Soekanto (1989), kebiasaan yang diterima
sebagai norma-norma pengatur berarti telah meningkat menjadi tata kelakuan
(mores). Tata kelakuan digunakan oleh masyarakat secara sadar maupun tidak
sadar untuk mengawasi warga masyarakat. Tata kelakuan memaksa warga masyarakat
agar bertindak sesuai dengan norma tersebut.
- Adat-Istiadat (Custom)
Tata kelakuan
yang kekal dan menyatu dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat
kekuatan mengikatnya menjadi adat istiadat (custom). Anggota masyarakat yang
melanggar adatistiadat akan menderita sanksi berat dari masyarakat.
Macam-macam Norma Sosial
a.
Norma Agama
Norma agama adalah peraturan sosial bersifat mutlak karena
berasal dari Tuhan. Norma agama berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan-kepercayaan yang lainnya.
Contoh-Contoh Norma Agama
·
Melakukan sembahyang kepada tuhan
·
Mengaji
·
Melaksankan sholat tepat waktu
·
Melasanakan segala perintah agama
·
Menjauhi segalah larangan-larangan
agama atau kepercayaan
b.
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari
hati nurani yang menghasilkan akhlak. Dari adanya norma kesusilaan, seseorang
dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan berdampak atau
berakibat dari sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara batin
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
·
dilarang Pelacuran, perzinaan,
korupsi
·
Menghormati orang lain terutama
orang tua
·
Memiliki sikap jujur dan adil dalam
masyarakat
·
Tidak menfitnah orang lain
·
Selalu menolong orang lain
c.
Norma
Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada
tingkah laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran norma mendapatkan
celaan, kritik, dan pengucilan.
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
·
Tidak meludah disembarang tempat
·
Memberi atau menerima makanan dengan
tangan kanan
·
Jangan makan sambil berbicara
·
Bersikap dan bersifat rukun dengan
siapa saja
d.
Norma
Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang
dibentuk secara sadar atau tidak yang berisi mengenai petunjuk akan perilaku
secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran norma
kebiasaan berupa sanksi celaan, kritik dan pengucilan
Contoh-Contoh Norma Kebiasaan
·
Membawa oleh-oleh ketika pulang dari
suatu tempat
·
Mencuci tangan sebelum makan
·
Membaca doa sebelum melakukan
sesuatu
·
Menggosok gigi setelah makan
·
Mandi dengan teratur
e.
Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh
lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk
berperilaku sesuai dengan aturan tersebut. Pelanggaran norma hukum akan
mendapatkan sanksi yag berupa denda atau hukuman fisik.
Contoh-Contoh Norma Hukum
·
Kewajiban membayar pajak
·
Dilarang menerobos lampu merah
·
Menyeberang jalan dengan melaui
jembatan penyeberangan
·
Dilarang mengganggu ketertiban umum
·
Tidak terlamat masuk sekolah
Perbedaan Nilai dan Norma Sosial
Perbedaan nilai dan norma sosial adalah sebagai berikut.
a. Norma
memiliki sanksi yang jelas, sedangkan nilai tidak.
b. Nilai
dapat bernilai positif dan negatif. Apabila bernilai positif, maka nilai
tersebut harus dijaga dan dipelihara, sehingga diperlukan norma untuk menjaga
dan memeliharanya.
c. Nilai
merupakan bentuk ekspresi seseorang, kelompok, atau masyarakat tentang baik,
buruk, benar, salah, suka, duka, dan sebagainya terhadap bentuk materi maupun
nonmateri.
d. Norma
disertai dengan sanksi yang jelas, sehingga apabila ada anggota masyarakat yang
melanggarnya akan dikenakan hukuman sesuai dengan derajat kesalahannya.
Klasifikasi Kasus Pelanggaran Nilai dan Norma yang berlaku dalam
Masyarakat
Misalnya; tradisi bermain judi
dalam lingkungan masyarakat yang sesungguhnya merupakan salah satu penyakit
sosial yang melanggar norma susila dan tata nilai dari suatu masyarakat
tertentu. Tetapi kok, masih ada kelompok-kelompok orang yang hobbinya terus
mengembangkan tradisi buruk ini. Penjelasannya, kasus pelanggaran nilai dan
norma dalam masyarakat terjadi apabila apa yang menjadi kesepakatan bersama
dalam suatu tatanan hidup bersama dilanggar oleh perbuatan-perbuatan atau
sikap-sikap yang tidak sesuai dengan kaidah kebersamaan hidup itu sendiri.
BAB
III
INTERAKSI
SOSIAL DAN DINAMIKA SOSIAL
Pengertian Interaksi sosial dan Dinamika Sosial
1.
Interaksi Sosial
Interaksi sosial yaitu hubungan-hubungan
yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok baik dalam bentuk kerjasama,
pertikaian maupun persaingan.
a.
Maryati dan Suryawati (2003)
Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan
timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok
atau antar individu dan kelompok.
b.
Murdiyatmoko dan Handayani (2004)
Interaksi sosial adalah hubungan antar
manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan
hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
c.
Young dan Raymond W. Mack
Interaksi Sosial adalah hubungan-hubungan
sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu, baik
antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
Melalui interaksi akan
terjadi perubahan-perubahan yang memungkinkan terbentuknya hal-hal baru
sehingga dinamika masyarakat menjadi hidup dan dinamis. Oleh karena itu,
interaksi sosial merupakan dasar terbentuknya dinamika sosial yang ada di
masyarakat.
2.
Dinamika Sosial
Dalam
sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh
komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitan antara dinamika sosial
dengan interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak
keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan
perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Interaksi
sosial yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat pada hakikatnya
mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a.
Jumlah pelaku lebih dari satu orang,
artinya dalam sebuah interaksi sosial, setidaknya ada dua orang yang sedang
bertemu dan mengadakan hubungan.
b.
Ada komunikasi antarpelaku dengan
menggunakan simbolsimbol, artinya dalam sebuah interaksi sosial di dalamnya
terdapat proses tukar menukar informasi atau biasa disebut dengan proses
komunikasi dengan menggunakan isyarat atau tanda yang dimaknai dengan
simbol-simbol yang hendak diungkapkan dalam komunikasi itu.
c.
Ada dimensi waktu (masa lampau, masa
kini, dan masa mendatang) yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung,
artinya dalam proses interaksi dibatasi oleh dimensi waktu sehingga dapat
menentukan sifat aksi yang sedang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat
dalam interaksi.
d.
Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas
dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan oleh pengamat,
artinya dalam sebuah interaksi sosial, orang-orang yang terlibat di dalamnya
memiliki tujuan yang diinginkan oleh mereka. Apakah untuk menggali informasi,
atau sekedar beramah-tamah atau yang lainnya.
Syarat-syarat Interaksi Sosial
a. Kontak Sosial
Kontak
sosial mengacu pada hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain
yang bersifat langsung, seperti sentuhan, percakapan, maupun tatap muka sebagal
wujud aksi dan reaksi.
Perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan saat ni telah memungkinkan terjadinya kontak
sosial secara tidak langsung. Pihak-pihak yang saling berhubungan menggunakan
seperangkat alat saat mengadakan kontak sosial. Dapatkah kalian memberi contoh
kontak sosial tidak langsung balk melalui media cetak maupun elektronik?
b. Komunikasi
Komunikasi
merujuk pada proses penyampaian pesan dan seseorang kepada orang lain yang
dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberikan
tanggapan atau respon tertentu.
Komunikasi muncul
setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi). Selama
ini kalian telah berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan kata-kata,
gerak tubuh, mimik wajah, atau bentuk bahasa lainnya yang dapat mengekspresikan
perasaan dan pikiran kalian. Bagaimana kalian menunjukkan rasa gembira?
Bagaimana pula cara kalian mengungkapkan kesedihan? Proses komunikasi terjadi
pada saat kontak sosial berlangsung.Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator,
sedangkan orang yang menerima pesan disebut komunikan.
Faktor yang mendorong Terjadinya Interaksi Sosial dan Dinamika
Sosial
Manusia adalah makhluk
sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa keberadaan orang lain.
Oleh karena itulah, manusia selalu mengadakan interaksi dengan manusia lainnya.
Terdapat beberapa faktor pendorong dalam melakukan interaksi sosial antara lain
:
a.
Imitasi
Adalah tindakan sosial dengan cara meniru
baik itu sikap, tindakan, perilaku (behaviour), penampilan fisik (perfomance),
maupun gaya hidup (life style) seseorang. Dampak negatif imitasi,
apabila yang dicontoh adalah perilaku-perilaku menyimpang, maka seseorang
cenderung akan ikut melakukan penyimpangan, sedangkan dampak positif dari
imitasi adalah mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat.
b.
Sugesti
Adalah penyampaian pengaruh yang diberikan
oleh pihak lain baik berupa rangsangan, pandangan, sikap, maupun perilaku
sehingga orang tersebut akan mengikutinya tanpa pikir panjang, rasional, dan
kritis.
c.
Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh individu
untuk menjadi sama dengan individu lain yang ditirunya sehingga tidak hanya
melalui serangkaian proses peniruan atau imitasi tetapi juga melalui proses
kejiwaan yang mendalam.
d.
Simpati
Merupakan proses kejiwaan seorang individu
yang merasa “tertarik” kepada seseorang atau sekelompok orang karena sikap,
penampilan wibawa, maupun perbuatannya. Melalui perasaan simpati dapat menjadi
dorongan yang sangat kuat pada diri seseorang untuk melakukan kontak dan
komunikasi dengan orang lain.
e.
Empati
Yaitu proses kejiwaan seseorang untuk ikut
“larut” dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka. Empati merupakan
kelanjutan rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa
simpatinya.
f.
Motivasi
Yaitu dorongan yang mendasari seseorang untuk
melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri
seorang muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga
individu melakukan kontak dengan orang lain.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
1.
Kerja Sama (Cooperation).Kerja sama adalah
usaha bersama antar-manusia untuk mencapai tujuan bersama. Dengan perkataan
lain, kerja sama adalah suatu bentuk interak sisosial individu individu atau
kelompok-kelompok berusaha saling menolong untuk mencapai tujuan bersama atau
mengoordinasikan kegiatan mereka guna mencapai tujuan bersama.
2.
Persaingan/Kompetisi (Competition)
Persaingan
adalah usaha untuk melakukan sesuatu secara lebih baik dibandingkan orang atau
kelompok lain dalam mencapai tujuan.
3.Konflik/Pertentangan
(Conflict)
Konflik
adalah proses di mana orang atau kelompok berusaha memperoleh sesuatu (imbalan
tertentu) dengan cara melemahkan atau menghilangkan pesaing atau kompetitor
lain, bukan hanya mencoba tampil lebih baik seperti dalam kompetisi. Konflik
dapat bersifat terbuka dan menggunakan kekerasan seperti perkelahian,
pengeboman, dan pembakaran, dan dapat juga terjadi secara tersembunyi dengan
menggunakan jasa “dukun santet”, tipu daya, atau pihak ketiga.
4.
Akomodasi (Accommodation)
Akomodasi
adalah proses mencapai persetujuan sementara di antara pihak-pihak yang sedang
atau mempunyai potensi untuk berkonflik. Bentuk—bentuk dan akomodasi adalah:
5.
Asimilasj (Assimilation)
Asimilasi
adalah proses peleburan beberapa kebudayaan menjadi satu, sehingga akar konflik
yang bersumber pada perbedaan kebudayaan terhapus. Misalnya, keluarga pendatang
yang setelah beberapa generasi menyerap budaya penduduk ash, dan sekaligus
memberi sedikit unsur budayanya kepada penduduk asli. Jika tidak adam perbedaan
ras atau agama yang mencolok, biasanya para pendatang akan terasimilasi secara
budaya dan diterima secara sosial.
Hubungan antara Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial
Interaksi sosial akan terjadi dalam kehidupan manusia,
apabila berlangsung secara terus-menerus dalam keadaan baik, maka akan
menimbulkan keteraturan sosial. Keteraturan sosial merupakan hasil dari
hubungan sosial atau interaksi sosial yang berlangsung secara berkesinambungan.
Keteraturan sosial ialah sistem kemasyarakatan, hubungan dan ebiasaan yang berjalan
secara lancar sehingga dapat mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Adanya
keselarasan antara kerja sama sebagai hasil interaksi dengan nilai dan norma
sosial akan menciptakan hubungan sosial yang tertib, harmonis sesuai dengan
nilai-nilai yang berlaku.
Unsur-unsur yang menciptakan
keteraturan sosial adalah;
1.
Tertib sosial
Yang dimaksud dengan tertib sosial ialah keadaan suatu masyarakat dengan
kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari hubungan sosial yang
harmonis dan selaras dengan norma dan nilai sosial dalam interaksi masyarakat.
Tertib
sosial ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut, yaitu;
a. Individu atau kelompok bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku
b. Adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung
c. Adanya sistem norma dan nilai-nilai sosial yang diakui dan dijunjung tinggi
oleh masyarakat.
d. Adanya kerjasama yang harmonis dan menyenangkan.
2.
Order
Order
ialah sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh
anggota masyarakat. Contoh dari order adalah kerja bakti atau dikenal dengan gotong
royong, tepo seliro atau dikenal dengan toleransi.
3.
Keajegan
Adalah
keteraturan sosial yang tetap dan relatif tidak berubah sebagai hasil hubungan
selaras antara tindakan, norma, dan nilai dalam interaksi sosial. Keajegan
dapat dikatakan sebagai kebiasaan yang sudah dilembagakan, sebagai contoh
kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah yang disertai dengan kedisiplinan
dan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
4.
Pola
Pola
artinya gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial.
Contoh pola adalah kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua.
0 Response to "Mengenali dan Mengidentifikasi Realitas Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial di Masyarakat"
Posting Komentar